Ekspor karet remah dari Sumut meningkat 18,1 persen pada Maret dibandingkan bulan sebelumnya terutama didorong naiknya permintaan China, Brasil, dan Turki. Penurunan cukup tajam sempat terjadi pada awal tahun.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS – Ekspor karet remah dari Sumatera Utara meningkat 18,1 persen pada Maret 2022 dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Peningkatan terutama didorong naiknya permintaan dari negara tujuan ekspor utama, yakni China, Brasil, dan Turki. Tren penurunan volume ekspor yang cukup tajam sempat terjadi pada awal tahun karena melemahnya permintaan pasar dan penundaan pengapalan.
”Peningkatan volume ekspor karet pada Maret cukup signifikan dari 28.698 ton menjadi 33.882 ton. Kami berharap peningkatan volume ekspor ini bisa konsisten sepanjang tahun,” kata Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara Edy Irwansyah, di Medan, Sabtu (9/4/2022).
Edy mengatakan, karet remah dari Sumut diekspor ke 31 negara pada Maret. Lima negara tujuan dengan volume ekspor terbesar ialah Jepang (38,70 persen), China (9,03 persen), Brasil (8,66 persen), Turki (7,56 persen), dan Kanada (7,42 persen).
Ekspor karet dari Sumut ke Rusia pun tidak ada pada Maret karena kapal pengangkut karet berhenti beroperasi akibat perang Rusia-Ukraina. Sebelumnya, Rusia merupakan salah satu negara tujuan ekspor karet Sumut dengan volume sekitar 374 ton per bulan.
”Namun, penghentian ekspor karet ke Rusia tidak memengaruhi industri karet dalam negeri karena volumenya tidak signifikan,” ujar Edy.
Dia mengatakan, peningkatan volume ekspor juga didorong membaiknya produksi karena kondisi gugur daun di kebun yang terjadi sejak awal Februari sudah mulai pulih. Gugur daun merupakan proses alami yang terjadi pada periode tertentu dan dapat menyebabkan penurunan produksi hingga 30 persen.
Peningkatan volume ekspor juga didorong membaiknya produksi karena kondisi gugur daun di kebun yang terjadi sejak awal Februari sudah mulai pulih.
Meskipun volume ekspor meningkat cukup signifikan, lanjut Edy, harga rata-rata karet remah di pasar dunia menurun. Harga rata-rata karet jenis TSR 20 (technical Specified Rubber) di bursa berjangka Singapura pada Maret 174,62 sen dollar AS, menurun dari bulan sebelumnya 179,57 sen dollar AS.
Tren penurunan pun masih terjadi pada April ini dan pada perdagangan Kamis (7/4/2022) sudah menyentuh 173,4 dollar AS. ”Menurunnya harga karet dipicu adanya kekhawatiran menurunnya permintaan dari China karena beberapa kota mereka kembali melakukan lockdown akibat meningkatnya kasus Covid-19,” kata Edy.
Komoditas pertanian
Kepala Balai Besar Karantina Pertanian Belawan Andi PM Yusmanto mengatakan, ekspor komoditas pertanian menjadi salah satu penopang utama ekonomi Sumut selama pandemi Covid-19. Permintaan komoditas unggulan dari Sumut, yakni minyak sawit mentah, karet remah, dan biji kopi, terus meningkat.
”Komoditas-komoditas baru pun terus muncul dan menembus pasar di sejumlah negara,” ucap Andi.
Peningkatan ekspor biji kopi, kata Andi, juga menjadi salah satu yang terus didorong karena permintaan cukup tinggi. Produksi kopi pun masih terbilang rendah dibandingkan permintaan. Pendampingan petani pun terus dilakukan untuk meningkatkan produksi.
Andi mengatakan, mereka menargetkan peningkatan nilai ekspor dari Sumut tahun ini sebesar 35 persen. Target itu akan melanjutkan tren peningkatan beberapa tahun ini. Pada 2021, nilai ekspor pertanian Sumut mencapai Rp 28,9 triliun atau naik 22,05 persen dibandingkan 2020 sebanyak Rp 22,6 triliun.
Direktur PT Wahana Graha Makmur, Dianto, menyebutkan, sebagai eksportir kopi, mereka mendampingi petani untuk peningkatan produksi. ”Kami membagikan bibit, pupuk, dan melakukan beberapa percobaan untuk meningkatkan produksi petani,” katanya.
Salah satu yang sedang diuji coba adalah membuat jarak tanam yang lebih rapat dengan sedikit pengaturan agar bisa mendapat produksi yang lebih tinggi. Produksi kebun kopi arabika di Sumut saat ini 500-800 kilogram per hektar per tahun. Dengan rekayasa jarak tanam, diperkirakan produksi bisa meningkat hingga 2 ton.