Kasus Naik Pesat, Sumut Batasi Sekolah Tatap Muka dan Operasional Pusat Perbelanjaan
Kasus positif Covid-19 di Sumut mencapai 245 per hari. Jika tidak ada pencegahan signifikan, gelombang ketiga Covid-19 diperkirakan pada 19 Februari dengan tambahan kasus baru di atas 10.000 kasus per hari.
Oleh
NIKSON SINAGA
·3 menit baca
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mendengarkan arahan Presiden Joko Widodo dalam rapat secara virtual, di Medan, Senin(7/2/2022). Presiden meminta percepatan vaksinasi dosis kedua dan penguat untuk menekan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.
MEDAN, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Sumatera Utara meningkat pesat mencapai 245 per hari. Jika tidak ada pencegahan signifikan, puncak gelombang ketiga Covid-19 diperkirakan terjadi di provinsi itu pada 19 Februari dengan tambahan kasus baru di atas 10.000 kasus per hari. Vaksinasi kedua dan penguat didorong untuk mengurangi kasus bergejala berat.
”Saya minta seluruh bupati dan wali kota se-Sumut bekerja keras agar gelombang ketiga ini bisa ditekan. Saya sudah sampaikan sepuluh hal untuk segera dilakukan,” kata Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, seusai mengikuti rapat virtual bersama Presiden Joko Widodo dan kepala daerah se-Indonesia, dari Medan, Senin (7/2/2022).
Edy menyebutkan, hal terpenting untuk dilakukan adalah melakukan percepatan vaksinasi khususnya untuk anak, dosis kedua, dan penguat untuk kelompok rentan. Selain itu, protokol kesehatan harus kembali diperketat.
Mulai Senin (7/2) ini, Edy meminta semua sekolah menerapkan pembelajaran tatap muka maksimal 50 persen dan sisanya kembali dilakukan secara daring. Dalam sepekan ke depan, pembelajaran tatap muka akan dievaluasi kembali. Apabila laju penularan masih meningkat, bisa jadi pembelajaran akan dilakukan secara daring 100 persen.
Edy pun meminta sekolah-sekolah melakukan pengetesan berbasis epidemiologi. Apabila ditemukan rasio kasus positif mencapai 5 persen atau lebih, pihak sekolah diminta menghentikan sementara pembelajaran tatap muka.
Terhadap pelaku perjalanan dari Jawa dan Bali pun harus dilakukan pengetesan dengan RT-PCR secara acak. Pengetesan dilakukan di bandara, terminal, ataupun pelabuhan.
Protokol kesehatan pun harus diperketat di tempat ibadah, pusat perbelanjaan, rumah makan, restoran, dan kafe. Jam operasional pusat perbelanjaan kini maksimal pukul 20.00 dan rumah makan pukul 21.00, dikurangi dari sebelumnya yang diizinkan hingga pukul 22.00.
Jam operasional pusat perbelanjaan kini maksimal pukul 20.00 dan rumah makan pukul 21.00, dikurangi dari sebelumnya yang diizinkan hingga pukul 22.00. (Edy Rahmayadi)
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Ismail Lubis juga mengingatkan sejumlah daerah di Sumut dengan capaian vaksinasi rendah, khususnya untuk dosis kedua. Vaksinasi dosis pertama di Sumut sudah mencapai 89,78 persen, tetapi dosis kedua baru 57,63 persen.
”Beberapa daerah dengan vaksinasi dosis kedua yang masih sangat rendah, yakni Nias Utara 22,88 persen; Mandailing Natal 26,82 persen; Labuhanbatu Utara 34,73 persen, dan Labuhanbatu Selatan 37,64 persen,” kata Ismail.
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi mengikuti rapat secara virtual bersama bupati dan wali kota, di Medan, Senin (7/2/2022). Edy meminta percepatan vaksinasi dosis kedua dan penguat untuk menekan penyebaran Covid-19 yang semakin meningkat.
Epidemiolog dari Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Inke Nadia D Lubis mengatakan, peningkatan kasus di Sumut mulai terdeteksi sejak 18 Januari dan saat itu kasus positif mencapai 19 kasus per hari. Kasus positif pun meningkat 2-3 kali lipat dalam sehari hingga saat ini mencapai 245 per hari.
”Dengan melihat pola peningkatan kasus, seperti pada gelombang kedua varian Delta tahun lalu, puncak gelombang ketiga di Sumut diprediksi terjadi mulai 19 Februari dengan kasus positif baru lebih dari 10.000 kasus per hari,” kata Inke.
Dia mengingatkan, kadar antibodi masyarakat yang telah mendapat vaksin Covid-19 menurun setelah enam bulan. Namun, peningkatan cukup signifikan terjadi setelah diberikan vaksin penguat atau dosis ketiga. ”Karena itu, selain percepatan dosis kedua, pemberian dosis ketiga ini juga sangat penting untuk mencegah kasus-kasus berat,” kata Inke.
Pantauan Kompas, tempat-tempat publik di Medan dalam beberapa hari belakangan ini semakin ramai seperti di pusat perbelanjaan, pasar tradisional, rumah makan, kafe, tempat wisata, dan restoran. Sejumlah kafe ataupun rumah makan masih buka hingga tengah malam. Protokol kesehatan khususnya memakai masker dan menjaga jarak pun tidak sepenuhnya lagi bisa dilaksanakan.