Lari Susur Tebing dan Pantai Angkat Potensi Wisata Pesisir Kebumen
Lari melintasi tebing kars dan pantai di pesisir Kebumen akan digelar pada Minggu (6/2/2022). Acara ini diharapkan bisa mengangkat potensi wisata pesisir.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
KEBUMEN, KOMPAS — Pengelola Wisata Kawasan Pesisir Menganti, Badan Usaha Milik Desa Bersama Sapta Jaya Mandiri, serta Komunitas Banyumas Runners Ultra & Trail (Brutal) berkolaborasi menggelar event lari menyusuri pantai serta tebing di kawasan kars yang merupakan bagian dari Geopark Karangsambung Karangbolong di Kebumen, Jawa Tengah, Minggu (6/2/2022). Di rute sepanjang 12 kilometer itu, para peserta disuguhi pemandangan pesisir yang eksotik serta menyusuri goa alam.
”Latar belakangnya, kami berpikir mau membuat kegiatan apa yang bisa menyatukan kawasan karena selama ini masih jalan sendiri-sendiri, tapi juga memperluas diversifikasi produk pariwisata di Kebumen,” kata Pendamping Kawasan Wisata Pesisir Menganti Sigit Asmodiwongso, Jumat (4/2/2022).
Sigit menyampaikan, para pelari akan mengawali rute dari Oeman Pesisir di Pantai Karangbolong dan finis di Pantai Pasir Putih Menganti. Di sepanjang rute ini, mereka akan melintasi destinasi wisata yang terhampar di tujuh desa.
Setelah Pantai Karangbolong, sesuai rute, destinasi yang dilewati berikutnya ialah Bukit Hud, Bukit Jerit, Pantai Watu Bale, Pantai Surumanis, Saung Kaprok, Pantai Pecaron, Pantai Lampon, Pantai Menganti, dan finis di Pantai Pasir Putih Menganti. ”Nanti juga akan masuk ke goa. Mungkin ini satu-satunya event lari yang masuk goa, namanya Goa Wora-Wari. Setelah keluar dari goa dapat hamparan laut lepas,” ujar Sigit.
Sigit menyampaikan, event ini akan diikuti oleh 50 pelari dari wilayah Yogyakarta, Solo, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan Kebumen. Para pelari datang pada Sabtu sore dan akan menginap di tempat yang telah disiapkan panitia. Selain itu sebanyak 10 homestay serta 15 tenda untuk camping sudah dipesan peserta. ”Ini event perdana dan menjadi sarana untuk belajar bagi teman-teman pengelola wisata lokal. Diharapkan ini bisa menjadi event rutin kawasan yang bisa menasional, bahkan internasional,” ujarnya.
Ketua Komunitas Brutal Akbar Ajie Saputro menambahkan, event lari di pantai seperti ini akan menjadi kali pertama digelar di Jawa Tengah. Event serupa pernah digelar di Yogyakarta dan juga Mandalika. Oleh karena itu, acara ini diharapkan bisa mengangkat potensi Jawa Tengah. ”Medan yang dilalui beragam, dari pasir, perkebunan, ada paving. Kemudian elevasinya bisa dibilang untuk lari butuh tenaga ekstra. Dengan jarak 12 kilometer, elevasinya 670 itu termasuk tinggi. Tapi, view-nya luar biasa. Saya saat pertama kali survei ini luar biasa,” ujar Akbar.
Akbar yang juga menjadi Race Director pada event lari ini menyarankan untuk para pelari supaya menyiapkan kondisi tubuh yang prima. ”Diharapkan peserta latihan cukup, makan, dan istirahat yang cukup,” ujarnya.
Seperti diberitakan Kompas.id (14/8/2020), Kawasan Karangsambung-Karangbolong ditetapkan menjadi Geopark Nasional pada 2018. Lebih dari 100 juta hingga puluhan juta tahun lalu, kawasan Karangsambung merupakan tempat pertemuan lempeng Samudra Hindia-Australia dan lempeng Benua Eurasia. Singkatnya, Karangsambung adalah lantai samudra purba. Akibat gaya tektonik yang sangat kuat, daerah ini mulai terangkat di atas muka laut.
Kawasan Taman Bumi Karangsambung-Karangbolong mempunyai beragam morfologi, mulai dari perbukitan, lembah, dataran, hingga pantai. Wilayahnya seluas 543.599 kilometer persegi dan mencakup 117 desa di 12 kecamatan di Kebumen. Di taman bumi ini terdapat 59 situs utama yang terdiri dari 41 situs geologi (geosite), 8 situs biologi, dan 10 situs budaya. Dari Karangsambung sampai Karangbolong terhampar enam periode sejarah geologi sejak 117 juta tahun lalu hingga sekarang (Kompas.id, 8/3/2019).