Sembilan Kasus Omicron Terdeteksi di Jateng, Pengawasan Mobilitas Warga Diperketat
Jateng mendeteksi sembilan kasus Covid-19 varian Omicron di wilayah tersebut. Masyarakat diminta memperketat protokol kesehatan dan membatasi mobilitas.
Oleh
KRISTI DWI UTAMI
·4 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Sembilan kasus Covid-19 varian Omicron terdeteksi di Jawa Tengah. Sembilan kasus itu tersebar di sejumlah daerah di Jateng, seperti Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kabupaten Cilacap, dan Kabupaten Sukoharjo. Sebagai langkah mitigasi, sejumlah daerah memperketat pengawasan mobilitas warga.
Kasus Covid-19 varian Omicron tersebut diketahui melalui hasil whole genome sequencing (WGS) di Balai Laboratorium Kesehatan Kementerian Kesehatan yang keluar pada Kamis (20/1/2022). Dari sembilan orang yang positif varian Omicron, empat orang merupakan warga Kota Semarang, satu orang warga Kota Pekalongan, satu warga Cilacap, dan satu warga Sukoharjo. Adapun dua orang lainnya merupakan warga Kabupaten Semarang dan Kota Batam yang dirawat di dua rumah sakit berbeda di Kota Semarang.
”Pagi tadi, kami dikabari bahwa dari 25 sampel yang kami kirim, empat sampel dinyatakan varian Omicron. Yang lainnya merupakan Covid-19 varian Delta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Mochamad Abdul Hakam, Jumat (21/1/2022).
Empat orang tersebut merupakan keluarga yang tinggal dalam satu rumah. Awalnya, salah seorang anggota keluarga tersebut bepergian ke luar negeri. Setelah sampai di Indonesia, orang tersebut dinyatakan negatif Covid-19 melalui tes usap polymerase chain reaction (PCR), tetapi tetap menjalani karantina selama sepekan di Wisma Atlet, DKI Jakarta.
Dua hari sebelum masa karantina selesai, orang tersebut sempat mengeluhkan gejala demam. Kendati demikian, hasil tes PCR-nya negatif. Ia kemudian pulang ke Kota Semarang. Sampai di Kota Semarang, orang tersebut menjalani tes usap PCR dan hasilnya positif.
”Karena CT value-nya (nilai cycle threshold) di bawah 30 atau rendah, kami kirim sampelnya untuk pemeriksaan WGS. Setelah hasil tes orang tersebut diketahui positif, kami juga langsung melakukan pelacakan dan pengetesan kepada keluarganya. Hasilnya, anak, istri, dan kakak yang bersangkutan juga positif,” imbuh Hakam.
Setelah hasil tes orang tersebut diketahui positif, kami juga langsung melakukan pelacakan dan pengetesan kepada keluarganya. Hasilnya, anak, istri, dan kakak yang bersangkutan juga positif.
Pelacakan dan pengetesan kemudian diperluas ke kontak erat lini kedua dan ketiga. Hasil tes terhadap 14 orang kontak erat lini pertama dan 15 orang kontak erat lini kedua, semuanya negatif.
Menurut Hakam, empat orang yang diketahui terpapar varian Omicron tersebut tidak mengalami gejala berat dan semuanya sudah divaksin. Mereka akan menjalani isolasi mandiri selama dua pekan di rumah. Dari hasil tes usap PCR, mereka sudah dinyatakan negatif Covid-19.
Penemuan varian Omicron di Kota Semarang membuat pemerintah setempat memperketat pengawasan terhadap mobilitas masyarakat. Untuk selanjutnya, orang-orang yang datang dari luar kota dan luar negeri akan didata pemerintah di tingkat RT dan RW.
”Petugas dari RT dan RW akan menelusuri masyarakat baru saja kembali dari mana. Sehari setelah tiba di Kota Semarang, mereka yang datang dari luar negeri ataupun luar kota, terutama DKI Jakarta, akan kami fasilitasi untuk tes usap PCR,” ucapnya.
Tamu luar kota
Di Kota Pekalongan, warga yang dinyatakan terpapar varian Omicron juga sudah sembuh. AM, laki-laki berusia 17 tahun itu, sempat menerima tamu dari Bekasi, Jawa Barat, sebelum terpapar Covid-19.
”Yang bersangkutan sempat menerima tamu dari Bekasi. Setelah sampai di Bekasi, tamu itu menjalani tes PCR dan hasilnya positif. Untuk itu, kami tracing keluarga yang kedatangan tamu itu dan hasilnya satu orang positif tanpa gejala dan ternyata varian Omicron,” ujar Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid saat dihubungi, Jumat petang.
Afzan menambahkan, pasien yang terpapar varian Omicron tersebut kini sudah negatif. Sebelum terpapar Covid-19, pasien tersebut sudah menjalani vaksinasi lengkap.
Ia meminta masyarakat memperketat penerapan protokol kesehatan untuk mengantisipasi meluasnya Covid-19 varian Omicron di wilayahnya. Menurut dia, seiring melandainya kasus Covid-19 di Kota Pekalongan, ketertiban masyarakat menjalankan protokol kesehatan turut melonggar.
Terpisah, Kepala Bidang Humas Polda Jateng Komisaris Besar M Iqbal Alqudusy menuturkan, penyelidikan epidemiologi terus dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat penyebab, sumber dan cara penularan, serta faktor yang dapat memengaruhi timbulnya wabah. Iqbal meminta masyarakat membatasi mobilitas untuk menekan penularan varian Omicron. Ia juga mengingatkan masyarakat yang belum divaksinasi untuk segera menjalani vaksinasi.
”Polda Jateng dan pihak-pihak terkait tengah melakukan percepatan vaksinasi booster di tengah masyarakat. Masyarakat yang belum divaksin diharapkan segera melapor ke fasilitas layanan kesehatan terdekat dan menjalani vaksinasi,” kata Iqbal.