Minyak Goreng Gratis bagi Warga Lansia yang Ikuti Vaksinasi di Temanggung
Pemerintah Kabupaten Temanggung menyiapkan hadiah minyak goreng untuk warga lansia yang melakukan vaksinasi. Hal ini berlaku bagi warga lansia yang melakukan vaksinasi dosis pertama, kedua, dan ketiga.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
TEMANGGUNG, KOMPAS — Sebanyak 2.500 liter minyak goreng kemasan disiapkan sebagai hadiah bagi peserta vaksinasi di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Meski demikian, minyak gratis tersebut dialokasikan khusus bagi kalangan warga lanjut usia sebagai upaya menarik minat sekaligus membantu ekonomi mereka.
Subordinator Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, Sugiharti, mengatakan, minyak goreng gratis ini sengaja dipilih dengan mempertimbangkan kondisi terkini saat harga minyak goreng melejit dan membebani perekonomian masyarakat. ”Di tengah kondisi di mana banyak orang mendambakan bisa mendapatkan minyak goreng murah, kami pun merasa komoditas ini bisa menjadi hadiah yang cocok untuk memancing minat warga lansia melakukan vaksinasi,” ujarnya, Jumat (8/4/2022).
Hadiah minyak goreng ini diberikan Pemerintah Kabupaten Temanggung bekerja sama dengan sejumlah instansi, yaitu PDAM, Bank Pasar, dan Bank Jateng. Hadiah tersebut diprioritaskan kepada warga lansia kurang mampu.
Menurut Sugiharti, hadiah minyak goreng ini akan diberikan tenaga dari puskesmas dalam kegiatan vaksinasi yang dilakukan langsung dari rumah ke rumah. Sebelumnya, puskesmas sudah terlebih dahulu mendata semua sasaran warga lansia tidak mampu yang belum melakukan vaksinasi sehingga kegiatan tersebut akan dilakukan langsung ke rumah para sasaran.
Karena minyak goreng menjadi komoditas yang saat ini sangat diminati, Sugiharti mengatakan, pihaknya sangat berhati-hati dan sengaja tidak menyalurkan dalam kegiatan terbuka di puskesmas. ”Ketika kami membuka layanan vaksinasi dengan hadiah minyak goreng untuk warga lansia, kami khawatir barang akan cepat habis dan justru menimbulkan masalah dan memicu protes dari kalangan warga yang tidak dapat,” tuturnya.
Khusus untuk warga lansia, kata Sugiharti, pihaknya perlu menetapkan strategi tertentu karena hingga saat ini masih ada 25.000 warga lansia yang sama sekali belum melakukan vaksinasi. Selain karena beragam penyakit penyerta, seperti hipertensi yang menyebabkan mereka tidak lolos penapisan, kondisi ini terjadi karena banyak warga lansia enggan dan merasa tidak perlu divaksinasi.
”Banyak warga lansia merasa tidak perlu melakukan vaksinasi karena mereka biasanya hanya menghabiskan waktu di rumah saja, tidak pernah pergi ke mana-mana dan minim interaksi dengan orang luar,” ujarnya.
Warga lansia tersebut kurang menyadari bahwa mereka termasuk dalam kelompok rentan yang bisa tertular dari mana saja, termasuk keluarga sendiri.
Saat ini, total capaian vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Temanggung terdata 97,7 persen, dosis kedua 88,23 persen, dan dosis ketiga 9,99 persen. Sementara itu, capaian vaksinasi dosis pertama khusus kalangan warga lansia, terdata 71,03 persen, dosis kedua 61,28 persen, dan dosis penguat baru 9,16 persen.
Selain kalangan warga lansia, Dinas Kesehatan Temanggung juga terus berupaya mempercepat pemberian vaksinasi dosis penguat untuk masyarakat umum. Saat ini, Kabupaten Temanggung masih memiliki stok vaksin sebanyak 1.712 dosis atau 218 vial. Adapun stok tersebut meliputi jenis vaksin Moderna, AstraZeneca, Pfizer, dan Sinovac.
Nopirmansyah, Kepala Desa Badran, Kecamatan Kranggan, mengatakan, animo warga lansia untuk mengikuti vaksinasi sebenarnya cukup tinggi. Namun, kesadaran untuk melakukan vaksinasi hanya berhenti di vaksinasi dosis pertama dan kedua saja.
”Karena merasa kekebalan tubuhnya sudah cukup kuat dengan vaksinasi dosis satu dan dua, serta merasa dirinya tidak akan pergi ke mana-mana, mereka biasanya enggan melakukan vaksinasi dosis ketiga,” ujarnya.
Padahal, menurut dia, pihak Pemerintah Desa Badran sudah berupaya membantu memfasilitasi warga lansia untuk pergi ke puskesmas dan melakukan kegiatan vaksinasi. Namun, warga lansia tetap saja banyak yang enggan.