logo Kompas.id
NusantaraKisah Sang Pawang, Kering Bisa...
Iklan

Kisah Sang Pawang, Kering Bisa Basah Pun Bisa

Pawang hujan menjadi bentuk kearifan lokal yang selelu ada dan dibutuhkan. Di kawasan Candi Borobudur, Magelang, para pawang hujan rutin diminta jasanya untuk memperlancar acara di destinasi internasional itu.

Oleh
REGINA RUKMORINI
· 5 menit baca
Agus Sumadyo (63), salah seorang pawang hujan asal Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, menancapkan hio di depan kolam kecil di Hotel Manohara di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/3/2022).
KOMPAS/REGINA RUKMORINI

Agus Sumadyo (63), salah seorang pawang hujan asal Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, menancapkan hio di depan kolam kecil di Hotel Manohara di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/3/2022).

Sebuah acara bisa disebut megah, modern, dan berskala internasional, tetapi kondisi cuaca yang tak bersahabat sangat mungkin mengganggu pelaksanaannya dan dapat memudarkan citra. Meski teknologi kian canggih menyesuaikan instruksi algoritma, kearifan lokal untuk menyukseskan suatu acara masih dipercaya melalui keberadaan pawang hujan.

Agus Sumadyo (63) melangkah pelan mengelilingi teras depan Hotel Manohara di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (25/3/2022). Di beberapa lokasi, ia berhenti sambil menancapkan batang hio yang sudah dibakar. Aroma kemenyan menguar di areal yang sesaat kemudian dilintasi puluhan tamu asing rombongan G20.

Editor:
GREGORIUS MAGNUS FINESSO
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000