”Booster” Jadi Syarat, Pemkab Cirebon Bakal Periksa Bukti Vaksin Pemudik
Bupati Cirebon Imron Rosyadi menegaskan, pemudik ke Cirebon harus melengkapi diri dengan vaksinasi ”booster”. Selain mengecek bukti vaksinasi dosis ketiga, pihaknya juga menyiapkan posko vaksinasi.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Masyarakat yang mudik ke Cirebon, Jawa Barat, harus menjalani vaksinasi Covid-19 dosis penguat atau booster. Selain mengecek bukti vaksinasi tersebut, Pemerintah Kabupaten Cirebon juga bakal menyediakan posko vaksinasi bagi pelaku perjalanan.
Bupati Cirebon Imron Rosyadi mengatakan, pemkab bersama Kepolisian Resor Kota Cirebon berupaya mengantisipasi lonjakan pemudik jelang Lebaran 2022. Salah satunya, memastikan pelaku perjalanan telah menjalani vaksinasi penguat sebagai syarat mudik.
”Puskesmas harus berkoordinasi dengan pemerintah desa agar mengawasi orang-orang yang mudik dari daerah lain. Mereka harus dicek, apakah sudah ada bukti vaksin (booster) atau tidak,” kata Imron setelah rapat dengan seluruh kepala puskesmas se-Kabupaten Cirebon, Senin (11/4/2022).
Imron juga meminta kuwu atau kepala desa mendata pemudik yang datang ke Cirebon. Pihaknya belum mendata potensi pemudik. Namun, jumlahnya diperkirakan bakal meningkat karena pemerintah melarang mudik di tengah pandemi Covid-19 dua tahun terakhir. Sebagai gambaran, sekitar 30.000 pemudik kembali ke Cirebon jelang Lebaran 2020.
Survei Kementerian Perhubungan juga menunjukkan tingginya antusiasme pemudik tahun ini, yakni sekitar 85,5 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 17,2 persen atau 14,7 juta orang diperkirakan menuju Jabar, termasuk di Cirebon. Apalagi, Cirebon juga menjadi area pelintasan bagi pemudik tujuan Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Menurut Imron, pengecekan bukti vaksinasi dosis penguat diperlukan untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab, vaksin dapat mengurangi keparahan dari virus korona baru tersebut. ”Jangan sampai dengan adanya mudik ini berkembang permasalahan Covid-19,” ujarnya.
Terlebih lagi, penularan Covid-19 di daerah berpenduduk 2,2 juta jiwa itu masih terjadi. Saat ini, tercatat 33 kasus positif Covid-19 aktif. Sebanyak 14 orang di antaranya menjalani isolasi di rumah sakit. Adapun total kasus positif dua tahun terakhir mencapai 30.096 orang. Sebanyak 959 orang di antaranya meninggal dan 29.104 orang sembuh.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Edi Susanto menambahkan, pemudik yang belum mendapatkan vaksinasi penguat dapat mengunjungi puskesmas terdekat atau posko vaksinasi. ”Menurut rencana, ada enam posko vaksinasi yang berbarengan dengan posko mudik,” katanya.
Lokasi vaksinasi itu tersebar antara lain di Weru, Palimanan, Rawagatel, dan Ciperna. Daerah itu merupakan perbatasan Cirebon dengan kabupaten Indramayu dan Kota Cirebon. ”Stok vaksin dan petugas sudah siap semuanya, bahkan malam pun kami tetap lakukan vaksinasi,” ujarnya.
Hingga kini, cakupan vaksinasi Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Cirebon mencapai 1,6 juta orang atau 92 persen, sedangkan vaksinasi dosis kedua berkisar 1,3 juta orang atau 77 persen dari target. Adapun vaksinasi penguat baru mencakup 237.533 orang atau 13,32 persen.