Covid-19 Melonjak di Cirebon, Ratusan Tempat Tidur Isolasi Disiapkan
Pemerintah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, menyiapkan 332 tempat tidur isolasi di RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled. Ruangan isolasi itu untuk mengantisipasi dampak lonjakan kasus Covid-19.
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·3 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Kasus positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, terus melonjak hingga mencapai 261 orang. Pemkab pun menyiapkan ratusan tempat tidur isolasi untuk mengantisipasi dampak penyebaran virus korona baru tersebut.
Hingga Minggu (6/2/2022), jumlah kasus terkonfirmasi Covid-19 tercatat 261 orang atau bertambah 64 kasus dalam sehari. Sebanyak 56 orang di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit, sedangkan 148 orang lainnya masih isolasi mandiri di rumah.
Padahal, bulan lalu hanya 13 orang yang diisolasi. Adapun total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Cirebon dalam dua tahun terakhir terdata 24.726 orang. Sebanyak 896 orang di antaranya meninggal dan 23.569 orang dinyatakan sembuh.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Neneng Hasanah mengatakan, rapat lintas instansi telah digelar untuk mengantisipasi imbas lonjakan kasus Covid-19, terutama varian baru Omicron. ”Salah satunya menyiapkan ruang isolasi di 11 rumah sakit di Cirebon,” ujarnya.
Di RSUD Arjawinangun, misalnya, sebanyak 180 tempat tidur isolasi disiagakan untuk pasien Covid-19. Jumlah itu hampir 50 persen dari total 368 tempat tidur yang tersedia. Meski demikian, peralihan ruangan reguler ke tempat khusus Covid-19 dilakukan secara bertahap.
Direktur RSUD Arjawinangun Bambang Sumardi mengatakan, sebanyak 34 tempat tidur isolasi disiapkan untuk tahap awal. Namun, jika tingkat keterisiannya mencapai 80 persen, pihaknya bakal menambah 58 tempat tidur lagi.
Pihaknya kembali menyiagakan tempat tidur jika keterpakaian ruang isolasi meningkat. ”Nanti sampai akhirnya, kami menyiapkan total 180 tempat tidur untuk penanganan Covid-19,” ujar Bambang.
Di RSUD Waled, Pemkab Cirebon mencadangkan 152 tempat tidur atau sekitar 40 persen dari total tempat tidur. Pada tahap pertama, pemkab baru menyediakan 29 tempat tidur. ”Namun, jika ada lonjakan (kasus), akan dimaksimalkan jadi 152 unit,” kata Direktur RSUD Waled Luthfi.
Dari kedua RSUD tersebut, disiapkan 332 tempat tidur. Pemkab masih mendata ruang isolasi yang disiagakan di sembilan rumah sakit lainnya. Sebagai gambaran, saat puncak kasus Covid-19 pertengahan 2021, pemkab menyiapkan sekitar 500 tempat tidur.
Saat itu, tingkat keterisian rumah sakit menyentuh lebih dari 90 persen. Bahkan, ruang isolasi intensif telah penuh. Pasien Covid-19 harus mengantre demi mendapatkan ruangan. Pada saat yang sama, tenaga kesehatan kewalahan dan terpapar Covid-19.
Nanti sampai akhirnya, kami menyiapkan total 180 tempat tidur untuk penanganan Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kabupaten Cirebon Sartono menambahkan, nakes kini lebih siap menangani Covid-19 dibandingkan dengan awal pandemi. ”Nakes kami sudah berpengalaman dan menjalani vaksinasi booster,” ungkapnya.
Hingga kini, cakupan vaksinasi dosis pertama di Cirebon sebanyak 84,46 persen dari target 1,5 juta, sedangkan capaian dosis kedua 51,2 persen. Adapun vaksinasi penguat atau booster sudah diberikan kepada 25.741 orang atau baru 1,4 persen dari total sasaran.