W-20 Momentum bagi Batu Tonjolkan Perempuan dan Difabel Pelaku Ekonomi
Batu menjadi tuan rumah Side Event Women-20 Indonesia 2022 yang berlangsung 8-10 Maret. Batu memanfaatkan kesempatan ini sebagai momentum untuk menunjukkan kekuatan perempuan dan difabel.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·3 menit baca
BATU, KOMPAS — Kota Batu, Jawa Timur, mengambil kesempatan dari kegiatan Side Event Women-20 Indonesia 2022 sebagai momentum untuk menunjukkan kekuatan perempuan, termasuk difabel pelaku usaha mikro kecil dan menengah agar mereka bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Kota Batu menjadi tuan rumah Side Event Ke-2 Women-20 Indonesia 2022 dengan tema ”Woman Entrepreneurs as Key to Economic Inclusion” yang berlangsung 8-10 Maret. Sejumlah persiapan telah dilakukan, termasuk protokol kesehatan sampai pengamanan di lokasi kegiatan.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko, Senin (7/3/2022), mengatakan, melalui kegiatan ini para perempuan, termasuk difabel pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayahnya bisa berkomunikasi dengan pelaku usaha yang lebih dulu eksis. Harapannya produksi mereka bisa menembus pasar ekspor.
”Kekuatan UMKM perempuan ini yang kita pamerkan, termasuk difabel agar mereka bisa berkenalan dengan orang-orang yang sudah lebih dulu punya usaha, yang nanti bisa dapat pendampingan dalam rangka meningkatkan produksi. Bisa gointernational di samping promosi barang-barang di Batu,” ujarnya.
Sejumlah produk UMKM yang akan ditonjolkan oleh Pemerintah Kota Batu adalah olahan produk pertanian, aneka kerajinan tangan, dan produk hortikultura, seperti bonsai dan anggrek.
Side Event W-20 Indonesia 2022 yang berlangsung di salah satu hotel ini direncanakan akan diikuti perwakilan dari 20 negara anggota G-20, termasuk Uni Eropa. Negara yang lain, di antaranya Amerika, India, China, Jepang, Arab Saudi, Australia, dan Italia. Indonesia saat ini menjadi Presidensi G-20 tahun 2022.
Selain Batu, adapun kota lain yang terpilih untuk pelaksanaan Side Event W-20 adalah Likupang, Minahasa Utara, Sulawesi Utara; Banjarmasin, Kalimantan Selatan; Manokwari, Papua Barat; dan Danau Toba, Sumatera Utara; serta Denpasar, Bali.
Menurut Dewanti, hingga Senin siang, persiapan kegiatan W-20 di Batu sudah hampir 100 persen. Tinggal persiapan memindahkan perlengkapan untuk sidang dan kegiatan lainnya. Adapun dari sisi kepanitiaan telah siap semua.
Disinggung soal negara-negara yang sudah memastikan hadir, termasuk perwakilan dari Rusia, Dewanti mengatakan pihaknya belum menerima daftar lengkap dari Panitia di Jakarta. Yang jelas, mereka akan diwakili duta besar dari negara masing-masing.
Sementara pihak lembaga swadaya masyarakat (NGO) akan mengikuti kegiatan melalui daring. ”NGO langsung menggunakan Zoom lantaran situasi masih pandemi. Oleh karena itu, seminar dilakukan malam-dini hari guna menyelaraskan waktu,” ujarnya.
Ditemui di tempat terpisah, Wakil Wali Kota Batu Punjul Santoso menyampaikan, sejatinya kegiatan ini dihadiri Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Namun, yang bersangkutan kemungkinan belum bisa datang lantaran baru selesai menjalani isolasi.
”Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Bintang Puspayoga direncanakan hadir, tetapi masih tentatif,” katanya.
Sementara itu, terkait keamanan, Senin pagi diselenggarakan apel gelar pasukan pengamanan yang diikuti TNI, Polri, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan Dinas Kesehatan.
Kepala Polres Batu Ajun Komisaris Besar I Nyoman Yogi Hermawan mengatakan, apel bertujuan mengecek persiapan personel agar pengamanan W-20 berlangsung dengan baik. ”Kita menyamakan persepsi dan pola pengamanan. Semua komponen yang terlibat harus harus bekerja secara sinergis sesuai prosedur standar operasi,” ujarnya.