Kemensos Fasilitasi Bantuan Biaya Perawatan Anak dengan Kelainan Anus
Kementerian Sosial memfasilitasi pengumpulan donasi biaya perawatan selama menunggu operasi dan pascaoperasi lanjutan Haidar Dhanu Abrisam (2) yang mengalami kelainan anus.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Muhammad Haidar Dhanu Abrisam (2) dijadwalkan menjalani operasi pembuatan anus pada Mei-Juni mendatang. Setelah menjalani operasi tersebut, anak dengan kelainan bawaan tidak memiliki anus ini diharapkan bisa menjalani kehidupan lebih baik seperti teman sebayanya.
Biaya operasi pembuatan anus untuk Haidar telah dianggarkan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Adapun biaya perawatan selama menunggu operasi dan pascaoperasi lanjutan dibantu oleh berbagai pihak. Kementerian Sosial memfasilitasi pengumpulan donasi, salah satunya melalui Kitabisa.com.
Menteri Sosial Tri Rismaharini, Senin (14/2/2022), mengunjungi rumah Haidar di Desa Ketegan, Kecamatan Tanggulangin. Risma menjenguk dan menyerahkan donasi dari para donatur yang digalang oleh Kitabisa.com. Nilainya sebesar Rp 75.809.804.
”Karena penanganan anak Haidar ini butuh waktu yang lama, Kemensos meminta bantuan dari Kitabisa.com untuk menggalang donasi dari para dermawan,” ujar Risma.
Mantan Wali Kota Surabaya itu mengatakan, biaya operasi Haidar Dhanu sudah ditanggung BPJS Kesehatan. Namun, biaya lain-lain jauh lebih besar, seperti penggantian alat dan perawatan setelah operasi. Biaya ini tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan ataupun Kemensos.
Oleh karena itulah, Kemensos menggandeng lembaga penggalangan donasi untuk orang yang membutuhkan, seperti Kitabisa.com. Bantuan dana dari donatur ini akan digunakan untuk biaya operasional Haidar dan keluarga. Misalnya, biaya keluarga selama mendampingi perawatan di rumah sakit.
Karena penanganan anak Haidar ini butuh waktu yang lama, Kemensos meminta bantuan dari Kitabisa.com untuk menggalang donasi dari para dermawan.
Muhammad Haidar Dhanu Abrisam (2) ini merupakan anak balita dengan kelainan bawaan sejak lahir, yakni tidak mempunyai lubang anus. Anak pasangan Hafid Nurussoba (41) dan Nurul Hidayati (40) ini sudah mendapatkan penanganan tim dokter RSUD dr Soetomo Surabaya. Dia menjalani operasi pembuatan lubang anus untuk kondisi darurat.
”Operasi pertama pada 28 Januari 2022 lalu. Saat ini, disuruh menungggu 4-5 bulan lagi untuk operasi lanjutan (kedua). Perkiraan bulan Mei atau Juni,” kata Nurul Hidayati.
Nurul mengatakan, pada operasi kedua nanti tim dokter akan membuatkan anus agar Haidar bisa melakukan proses buang air besar (BAB) secara normal seperti anak-anak pada umumnya. Orangtua dan keluarga Haidar berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan perhatian dan membantu biaya pengobatan.
Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sebenarnya sudah memfasilitasi pengobatan Haidar sampai akhirnya mendapatkan penanganan di RSUD dr Soetomo. Selain itu, pemda memberikan bantuan berupa uang dan sembako untuk menunjang kebutuhan harian keluarga ini selama mereka mengurus Haidar di rumah sakit.
Pemkab Sidoarjo dan Kementerian Sosial juga ikut membantu uang tunai untuk kebutuhan operasional perawatan Haidar. Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, pihaknya akan memantau terus perkembangan Haidar hingga sembuh. Proses penyembuhannya diprediksi membutuhkan waktu sekitar 4 bulan.
”Proses yang harus dilalui cukup panjang dan butuh waktu 4-5 bulan lagi. Saya mengimbau keluarga bersabar dan bersama-sama menjaga kesehatan Haidar agar proses operasinya nanti bisa berlangsung sesuai waktu yang dijadwalkan,” ucap Muhdlor.
Muhdlor mengatakan, dalam kasus-kasus kemanusiaan tertentu, pemda tidak bisa menangani sendiri. Oleh karena itulah, diperlukan sinergi dari berbagai pihak, seperti Kemensos dan masyarakat. Dia pun mengajak warganya agar senantiasa memiliki kepedulian tinggi terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitarnya.