Rata-rata pasien Covid-19 yang menghuni isoter di Kota Magelang, hanya menderita gejala ringan. Di satu sisi kondisi ini dimungkinkan karena mereka sudah menjalani vaksinasi, tetapi tetap harus diwaspadai gejala Omicron.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Isolasi terpusat atau isoter di Hotel Borobudur di Kota Magelang, Jawa Tengah, kini telah terisi oleh 26 pasien suspek dan positif Covid-19. Semua pasien tersebut menderita gejala ringan, bahkan ada yang nyaris tidak bergejala.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Magelang Nasrudin mengatakan, sekalipun terlihat tidak membahayakan, tetapi pihaknya tetap melakukan pengawasan, sebagai bentuk kewaspadaan penuh terhadap perkembangan hasil tes dan kondisi kesehatan mereka.
”Kita masih harus waspada dan hati-hati. Gejala ringan ini bisa jadi muncul karena hampir pasien sudah menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua. Namun, bisa juga justru menjadi indikasi bahwa mereka adalah pasien varian Omicron,” ujarnya, Minggu (6/2/2022). Rata-rata pasien menderita gejala ringan batuk dan pilek biasa.
Dari 26 pasien tersebut, sebanyak 25 orang di antaranya adalah warga Kota Magelang, sedangkan seorang pasien lainnya adalah warga luar kota, yang kebetulan sedang dalam aktivitas bepergian mengunjungi keluarganya di Kota Magelang.
Sebanyak tiga pasien sudah terkonfirmasi positif Covid-19, dan seorang pasien di antaranya sudah dipastikan terkonfirmasi varian Delta. Adapun, dua pasien lain sedang menunggu kepastian varian yang diderita dan 23 pasien suspek yang sebelumnya telah terdeteksi reaktif tes Antigen, saat ini sedang menunggu hasil tes usap polymerase chain reaction (PCR).
Total jumlah kamar isolasi yang tersedia di Hotel Borobudur, sebanyak 37 kamar, di mana setiap kamar dihuni oleh dua pasien. Isolasi terpusat ini baru saja dibuka untuk menampung pasien sejak 2 Februari lalu.
Pada hari kedua, Kamis (3/2/2022), isoter menampung enam pasien dan terus meningkat, hingga kini terdata menampung 26 pasien. Sekalipun jumlah pasien terus meningkat, Nasrudin mengatakan, sejauh ini, pihaknya belum berencana untuk menambah kamar isolasi ataupun menambah jumlah isoter di tempat lain.
”Sementara ini, kami masih akan membuka isoter di Hotel Borobudur, dan hingga sekarang, jumlah kamar yang tersedia di hotel masih memadai,” ujarnya.
Gejala ringan ini bisa jadi muncul karena hampir pasien sudah menjalani vaksinasi dosis pertama dan kedua, tetapi bisa juga justru menjadi indikasi bahwa mereka adalah pasien varian Omicron.
Hingga Sabtu (5/2/2022), total jumlah pasien positif Covid-19 di Kota Magelang terdata sebanyak 31 orang. Selain menghuni isoter, sebagian di antaranya ada yang dirawat di rumah sakit dan ada yang masih memilih menjalani isolasi mandiri di rumah.
Sebelumnya, tahun lalu, Pemerintah Kota Magelang memang sempat membuka isoter di tiga lokasi. Selain di Hotel Borobudur, isoter juga dibuka di Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Semarang Kampus V di Jalan Perintis Kemerdekaan, dan Hotel Safira di jalan Gatot Subroto, Kota Magelang.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 di Kabupaten Magelang, juga terus bertambah. Setelah sebelumnya pada Kamis (3/2/2022), jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terdata sebanyak 56 orang, pada Sabtu (5/2/2022), jumlah pasien positif Covid-19 terdata sebanyak 65 orang.
Dari 65 orang tersebut, sebanyak 14 orang di antaranya dirawat di rumah sakit, sedangkan 51 orang lainnya menjalani isolasi mandiri di rumah.
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi, mengatakan, Pemerintah Kabupaten Magelang sebenarnya juga sudah membuka isoter di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) di Kecamatan Salaman. Kendatipun demikian, sejak dibuka tahun lalu, isoter tersebut masih tetap kosong dan belum pernah menampung pasien Covid-19.
Nanda mengatakan, hal ini terjadi karena kebanyakan pasien bergejala ringan, memilih untuk menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing. ”Ketika mereka menolak ditempatkan di isoter, kami pun tidak bisa memaksa,” ujarnya.