Masyarakat Pedalaman di Papua Masih Terbelit Tingginya Harga Minyak Goreng
Pemerintah Provinsi Papua meminta Kementerian Perdagangan segera mendistribusikan minyak goreng curah dengan harga subsidi Rp 14.000 per liter ke Papua. Kebijakan ini demi meringankan beban masyarakat Papua.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Harga minyak goreng di pedalaman Papua masih melambung tinggi. Pemerintah daerah setempat berharap distribusi minyak goreng curah segera dilakukan merata guna mencegah kenaikan harga komoditas ini kelak tidak terkendali.
Harga minyak goreng dalam kemasan di daerah terpencil di Papua masih sangat mahal. Di pedalaman Kabupaten Pegunungan Bintang dan Kabupaten Yahukimo, misalnya, mencapai Rp 70.000-Rp 80.000 per liter. Harga minyak goreng di daerah pesisir dan ibu kota kabupaten di pegunungan juga menembus Rp 45.000 per liter.
Kepala Bidang Perdagangan di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Tenaga Kerja Papua Herman Blaskadit saat dihubungi pada Jumat (25/3/2022) mengatakan, harga minyak goreng dalam kemasan masih tinggi.
”Masyarakat di pedalaman membeli minyak goreng dengan harga yang lebih tinggi dengan masyarakat di daerah perkotaan, seperti Jayapura sekitar Rp 40.000 per liter. Penyebabnya, distribusi barang kebutuhan pokok ke daerah tersebut dikenai biaya angkut karena menggunakan pesawat,” ungkap Herman.
Oleh karena itu, ia berharap pemerintah segera mendistribusikan minyak curah dengan harga Rp 14.000 per liter ke Papua dalam waktu dekat. Kebijakan ini untuk membantu masyarakat mendapatkan minyak goreng dengan harga yang lebih terjangkau.
Sejauh ini, distribusi minyak goreng curah masih terbatas. Salah satu daerah yang mendapat jatah distribusi adalah Kabupaten Merauke. Sebanyak 109.850 liter minyak goreng curah sudah tiba di kabupaten yang terletak di selatan Papua ini. Adapun total kebutuhan minyak goreng di Papua biasanya mencapai 3 juta liter per bulan.
”Berdasarkan informasi terakhir, Kementerian Perdagangan masih mengurus proses distribusi minyak goreng curah ke Papua. Kami berharap pemerintah pusat segera mengirim minyak goreng curah ke Papua pada minggu ini jelang bulan Ramadhan,” kata Herman.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Tolikara Derwes Jikwa mengatakan, harga minyak goreng meningkat dari Rp 140.000 menjadi Rp 175.000 per lima liter. Kenaikan harga ini dinilai membebani masyarakat Tolikara yang mayoritas tidak memiliki pekerjaan tetap.
”Kami berharap keadilan harga barang kebutuhan di wilayah pegunungan Papua. Pemerintah pusat tolong bantulah kami dengan minyak goreng yang harganya lebih murah,” kata Derwes.
Yohanes Mbado, warga Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, mengatakan, masyarakat tidak hanya hidup di tengah ancaman konflik keamanan tapi juga tingginya barang kebutuhan pokok. Dia menyebut, warga harus mengeluarkan Rp Rp 200.000 untuk lima liter minyak goreng.