Pemeriksaan Mandiri Ungkap Tambahan Kasus Covid-19 di Kota Magelang
Sebagian warga yang mengalami gejala batuk dan pilek berinisiatif menjalani tes usap mandiri di klinik swasta. Dari situ, kasus baru Covid-19 di Kota Magelang ditemukan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Temuan kasus baru Covid-19 di Kota Magelang, Jawa Tengah, selain karena penelusuran kontak erat, juga karena semakin banyak warga yang berinisatif memeriksakan diri secara mandiri ke klinik-klinik swasta. Selain varian Omicron yang dapat menyebar cepat, warga juga diminta mewaspadai varian Delta yang masih ada.
”Temuan-temuan kasus baru saat ini juga didapatkan dari warga yang menderita gejala batuk pilek ringan, tetapi kemudian berinisiatif menjalani tes usap di klinik-klinik swasta,” ujar Wali Kota Magelang M Nur Aziz, Selasa (22/2/2022). Kondisi ini terjadi karena banyak orang sudah mengetahui bahwa varian Omicron hanya memicu terjadinya gejala ringan, seperti batuk atau pilek biasa.
Berdasarkan data minggu lalu, penambahan jumlah kasus baru di Kota Magelang mencapai 140 orang per 100.000 penduduk per minggu. Dilihat dari data harian, penambahan kasus juga terpantau meningkat secara signifikan. Jika awal Februari jumlah pasien baru Covid-19 terdata 20-30 orang per hari, di pertengahan Februari penambahan kasus mencapai 50 orang per hari, bahkan pernah mencapai lebih dari 70 orang per hari.
Namun, menurut Aziz, kebanyakan pasien baru, sebenarnya merupakan warga luar kota. ”Maklum saja, Kota Magelang memang kota transit,” ujarnya. Warga luar kota yang terdata sebagai pasien Covid-19 di Kota Magelang, antara lain mahasiswa dan mereka yang kebetulan bekerja atau bahkan sekadar singgah di Kota Magelang.
”Dalam data kami, ada pasien Covid-19 yang meninggal saat menengok keluarganya di sini dan akhirnya terdata sebagai pasien meninggal di Kota Magelang,” ujar Pelaksana Harian Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Istikomah.
Penambahan pasien baru Covid-19 yang berasal dari warga luar kota, menurut dia, memang menjadi hal yang tidak mungkin dihindari karena Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tidar Kota Magelang menjadi rumah sakit rujukan untuk wilayah Magelang dan sekitarnya.
Satu dari dua pasien Covid-19 yang meninggal pada Februari ini terinfeksi varian Delta dan akhirnya tidak bisa diselamatkan karena mengalami pneumonia berat.
Meskipun banyak ditemukan varian Omicron, Istikomah mengingatkan agar masyarakat tetap berhati-hati dan waspada karena varian Delta masih tetap ada. ”Satu dari dua pasien Covid-19 yang meninggal pada Februari ini terinfeksi varian Delta dan akhirnya tidak bisa diselamatkan karena mengalami pneumonia berat,” ujarnya.
Jika sebelumnya, baik varian Omicron maupun Delta, berasal dari pelaku perjalanan, saat ini penularan Covid-19 sudah terjadi melalui penularan setempat. Kondisi saat ini, menurut Istikomah, belum menjadi puncak kasus gelombang ketiga Covid-19. Peningkatan kasus diprediksi masih akan berlangsung hingga dua minggu mendatang.
Semprot Disinfektan
Terkait status Kota Magelang yang masuk level 4 pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) sesuai Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2022 Aziz mengatakan, pihaknya akan kembali mengintensifkan kegiatan penyemprotan disinfektan. ”Kami akan menggiatkan kembali penyemprotan disinfektan, terutama di fasilitas-fasilitas publik,” ujarnya.
Kendati demikian, Aziz memastikan pihaknya tidak akan melakukan penyekatan jalan ataupun pemeriksaan kesehatan bagi warga yang melintasi perbatasan. Pembatasan kegiatan atau aktivitas masyarakat, menurut dia, cukup dengan mengikuti aturan Inmendagri No 12/2022 saja, seperti jumlah pengunjung atau tamu dalam acara pernikahan atau aktivitas wisata dibatasi 25 persen dari kapasitas tempat.