Vaksinasi Kota Kupang 100 Persen, Hampir Semua Kelurahan Zona Merah
Capaian vaksinasi di Kota Kupang, NTT, melampaui 100 persen untuk dosis pertama. Di saat bersamaan, hampir semua kelurahan masuk zona merah penularan Covid-19.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Setelah lebih dari satu tahun, vaksinasi Covid-19 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, melampaui 100 persen target untuk dosis pertama. Pemerintah terus mendorong vaksinasi dosis kedua dan ketiga. Di saat bersamaan, hampir semua keluarga di daerah itu kembali masuk zona merah penularan virus tersebut.
Menurut data Satuan Tugas Covid-19 Kota Kupang, hingga Rabu (9/2/2022), dari target 333.628 warga yang harus menerima vaksinasi, 333.780 orang atau 100,05 persen sudah menerima dosis pertama. Sementara untuk dosis kedua sudah mencapai 256.220 orang atau 76,80 persen.
Capaian vaksinasi Kota Kupang merupakan yang tertinggi di NTT sejak vaksinasi pertama kali dilakukan di daerah itu pada 14 Januari 2021. Secara keseluruhan, dari 3.831.439 sasaran vaksinasi di NTT, untuk dosis pertama sudah mencapai 86,24 persen sedangkan dosis kedua baru mencapai 55,92 persen.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kota Kupang Ernest Ludji mengatakan, pemerintah terus mendorong vaksinasi untuk dosis kedua dan ketiga. Untuk dosis kedua kini hanya menunggu giliran, sedangkan dosis ketiga diprioritaskan untuk tenaga kesehatan, kaum lanjut usia, pelayan publik, dan pekerja media.
Upaya percepatan dilakukan dengan menggelar vaksinasi hingga tingkat rukun warga (RW). Lembaga keagamaan, TNI, dan Polri pun dilibatkan. Pemerintah juga mengingatkan sertifikat vaksin sebagai salah satu syarat untuk pengurusan administrasi bagi penerima bantuan. Sejumlah kalangan pun mulai sadar dan secara sukarela datang ke lokasi vaksinasi.
Kendati capaian vaksiansi terus meningkat, hal itu tak serta-merta membendung laju penularan virus tersebut. Saat ini, dari 51 kelurahan di Kota Kupang, 48 kelurahan di antaranya berada dalam zona merah (jumlah kasus di atas 10), dua kelurahan zona oranye (6-10 kasus), dan sisanya zona kuning (1-5 kasus). Padahal, Januari lalu hampir semua kelurahan berada pada zona hijau atau tanpa kasus.
Hingga Rabu pagi ini, jumlah pasien yang dirawat mencapai 2.888 orang dengan 2.645 menjalani isolasi mandiri. Selebihnya dirawat di rumah sakit. Tidak ada pasien yang dirawat di isolasi terpusat. ”Sekarang ini korona sudah biasa. Tidak perlu terlalu takut karena sudah vaksin,” kata Anita Mamulak (34), warga Kelurahan Bello yang menjalani isolasi mandiri.
Kelurahan SIAGA
Untuk mengendalikan pandemi Covid-19, sebanyak empat kelurahan wisata di Kota Kupang menjadi sasaran program SIAP SIAGA. Empat kelurahan dimaksud antara lain Kelapa Lima, Oesapa Barat, Lasiana, dan Lai Lai Besi Kopan. Yayasan Pengembangan Inisiatif dan Advokasi Rakyat (PIAR) NTT menjadi pendamping program itu.
Direktur Yayasan PIAR NTT Sarah Lery Mboeik mengatakan, program SIAP SIAGA merupakan Kemitraan Australia dengan Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dalam pencegahan, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan bencana di Indonesia. Covid-19 merupakan salah satu bencana.
Program ini akan dilaksanakan selama sembilan bulan sejak Februari 2022 hingga Oktober 2022. Untuk menyukseskan program ini, dibutuhkan partisipasi masyarakat, tokoh adat, pemerintah desa, pelaku usaha, dan aktor pariwisata lokal. Pariwisata dinilai sangat terdampak Covid-19. Banyak pelaku usaha kecil dan mikro pun gulung tikar.
Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man berharap program SIAP SIAGA membantu pemulihan ekonomi yang terimbas pandemi Covid-19. ”Selain pemerintah, para pelaku usaha, akademisi, komunitas, atau organisasi sosial kemasyarakatan serta media juga perlu diikutsertakan,” katanya.