Kapolri: Daerah Perlu ”Jemput Bola” Pacu Capaian Vaksinasi
Kapolri menegaskan, berbagai strategi perlu dilakukan demi menggenjot capaian vaksinasi. Meski demikian, kelompok lansia dan rentan tetap harus menjadi sasaran prioritas.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo mendorong pemerintah daerah menerapkan strategi ”jemput bola” untuk mendukung percepatan vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Sejumlah strategi yang bisa dilakukan mulai dari menggelar kegiatan secara berkeliling atau mobile hingga melaksanakan vaksinasi door to door langsung ke rumah warga. Percepatan vaksinasi krusial menekan tingkat keparahan penularan Covid-19 yang kembali memuncak belakangan.
”Strategi khusus perlu diterapkan karena tidak semua warga bisa langsung mendatangi gerai vaksinasi ataupun fasilitas kesehatan lainnya,” ujar Listyo Sigit Prabowo saat meninjau pelaksanaan vaksinasi serentak di Museum Samudraraksa, Kompleks Taman Wisata Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (18/2/2022).
Berbagai strategi wajib dilakukan karena saat ini percepatan vaksinasi sudah mendesak. Vaksinasi untuk mewujudkan kekebalan atau imunitas masyarakat, menurut dia, menjadi upaya pertahanan menghadapi peningkatan kasus Covid-19 dan mewabahnya varian Omicron.
”Sekalipun ada Omicron, vaksinasi diharapkan dapat membuat warga tetap berdaya, tetap beraktivitas dengan baik, dan kegiatan perekonomian tetap bergerak,” ujarnya. Kegiatan vaksinasi di mana pun diharapkan juga tetap memprioritaskan kelompok lanjut usia (lansia) sebagai kelompok rentan.
Dalam kegiatan vaksinasi serentak di seluruh Indonesia yang dilaksanakan pada Jumat (18/2/2022), Listyo menargetkan, pihaknya mampu mendistribusikan 1.114.751 dosis. Adapun sebanyak 834.000 dosis dialokasikan bagi warga yang masih membutuhkan vaksinasi dosis pertama atau kedua, sedangkan 280.751 dosis dialokasikan bagi mereka yang membutuhkan vaksinasi dosis ketiga atau dosis penguat.
Listyo mengatakan, masyarakat harus waspada karena kasus Covid-19 terpantau meningkat di berbagai wilayah. Khusus untuk Jawa Tengah saja, jumlah kasus harian Covid-19 yang sebelumnya sebanyak 2.000 kasus per hari, mulai Kamis (17/2/2022), berlipat menjadi sekitar 4.000 kasus per hari.
Kepala Kepolisian Resor (Polres) Magelang Ajun Komisaris Besar Sajarod Zakun mengatakan, pihaknya saat ini memiliki stok 15.000 vaksin yang siap didistribusikan untuk vaksinasi dosis ketiga. ”Setelah 2.000 dosis vaksin dialokasikan untuk kegiatan vaksinasi hari ini (Jumat, 18/2/2022), 13.000 dosis sisanya akan segera kami distribusikan untuk masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, sejak pertengahan Februari lalu, Polres Magelang telah melakukan vaksinasi dosis ketiga kepada sekitar 12.000 orang. Adapun jumlah warga yang telah menjalani vaksinasi dosis pertama sebanyak 852.000 orang dan yang sudah menjalani vaksinasi dosis kedua sebanyak 618.000 orang.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Aryono Hendro Malyanto mengatakan, selama seminggu ini, pihaknya, dengan bantuan vaksin dari Polres Magelang, telah melakukan vaksinasi terhadap 1.200 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 600 orang adalah para pegawai Taman Wisata Candi Borobudur dan 600 orang lainnya terdiri dari para pegawai Balai Konservasi Borobudur (BKB) serta pedagang di kompleks Taman Wisata Candi Borobudur.
Pascamerebaknya varian Omicron dan perubahan status Kabupaten Magelang menjadi daerah PPKM level 3, Aryono mengatakan, pihaknya berupaya memperketat syarat pengunjung Borobudur, termasuk anak-anak. Jika sebelumnya pengunjung anak berusia 12 tahun ke bawah hanya ditetapkan aturan wajib didampingi orangtua yang telah divaksinasi, kini anak-anak diwajibkan sudah divaksinasi.
”Pada intinya, semua wisatawan dari berbagai usia yang belum menjalani vaksinasi tidak diperbolehkan berwisata di Taman Wisata Candi Borobudur,” ujarnya.
Informasi tersebut sudah dipublikasikan dan dipahami dengan baik oleh masyarakat. Terbukti, jumlah pengunjung yang membatalkan kunjungan karena belum divaksin hanya kurang dari 10 orang per hari.
Merebaknya varian Omicron, menurut dia, tidak mempengaruhi tingkat kunjungan ke Taman Wisata Candi Borobudur. Saat ini, rata-rata jumlah wisatawan pada hari biasa 1.500-2.000 orang per hari dan 3.000 orang per hari pada akhir pekan.