Pemkot Kupang menyiapkan fasilitas kesehatan untuk menangani potensi merebaknya Covid-19 varian Omicron. Masyarakat diimbau tidak panik.
Oleh
FRANSISKUS PATI HERIN
·3 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur, bersiap mengatasi potensi lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Berbagai kebutuhan, mulai dari tenaga medis, obat-obatan, ruang isolasi, hingga tabung oksigen, telah disiapkan. Masyarakat pun diimbau menjaga protokol kesehatan serta segera mengikuti program vaksinasi.
Berdasarkan pantauan Kompas, Selasa (8/2/2022), Wakil Wali Kota Kupang Hermanus Man memimpin pengecekan kesiapan itu secara acak di beberapa fasilitas kesehatan. Rombongan mendatangi puskesmas, rumah sakit, dan lokasi karantina terpusat.
Di Rumah Sakit Umum Daerah SK Lerik, misalnya, terdapat 359 tempat tidur dengan 21 di antaranya dikhususkan untuk perawatan intensif (ICU). Saat ini, terdapat 11 pasien Covid-19 dan satu di antaranya dirawat di ruang ICU. Sementara karantina yang terpusat di beberapa lokasi kini tersedia 156 tempat tidur, dan semuanya belum dipakai.
Untuk oksigen, rumah sakit itu memiliki alat produksi oksigen. Dalam satu hari, produksi oksigen mencapai 144.000 mililiter atau setara dengan 24 tabung. Sementara kebutuhan oksigen setiap pasien rata-rata 30 mililiter per jam. Selain digunakan di rumah sakit itu, oksigen juga bisa untuk kebutuhan di fasilitas kesehatan lain.
”Kita tentu berharap yang terbaik, tetapi bersiap menghadapi kondisi terburuk. Masyarakat tidak usah panik dengan temuan bahwa Covid-19 varian Omicron sudah terdeteksi di Kota Kupang. Fasilitas kesehatan kita sangat siap jika kondisi terburuk terjadi,” kata Hermanus yang berlatar belakang seorang dokter.
Ia menuturkan, kasus Covid-19 varian Omicron itu terdeteksi dari seorang pelaku perjalanan yang baru saja pulang dari luar negeri. Sampelnya dikirim ke Jakarta pada 17 Januari lalu dan hasilnya baru diumumkan pada Senin (7/2/2022). Pasien tersebut pun kini sudah sembuh.
Kasus Covid-19 varian Omicron terdeteksi dari seorang pelaku perjalanan yang baru saja pulang dari luar negeri.
Pihak satuan tugas pengendalian Covid-19 kemudian melakukan penelusuran kontak dan memeriksa lima orang. Hasilnya, satu orang postif dan lainnya negatif. Penelusuran kontak kembali dilakukan dan 50 orang sudah diambil sampelnya, tetapi belum diketahui hasil pemeriksaan.
Menurut Hermanus, tidak menutup kemungkinan telah terjadi transmisi lokal varian Omicron di Kota Kupang, sebagaimana yang terjadi di daerah lain di Indonesia, mengingat mobilitas masyarakat di Kota Kupang sangat tinggi. ”Kami harap masyarakat menjaga protokol kesehatan, dan bagi yang belum vaksin segera ikut (vaksin),” katanya.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Resor Kota Kupang Ajun Komisaris Besar Satrya mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan berbagai langkah, seperti akan menggiatkan kembali sosialisasi kepada masyarakat. Selain itu membantu penegakan protokol kesehatan di ruang publik. Saat ini, di jalanan, banyak orang tidak lagi menggunakan masker.
Dukungan serupa disampaikan Kepala Staf Kodim 1604 Kupang Letnan Kolonel (Inf) Sugeng Prihatin. Ia menambahkan, anggota TNI siap mendukung penerapan protokol kesehatan. Terkait vaksinasi, ia menyarankan agar sedapat mungkin Pemkot Kupang menyediakan semacam bantuan sosial, seperti sembako, sebagai stimulus agar warga lebih antusias untuk datang divaksin.
Menurut data Stagas Covid-19, saat ini jumlah kasus Covid-19 di Kota Kupang sebanyak 15.712, dan 29 pasien di antaranya masih dalam proses penyembuhan. Adapun warga yang sudah menerima vaksinasi dosis pertama sebanyak 97,50 persen dan dosis kedua 70,87 persen. Total warga yang harus menerima vaksinasi sebanyak 333.628 orang.