Satu Anggota TNI Tertembak akibat Aksi KKB di Intan Jaya
Kelompok kriminal bersenjata terus menyerang aparat keamanan yang bertugas di Papua pada tahun ini. Seorang anggota TNI AD terluka akibat serangan kelompok ini di Kabupaten Intan Jaya.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Kelompok kriminal bersenjata menyerang anggota TNI AD yang bertugas di Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Sabtu (5/2/2022). Seorang personel, yakni Prajurit Dua Giyade Ramadhani Fattah, terluka dalam insiden ini.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Aqsha Erlangga saat dikonfirmasi membenarkan informasi aksi kelompok kriminal bersenjata yang menyebabkan Prajurit Dua Giyade terluka. Insiden ini terjadi pada pukul 08.30 WIT.
Ia menuturkan, Giyade merupakan anggota Satgas Kodim Batalyon Infanteri Para Raider 328/Dirgahayu yang berasal dari Cilodong, Jawa Barat. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Giyade bersama rekan-rekannya di Pos TNI Kampung Titigi.
Giyade terkena tembakan di paha bagian kanan. Kemudian dua tim dari satuan yang sama (Batalyon Infanteri Para Raider 328) dari Kampung Mamba datang ke Kampung Titigi untuk mengevakuasi korban.
”Kedua tim ini langsung mengevakuasi korban ke Distrik Sugapa, ibu kota Intan Jaya. Kemudian tim membawa korban dengan helikopter ke Kabupaten Mimika untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif,” katanya.
Ia menuturkan, kondisi Giyade yang terluka di paha bagian kanan masih sadar hingga kini. Ia pun menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
”Satgas Kodim akan bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz Polri untuk upaya penegakan hukum menghadapi kelompok tersebut. Mudah-mudahan Giyade segera pulih dan kembali bertugas,” ujar Aqsha.
Menghentikan aksi
Kepala Komnas HAM Perwakilan Wilayah Papua Frits Ramandey berpendapat, diharapkan adanya upaya penegakan hukum di daerah rawan aksi kelompok sipil bersenjata. Sebab, hanya dengan upaya itu untuk menghentikan aksi kekerasan kelompok tersebut.
”Kelompok ini terus menyerang aparat keamanan untuk menunjukkan eksistensinya. Aparat keamanan kini memang mengutamakan program yang humanis, tetapi jangan melupakan upaya penegakan hukum. Tujuannya agar hak masyarakat untuk beraktivitas di tengah situasi yang kondusif tetap terjamin,” kata Frits.
Satgas Kodim akan bersinergi dengan Satgas Damai Cartenz Polri untuk upaya penegakan hukum menghadapi kelompok tersebut.
Diketahui terjadi enam kali aksi KKB menyerang aparat keamanan di Papua dan Papua Barat pada awal tahun ini. Di Papua, KKB dua kali menyerang anggota Polri di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, dua aksi serangan terhadap anggota Satgas Kodim dari Yonif Raider 408/Suhbrastha di Kabupaten Puncak dan terakhir serangan yang menyebabkan Prada Giyade terluka di Kampung Titigi, Kabupaten Intan Jaya pada Sabtu ini.
Sementara itu, di Papua Barat, KKB menyerang anggota Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat.
Aksi KKB menyebabkan empat anggota TNI gugur dalam tugas di Papua dan Papua Barat. Sementara itu, lima anggota TNI dan dua anggota Polri luka berat karena tertembak.