Teror KKB Sasar Warga Sipil, Pengamanan Ilaga Siaga Satu
Kelompok kriminal bersenjata kembali menyerang warga sipil di Distrik Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, Papua. Status pengamanan di Ilaga saat ini Siaga Satu.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·4 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menembak seorang karyawan PT Martha Teknik Tunggal bernama Glen Sumampouw, Sabtu (19/2/2022), di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua. Kelompok ini juga diduga membakar mes pekerja milik perusahaan tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Ahmad Mustofa Kamal di Jayapura, saat dihubungi, membenarkan informasi penyerangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap karyawan PT Martha Teknik Tunggal (MTT) di Kampung Kago.
Ia menuturkan, korban tertembak di bagian ketiak kiri pada pukul 15.15 WIT. Adapun kondisinya masih sadar dan telah mendapatkan perawatan medis. ”Saat ini yang bersangkutan masih menjalani perawatan di Puskesmas Ilaga. Rencananya dievakuasi dengan pesawat ke Timika pada Minggu pagi,” tutur Ahmad.
Ia menyatakan, aksi KKB tersebut diduga untuk memprovokasi Satgas Damai Cartenz agar terlibat kontak tembak di tengah permukiman warga. Situasi kontak tembak ini ditargetkan berdampak pada jatuhnya korban di kalangan warga sipil.
”Satgas Damai Cartenz akan tetap menjalankan program di tengah masyarakat secara humanis. Kami akan tetap mengupayakan penegakan hukum melawan kelompok ini, tetapi secara terukur,” ujar Ahmad.
Aksi KKB tersebut diduga untuk memprovokasi Satgas Damai Cartenz agar terlibat kontak tembak di tengah permukiman warga. Situasi kontak tembak ini ditargetkan berdampak pada jatuhnya korban di kalangan warga sipil. (Ahmad Mustofa Kamal)
Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Papua Komisaris Besar Faizal Ramadhani mengatakan, seluruh pekerja PT MTT telah dievakuasi dari Kampung Kago ke tempat yang lebih aman. Ia menyebut, kelompok yang terlibat aksi ini di bawah pimpinan Numbuk Telenggen.
Kelompok ini juga yang menyerang aparat keamanan di Bandar Udara Ilaga, Sabtu ini pukul 07.56 WIT. Aksi ini menyebabkan seorang anggota TNI Angkatan Udara, Prajurit Kepala Fermansyah, terluka karena terkena tembakan di bahu bagian kanan.
Sebelumnya, kelompok Numbuk Telenggen dua kali menyerang anggota Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha di Pos Koramil Distrik Gome pada tanggal 27 Januari 2022. Tiga anggota TNI gugur dan satu lainnya luka berat dalam dua insiden tersebut.
Ketiga korban yang gugur adalah Sersan Dua Rizal Maulana Arifin, Prajurit Satu Tupel Alomoan Baraza, dan Prajurit Satu Rahman Tomilawa. Sementara Prajurit Satu Syaiful luka berat.
”Rencananya Glen dan anggota TNI yang terluka akibat serangan KKB dievakuasi pada Minggu ini. Seluruh anggota Brimob yang berjumlah sekitar 100 orang dalam posisi siaga satu untuk mengantisipasi masuknya KKB ke Ilaga, ibu kota Puncak,” kata Faizal.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer Kolonel (Inf) Aqsha Erlangga menyatakan, anggota TNI yang berada di Ilaga dalam status siaga satu untuk mengantisipasi serangan susulan KKB. Ia menilai, serangan kelompok tersebut di Bandara Ilaga merupakan tindakan terorisme karena membahayakan penerbangan sipil.
”Aksi mereka telah menyebabkan pasokan logistik ke Puncak terganggu. Sebab, satu-satunya akses ke Ilaga menggunakan pesawat,” ungkap Aqsha.
Bandara ditutup
Kepala Bandara Ilaga Herman Sujito mengatakan, dampak serangan KKB menyebabkan dua pesawat dari Timika dan satu pesawat dari Nabire batal mendarat di Bandara Ilaga. Hal ini demi keselamatan awak pesawat dan penumpang.
Ia pun menyatakan kegiatan operasional di Bandara Ilaga untuk sementara dihentikan karena masalah keamanan. Bandara akan kembali dibuka setelah situasi benar-benar kondusif.
”Kami akan berkoordinasi dengan pihak keamanan terkait pelaksanaan operasional Bandara Ilaga pada Senin (21/2/2022) ini. Untuk sementara bandara hanya dibuka untuk penerbangan yang bersifat darurat,” kata Herman.
Adapun Bandara Ilaga berada di atas ketinggian 2.500 meter di atas permukaan laut dengan panjang landasan pacu mencapai 600 meter. Bandara ini melayani sekitar 50 kali penerbangan setiap hari dari pukul 06.00 hingga pukul 12.30 WIT. Kebanyakan penerbangan melayani rute-rute pesawat perintis, terutama seperti ke Nabire dan Timika. Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata pernah membakar menara pengawas dan ruang tunggu Bandara Ilaga pada 3 Juni 2021. Sehari kemudian, api sudah dipadamkan dan bandara kembali dikuasai aparat TNI/Polri.
Tadak hanya rawan gangguan KKB, di bandara ini juga sering terjadi kecelakaan pesawat karena kondisi geografis yang sulit dan cuaca yang kerap berubah drastis.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Komnas HAM Wilayah Papua Frits Ramandey berpendapat, terdapat dua faktor di balik aksi serangan KKB di Puncak, yakni ingin menunjukkan eksistensinya kepada pihak TNI dan Polri, serta menyuarakan penolakan atas kebijakan pemerintah pusat, yakni pemekaran Provinsi Papua Tengah yang terdiri dari Puncak, Mimika, dan sejumlah kabupaten lain.
Frits pun meminta aparat keamanan TNI dan Polri sebagai simbol negara hadir untuk menjamin situasi keamanan yang kondusif di Kabupaten Puncak. Sebab, aksi kelompok ini telah menyebabkan masyarakat setempat kehilangan haknya untuk mendapatkan rasa aman.
”Aksi ini sungguh melenceng jauh dari instruksi pimpinan besar mereka seperti Goliath Tabuni. Goliath selalu menekankan agar anggotanya tidak menyerang fasilitas publik yang mengganggu pelayanan untuk masyarakat,” kata Frits.