KKB Dipukul Mundur, Korban Penembakan KKB di Papua Dievakuasi
Evakuasi kedua korban penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di Kabupaten Puncak ke Timika berjalan lancar. Aparat keamanan juga memukul mundur kelompok tersebut dari Ilaga, ibu kota Puncak.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS - Polisi dan TNI menyebut sudah memukul mundur kelompok kriminal bersenjata di Ilaga, Puncak, Papua, kembali ke hutan menjauhi permukiman dan fasilitas umum, Senin (21/2/2022). Sementara itu, proses evakuasi dua orang yang ditembak kelompok itu, dari Ilaga menuju Timika, berjalan lancar.
Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) kembali berulah di Ilaga, Sabtu (19/2/2022)-Minggu (20/2/2022). Dua orang terluka tembak. Kelompok itu juga meneror warga sipil yang tengah menjalankan ibadah. Empat rumah warga setempat juga dibakar.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, tim Satuan Tugas Penegakan Hukum Damai Cartenz dan TNI berhasil memukul mundur anggota KKB pimpinan Numbuk Telenggen ke hutan di daerah Eromaga. Kawasan itu berjarak 13 kilometer dari Ilaga.
Akan tetapi, ia menyebut aktivitas penerbangan di Bandara Ilaga belum berjalan normal pada Senin. Aparat masih berupaya mengantisipasi serangan susulan KKB ke ibu kota Puncak. Situasi keamanan di Ilaga masih siaga satu.
”Bandara Ilaga akan kembali beroperasi normal setelah dipastikan tidak ada gangguan dari kelompok tersebut. Kemungkinan besar mereka mundur ke hutan. Ada anggotanya yang tertembak saat kontak senjata dengan aparat keamanan pada Minggu kemarin,” ungkap Faizal.
Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito menambahkan, belum ada pesawat yang berani memasuki Ilaga hingga Senin ini. Biasanya terdapat tujuh maskapai penerbangan perintis yang melayani rute ke Ilaga dari Mimika, Nabire, dan Jayapura.
Bandara Ilaga berada di atas ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut dan panjang landas pacu mencapai 600 meter. Bandara ini melayani sekitar 50 kali penerbangan setiap hari dari pukul 06.00 hingga pukul 12.30 WIT.
Meski belum bisa beroperasi untuk umum, proses evakuasi dua orang tertembak berjalan mulus. Keduanya dibawa ke Timika, ibu kota Kabupaten Mimika, untuk perawatan lebih lanjut.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga di Jayapura mengatakan, evakuasi keduanya berjalan lancar. Mereka dibawa ke Timika menggunakan helikopter Caracal TNI-AU EC-725 pada pukul 07.30 WIT.
”Keduanya tiba di Timika sejam kemudian. Evakuasi berjalan lancar karena dukungan dari berbagai pihak demi kemanusiaan,” kata Aqsha.
Dua orang tertembak adalah Prajurit Kepala Fermansyah (29) dan Glen Sumampouw (30). Fermansyah adalah anggota TNI Angkatan Udara yang terluka berat di bahu kiri saat KKB menyerang Bandara Ilaga, Sabtu pagi.
Adapun Glen tertembak pada rusuk setelah KKB menyerang mes pekerja PT Martha Tunggal Teknik (MTT) di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Sabtu sore. Dia salah satu pekerja di perusahaan itu.
Aqsha mengatakan, belum terjadi lagi kontak tembak antara aparat gabungan TNI/Polri dan KKB hingga Senin pagi. ”Perilaku kelompok ini tidak berperikemanusiaan dan melanggar hak asasi manusia. Perbuatan mereka membuat distribusi logistik melalui pesawat terkendala dan menghambat pembangunan di Puncak,” tutur Aqsha.
Juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) Sebby Sambom mengakui pihaknya terlibat dalam penembakan di Distrik Ilaga sejak Sabtu. Aksi itu sebagai peringatan bagi kepala daerah setempat untuk menghentikan rencana pemekaran Kabupaten Puncak menjadi bagian dari Provinsi Papua Tengah.
”Kami memperingatkan kepala daerah di kawasan pegunungan Papua tidak menerima program pemekaran. Kebijakan ini menyebabkan masyarakat setempat di ambang kepunahan karena masifnya migrasi penduduk dari luar Papua setelah adanya pemekaran,” tegas Sebby.
Tahun ini, KKB tercatat enam kali menyerang aparat keamanan di Papua dan Papua Barat. Di Papua, mereka dua kali menyerang polisi di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang. Tiga serangan lain diarahkan pada anggota TNI di Kabupaten Puncak. KKB juga menyerang seorang warga sipil di Papua.
Di Papua Barat, KKB menyerang anggota Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang. Aksi itu dilakukan di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat.
Akibatnya, empat anggota TNI gugur dalam tugas di Papua dan Papua Barat. Selain itu, lima anggota TNI, dua anggota Polri, dan seorang warga terluka tembak.