Kota Bandung Masih PPKM Level 2, Ketersediaan Oksigen Diklaim Mencukupi
Ketersediaan oksigen harus disiapkan sejak dini. Sebanyak 17 rumah sakit di Kota Bandung kini bekerja sama dengan distributor oksigen untuk mencukupi kebutuhan apabila terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Oleh
CORNELIUS HELMY HERLAMBANG
·2 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Ketersediaan oksigen di Kota Bandung, Jawa Barat, diklaim masih mencukupi atau mencapai 80 persen dari kebutuhan. Kerja sama dengan distributor oksigen terus dilakukan dan 13 rumah sakit sudah memiliki tangki penyimpanan cadangan oksigen.
”Kami akan terus memantau ketersediaan oksigen ini secara berkala. Harapannya, bisa mengantisipasi potensi lonjakan kasus Covid-19,” kata Pelaksana Tugas Wali Kota Bandung Yana Mulyana di Bandung, Senin (7/2/2022).
Yana mengatakan, ketersediaan oksigen di PT Aneka Gas Industri, penyuplai oksigen, saat ini masih 80 persen. Dia berharap, lonjakan kasus tidak meningkat sehingga stok tersebut tidak sampai terpakai semua.
Pertengahan tahun 2021, Kota Bandung pernah mengalami krisis oksigen akibat lonjakan kasus akibat penularan Covid-19 varian Delta. Saat itu, rata-rata kebutuhan oksigen di rumah sakit sekitar 300 tabung oksigen berukuran 6 meter kubik per hari.
Sekarang, jumlah harian Covid-19 terus meningkat di Kota Bandung. Pada Jumat (4/2/2022) tercatat 166 kasus baru. Sementara pada Minggu (6/2/2022), ada tercatat penambahan 366 kasus baru.
Yana menambahkan, saat ini, Kota Bandung masih menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat level 2. Namun, untuk mencegah kasus dan statusnya meningkat, masyarakat diminta mengurangi aktivitas yang memicu kerumunan.
”Pemkot Bandung kini juga sudah kembali menerapkan work from home atau kerja dari rumah,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan, 13 rumah sakit kini sudah memiliki tangki untuk menyimpan cadangan oksigen. Hal itu bisa meminimalkan penggunaan tabung karena tangki ini menyalurkan oksigen langsung ke kamar rawat.
Akan tetapi, untuk mitigasi, sedikitnya 17 rumah sakit sudah bekerja sama dengan distributor oksigen. Rumah sakit itu, antara lain, Hasan Sadikin, Borromeus, Melinda, Advent, Muhammadiyah, Mata Cicendo, Kebon Jati, Halmahera, dan Al Islam.
Wakil Direktur PT Aneka Gas Industri Sonni Prabowo memastikan ketersediaan oksigen di tempat ini aman. Saat ini, tersedia 9 ton oksigen atau setara 8.000 meter kubik atau 1.300 tabung.
”Bila dibandingkan dengan Juli-Agustus 2021, kondisi saat ini terbilang aman,” katanya.