Mural Ikon Banyumas Hiasi Dinding Area Stasiun Purwokerto
Aneka lukisan ikon khas Banyumas, mulai dari Bawor sampai mendoan, menghiasi area tembok Stasiun Purwokerto. Selain untuk mempercantik kawasan, mural itu juga menjadi promosi wisata.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Dinding pembatas sisi selatan area Stasiun Purwokerto sepanjang 284 meter setinggi 1,5 meter dihiasi 32 lukisan mural bertema ikon Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Para pelukis dari sejumlah kota menyajikan lukisan kereta api dengan aneka hiasan berupa mendoan, kesenian ebeg, lengger, Gunung Slamet, hingga wayang Bawor atau Bagong.
”Ini untuk meningkatkan estetika stasiun yang nantinya juga buat edukasi bagi masyarakat untuk lebih mencintai kereta api. Temanya adalah ikon Banyumas karena kami ingin memperkenalkan ikon-ikon daerah ini,” kata Manajer Humas Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto Ayep Hanapi di Purwokerto, Banyumas, Selasa (29/3/2022).
Ayep menyampaikan, ajang lomba mural ini diikuti oleh 32 kelompok dan individu dari Banyumas, Tegal, Purbalingga, Brebes, serta Kebumen. Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah kebebasan berekspresi dan menyalurkan ide melalui karya seni serta menjadi ajang apresiasi untuk para seniman mural di Banyumas dan sekitarnya.
Ikon Banyumas
Menurut Ayep, ajang ini juga jadi upaya untuk menangkal aksi vandalisme atau corat-coret dinding tanpa tema yang justru merusak keindahan sekitar ruang publik. ”Nanti setelah gambar jadi bisa instagramable. Orang bisa berfoto di tempat mural itu dengan mengenalkan ikon Banyumas,” tuturnya.
Kegiatan ini sekaligus menjadi wadah kebebasan berekspresi dan menyalurkan ide melalui karya seni serta menjadi ajang apresiasi. (Ayep Hanapi)
Masrudin (39) dari komunitas seni Sendanganung Tegal yang menjadi salah satu peserta mural dinding area stasiun menyampaikan, timnya menggambarkan Banyumas yang penuh harmoni dengan banyak tempat beribadah.
”Kami menggambar Bawor, kereta api, Gunung Slamet, dan juga batik. Ini ada juga gambaran kota Purwokerto yang damai,” tutur Masrudin.
Triani Trinil (31), pelukis dari Ikatan Pelukis Banyumas, menyampaikan, timnya menggambar tema ”Banyumas Obah Owah”.
”Ini menceritakan masyarakat itu ada perubahannya. Obah itu kan bergerak. Owah itu berubah. Jadi, masyarakat Banyumas itu harapannya bergerak berubah menjadi lebih baik,” kata Triani yang menggambar ikon kuda lumping dan tugu gada rujakpala.
Timur Putra Raharjo (34), peserta mural lainnya, juga antusias menggambar dinding stasiun dengan gambar kereta api, batik, dan ikon monumen pesawat terbang yang ada Alun-alun Banyumas. ”Iya, ini saya hobi dan tinggalnya di belakang stasiun sehingga ingin ikut mural di sini,” ujar Timur.
Kawasan di Jalan Stasiun Purwokerto itu kini makin semarak. Dari yang semula hanya tembok putih biasa kini dihiasi aneka gambar di dinding. Sejumlah pengendara pun mengurangi laju kendaraan untuk menikmati lukisan-lukisan khas Banyumas yang terpajang di dinding area Stasiun Purwokerto.
Para seniman mural sedang menyelesaikan lukisan aneka ikon khas Banyumas di tembok dinding area Stasiun Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (29/3/2022).
Editor:
GREGORIUS MAGNUS FINESSO, AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA