Dua Tahun Ditutup, 120 Orang Rombongan G20 Diizinkan Naik Candi Borobudur
Candi Borobudur akan dikunjungi 120 tamu dari rombongan negara-negara G20. Para tamu negara ini akan diizinkan naik ke bangunan candi yang dua tahun terakhir tertutup untuk wisatawan umum.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Sebanyak 120 perwakilan dari tujuh lebih negara anggota G20 akan berkunjung ke Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Kamis dan Jumat (24-25/3/2022). Kendati Candi Borobudur masih ditutup untuk pengunjung umum, 120 orang itu mendapat izin khusus naik ke bangunan candi.
Pamong Budaya Ahli Madya Balai Konservasi Borobudur (BKB) Yudi Suhartono mengatakan, dengan mempertimbangkan situasi yang masih berstatus pandemi Covid-19 dan menghindari kerumunan, rombongan perwakilan negara G20 tersebut nantinya akan dibagi dalam kelompok-kelompok kecil yang akan disebar ke sejumlah titik berbeda.
”Agar kunjungan tetap aman dari bahaya penularan virus, para tamu negara tersebut nantinya dilarang menyentuh apa pun di bangunan candi,” ujar Yudi, Selasa (22/3/2022). Rombongan ini nantinya juga akan didampingi sejumlah petugas dari BKB dan pemandu wisata yang juga akan terus mengingatkan pengunjung agar tetap berperilaku sesuai protokol kesehatan.
Sejak dua tahun lalu, bangunan Candi Borobudur ditutup untuk pengunjung. Selain demi alasan konservasi, penutupan candi di masa pandemi dinilai perlu dilakukan karena lorong-lorong candi terlalu sempit sehingga berisiko memicu kerumunan ataupun interaksi dekat antarpengunung yang pada akhirnya berpotensi menimbulkan penularan Covid-19.
Adapun 120 tamu tersebut akan dibagi menjadi dua rombongan yang datang pada dua hari berbeda. Pada Kamis pagi, dijadwalkan ada 40 orang yang akan datang ke Taman Wisata Borobudur, kemudian melanjutkan aktivitas makan siang di Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Karangrejo yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Candi Borobudur.
Sementara pada Jumat dijadwalkan akan datang 80 orang. Pada Jumat petang, mereka akan terlebih dahulu naik, jalan-jalan di bangunan candi, kemudian melanjutkan makan malam di Restoran Manohara di dalam kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
Di tengah situasi pandemi, interaksi setiap tamu dengan orang lain dari luar kelompoknya sangat dibatasi. Kondisi orang tersebut juga harus dipastikan sehat.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Aryono Hendro Malyanto mengatakan, semua tamu dari rombongan G20 ini adalah tamu dengan jabatan setara deputi di lingkungan kementerian. Tamu-tamu ini nantinya akan dibagi dalam sejumlah kelompok yang akan didampingi liaison officer masing-masing.
Aryono mengatakan, di tengah situasi pandemi, interaksi setiap tamu dengan orang lain dari luar kelompoknya sangat dibatasi. Kondisi orang tersebut juga harus dipastikan sehat. ”Demi menjaga keamanan kunjungan, sehari sebelum kunjungan, para petugas Kantor Taman Wisata Candi Borobudur dan Restoran Manohara harus terlebih dahulu menjalani tes usap antigen,” ujarnya.
Saat ada kunjungan tamu dari rombongan G20 ini, Taman Wisata Candi Borobudur juga tidak akan ditutup untuk kunjungan wisatawan umum. Rombongan G20 akan diarahkan melalui pintu masuk berbeda dengan wisatawan. Jalur tersebut akan memudahkan para tamu negara itu langsung naik ke bangunan candi.
Sekalipun dijadwalkan berkunjung dan makan siang di Balkondes Karangrejo yang berada di tengah kawasan perdesaan, para tamu G20 tersebut tidak diagendakan berjalan-jalan melihat potensi desa. Kondisi ini cukup disesalkan warga.
Kepala Desa Karangrejo Hely Rofikun mengatakan, masyarakat Desa Karangrejo tidak diberi kesempatan untuk menampilkan dan memamerkan hasil karya ataupun potensi unggulan desa kepada para tamu. ”Kami bahkan tidak diberi kesempatan menampilkan pentas tari-tarian, sekadar sebagai ucapan selamat datang,” ujarnya.
Hely mengatakan, pihaknya pun menyadari bahwa Desa Karangrejo hanya sebatas menyediakan tempat belaka. Adapun koki dan semua orang yang terlibat dalam acara makan siang didatangkan dari hotel dan restoran dari wilayah DI Yogyakarta.