Presiden: PPP Teruji dan Berkontribusi dalam Pembangunan Indonesia
Partai Persatuan Pembangunan telah berumur 49 tahun dan dinilai telah teruji dan berkontribusi terhadap pembangunan Indonesia. PPP ingin memulangkan kembali suara-suara yang selama ini pergi.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
MALANG, KOMPAS — Presiden Joko Widodo mengatakan, selama hampir setengah abad Partai Persatuan Pembangunan atau PPP telah teruji dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia. Pada kesempatan ini, Presiden juga mengucapkan selamat kepada PPP yang tengah memperingati hari lahir ke-49.
Menurut Presiden, PPP telah mengharmoniskan nilai-nilai Islam dengan praktik-praktik kehidupan berbangsa dan bernegara serta melakukan ikhtiar-ikhtiar untuk mewujudkan pembangunan yang berkeadilan, makmur, dan sejahtera.
”Saya berharap PPP tidak pernah berhenti menebarkan nilai keislaman yang menyejukkan, konsisten, dan setia merawat persatuan Indonesia. Semoga semua ikhtiar yang kita lakukan bersama untuk mewujudkan Indonesia maju mendapatkan rida Allah SWT,” ujarnya.
Presiden mengatakan hal itu melalui tayangan video yang ditampilkan pada puncak peringatan Hari Lahir (Harlah) PPP sekaligus Haul Ke-5 KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al-Hikam, Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (27/3/2022).
Hadir secara langsung pada acara ini, antara lain, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, Sekretaris Jenderal PBNU Syaifullah Yusuf, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Dipilihnya Malang sebagai lokasi peringatan harlah dikarenakan KH Hasyim Muzadi yang merupakan tokoh PPP serta Ketua Umum PBNU 2000-2010 ini tinggal di Malang. Selain itu, dari sisi elektoral, pertempuran di Jawa Timur dinilai ketat.
Selain Presiden, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin juga memberikan ucapan selamat. Wapres berharap semoga PPP terus menjalankan amanah masyarakat, bangsa, dan negara, dalam mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mewujudkan rakyat Indonesia yang sejahtera.
Apresiasi
”Saya apresiasi kontribusi yang telah diberikan PPP dalam menjalankan peran strategis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, khususnya dalam menjaga harmoni antara Islam dan kebangsaan yang bersifat simbiotik, sinergi, serta saling melengkapi dan memelihara,” katanya.
Menurut Wapres, PPP punya posisi khusus dan sentral sebagai partai yang berbasis Islam untuk terus melakukan keseimbangan antara universalitas Islam dan lokalitas kebutuhan keindonesiaan.
Oleh karena itu, PPP diharapkan terus berperan sebagai media penyerap aspirasi sekaligus komunikator dua arah yang efektif bagi pemerintah ataupun rakyat. Kualitas dan efektivitas komunikasi tersebut akan sangat menentukan kualitas sekaligus akseptabilitas, legislasi, serta kebijakan pemerintah yang sejalan dengan aspirasi masyarakat.
Hadirnya Ketua Umum PBNU di acara Harlah PPP memang menarik perhatian. Suharso Monoarfa menyebut ini pertama kalinya Gus Yahya hadir dalam acara partai di Tanah Air.
Menurut Suharso, PPP mengundang Ketua Umum PBNU untuk memberikan pidato. ”Pidato peradaban, pidato pencerahan, kepada kita bagaimana merawat persatuan,” ujarnya.
Dikatakan, sebagaimana disampaikan Gus Yahya sebelumnya, NU adalah milik semua. PPP tidak bisa mengklaim memiliki NU meski sejarah mencatat PPP dilahirkan oleh NU.
”NU aset nasional yang luar biasa. Semua memperhitungkan NU. Nahdliyin yang diperkirakan 100 juta (jiwa) lebih, jika dihitung elektoral pemilih 80 juta (orang) atau 75-80 persen dari pemilih Indonesia. Jadi, wajar kalau semua coba-coba klaim,” ujarnya.
Pada kesempatan ini, Suharso juga menyebut Harlah Ke-49 PPP di Jawa Timur sebagai momentum menabuh genderang menghadapi pemilu ke depan yang dinilai luar biasa ketat. PPP ingin merebut dan memulangkan kembali suara-suara yang selama ini pergi.
Untuk mampu bergulat mengikhtiarkan masa depan, dia harus memiliki dua karakter, yakni keluwesan dan keuletan.
”Kita ingin merebut kembali, memulangkan kembali, suara PPP yang dipinjam, dibawa pergi, oleh mereka yang nanti akan kembali juga. Semoga dengan kesungguh-sungguhan, dengan cara cerdas, insya Allah kita akan meraih cita-cita itu,” ujarnya.
Sementara itu, dalam ceramahnya, Gus Yahya, antara lain, mengatakan, bahwa peradaban hanya dapat dibangun dengan melihat masa depan. Siapa pun aktor yang ingin berperan dalam pembangunan peradaban harus berpikir tentang masa depan.
Untuk bisa bergulat menuju masa peradaban itu, PPP punya potensi. ”Untuk mampu bergulat mengikhtiarkan masa depan, dia harus memiliki dua karakter, yakni keluwesan dan keuletan,” ujarnya.
Banyaknya anak milenial saat ini, menurut Gus Yahya, juga mengingatkan PPP untuk mesti menawarkan masa depan itu kepada mereka. Harapannya, PPP sungguh-sungguh bisa bangkit menjadi partai yang mempersatukan masyarakat untuk bersama-sama membangun peradaban masa depan.