Susanti Dewayani Emban Misi Bangkitkan Kembali Kota Terbesar Kedua di Sumut
Susanti Dewayani dilantik sebagai Wakil Wali Kota Pematang Siantar. Susanti diharapkan dapat membangkitkan kembali perekonomian di kota terbesar kedua di Sumatera Utara itu.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
MEDAN, KOMPAS — Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi melantik Wakil Wali Kota Pematang Siantar Susanti Dewayani, hasil Pemilihan Kepala Daerah 2020. Susanti dilantik sendirian karena wali kota terpilih, Asner Silalahi, meninggal setelah pemungutan suara Pilkada 2020. Susanti diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Pematang Siantar sebagai kota perdagangan terbesar kedua di Sumut.
”Pematang Siantar itu kota terbesar kedua di Sumut. Pendapatan daerahnya cukup besar. Namun, ini semua saat ini terganggu. Kejayaan Siantar ini harus dikembalikan lagi,” kata Edy seusai melantik Susanti, di Medan, Selasa (22/2/2022).
Asner dan Susanti berpasangan serta menjadi calon tunggal dalam Pilkada 2020. Pasangan itu memborong delapan partai politik di DPRD Pematang Siantar, yakni PDI-P, Golkar, Hanura, Nasdem, Gerindra, Demokrat, PAN, dan PKPI.
Pasangan itu menang dengan perolehan 87.733 suara melawan kotak kosong yang dicoblos 25.560 suara. Asner meninggal sebulan setelah pemungutan suara dalam perawatan karena Covid-19, Januari 2021.
Susanti dilantik menggantikan Wali Kota Hefriansyah Noor. Serupa dengan Susanti, Hefriansyah juga awalnya dilantik sendirian menjadi wakil wali kota karena pasangannya, Hulman Sitorus, meninggal sebelum pelantikan.
Seusai pelantikan, Susanti mengatakan, ia berterima kasih kepada masyarakat yang memberikan kepercayaan kepadanya. ”Kami akan bekerja sesegera mungkin untuk mewujudkan visi dan misi. Untuk mewujudkan janji kami kepada masyarakat menjadikan Pematang Siantar sebagai kota yang sehat, sejahtera, dan berkualitas,” katanya.
Susanti mengatakan merasa lega setelah dilantik berselang satu tahun lebih setelah pemungutan suara. Ia berjanji akan melakukan konsolidasi untuk menyatukan semua pemangku kepentingan di Pematang Siantar. Ia pun berharap agar proses penetapannya menjadi wali kota dan pemilihan wakil wali kota bisa berjalan dengan baik di DPRD Pematang Siantar.
Pembangunan ekonomi
Secara terpisah, Ketua DPRD Pematang Siantar Timbul Lingga meminta agar Susanti bisa bekerja cepat segera membangun kembali Pematang Siantar sebagai kota perdagangan. ”Pematang Siantar itu adalah kota perdagangan. Sebagian besar warganya menggantungkan hidup dari perdagangan. Namun, pengelolaan pasarnya itu karut-marut,” kata Timbul.
Timbul menyebut, Pematang Siantar merupakan pusat perdagangan untuk sejumlah daerah di sekitarnya. Pedagang dan pembelinya tidak hanya dari Siantar, tetapi juga Kabupaten Simalungun, Toba, Samosir, Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Utara.
Pusat perdagangan di Siantar berada di Pasar Horas, Pasar Dwikora Parluasan, jajaran rumah toko dan pasar modern di Jalan Merdeka, serta Jalan Sutomo. Namun, kondisi Pasar Horas dan Parluasan, yang dikelola Pemkot Pematang Siantar, saat ini sangat kumuh dan tidak teratur. ”Pelayanan publik di pasar itu terganggu. Karyawannya saja banyak yang enggak gajian. Ini harus segera dibenahi,” kata Timbul.
Timbul pun meminta agar Susanti memanfaatkan potensi Siantar sebagai kota pariwisata, khususnya di bidang kuliner dan sejarah. Kota berpenduduk 255.317 jiwa itu cukup strategis karena berada 125 kilometer dari Kota Medan dan 50 kilometer dari destinasi wisata Danau Toba, Parapat. Kota itu pun semakin mudah diakses dengan keberadaan Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi.