Kasus Harian Covid-19 Jateng Mulai Turun, Masyarakat Diminta Tidak Lengah
Kasus Covid-19 harian di sejumlah daerah di Jateng menurun dalam sepekan terakhir. Tren penurunan diharapkan bisa terjaga dengan pengetatan protokol kesehatan dan vaksinasi.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Jumlah kasus harian Covid-19 di Jawa Tengah menunjukkan tren menurun dalam lima hari terakhir setelah naik pada pertengahan Februari. Pemerintah akan terus menggenjot capaian vaksinasi. Adapun warga diminta tetap menerapkan protokol kesehatan ketat guna menjaga tren penurunan kasus.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jateng, rata-rata kasus Covid-19 harian dalam sepekan terakhir sebanyak 4.067 orang. Jumlah terendah terjadi pada Selasa (1/3/2022) 2.340 orang. Sepekan sebelumnya, rata-rata jumlah kasus harian sepekan mencapai 4.675 kasus per hari. Pada Kamis (24/2/2022), kasus harian pernah tercatat 6.021 orang.
Kepala Dinkes Jateng Yunita Dyah Suminar mengatakan, penambahan kasus harian terbanyak antara lain terjadi di Kota Semarang dan Kota Surakarta. Di daerah tersebut, mobilitas masyarakat tergolong tinggi.
”Kasus harian menunjukkan tren penurunan. Namun, kita tidak boleh lengah. Protokol kesehatan harus tetap diketatkan. Sekarang ini kebanyakan orang berpikir Covid-19 varian Omicron ini ringan, padahal kalau kita lihat tidak seperti itu. Harus dipikirkan juga kalau mengenai orang-orang dengan penyakit penyerta,” ujar Yunita saat dihubungi, Rabu (2/3/2022).
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyebut rata-rata kasus harian turun menjadi sekitar 500 kasus per hari pada pekan ini. Sepekan sebelumnya, rata-rata kasus harian mencapai 1.100 per hari.
Kendati tidak merinci jumlah pastinya, Hendrar menyebut angka kematian akibat Covid-19 di wilayahnya masih tinggi. Berdasarkan data siagacorona.semarangkota.go.id, ada 126 orang meninggal sejak awal 2022.
”Angka kematian akibat Covid-19 di Kota Semarang masih tinggi. Sekitar 60 persen pasien meninggal itu belum vaksin. Sekitar 40 persen di antaranya lansia atau memiliki penyakit penyerta,” ucap Hendrar.
Hendrar meminta warganya tetap membatasi mobilitas untuk menekan penularan. Pertokoan dan minimarket dibatasi jam beroperasinya sampai pukul 21.00 dan restoran dibatasi hingga pukul 22.00. Selain itu, Pemkot Semarang kembali menerapkan kebijakan 50 persen pegawai bekerja dari rumah.
”Kalau pembelajaran tatap muka masih kami lakukan dengan pembatasan maksimal 50 persen. Sebagai langkah deteksi dini, kami tes usap acak kepada guru dan siswa di sekolah-sekolah. Bila sekolah mencatat lebih dari lima kasus positif, kami minta pembelajaran jarak jauh dulu,” imbuhnya.
Vaksinasi
Yunita berharap tren penurunan kasus ini bisa terus terjaga. Untuk itu, pihaknya akan menggenjot capaian vaksinasi kedua di sejumlah daerah yang tergolong rendah, seperti Kabupaten Tegal, Brebes, dan Kabupaten Pemalang.
Di Tegal, capaian vaksinasi dosis kedua baru 50,80 persen dari target. Sementara di Brebes dan Pemalang sebesar 54,44 persen dan 56,12 persen atau masih jauh dari target pemerintah pusat 70 persen.
Di Pemalang, kepolisian setempat masih berupaya menggenjot capaian vaksinasi di wilayahnya. Upayanya mulai dari mengadakan vaksin gratis minyak goreng hingga vaksinasi di tempat wisata yang menyasar 600 orang dalam sehari. Pada Minggu (27/2/2022), acara itu digelar di Pasar Pagi Pemalang.
Kepala Polres Pemalang Ajun Komisaris Besar Ari Wibowo menuturkan, vaksinasi berhadiah minyak goreng digelar untuk menarik minat masyarakat mengikuti vaksinasi. Dia berharap bisa mendapatkan dua manfaat.
”Pertama, mereka bisa semakin sehat karena menerima vaksin dosisi 1 dan 2 ataupun vaksin penguat. Kemudian, mereka juga bisa mendapatkan minyak goreng untuk memenuhi kebutuhannya,” kata Ari.
Vaksinasi juga dilakukan di Obyek Wisata Pantai Widuri Pemalang. Tujuannya agar warga yang berwisata tapi belum bisa melakukan vaksinasi tetap bisa mendapatkan layanan yang sama.