Prajurit TNI di Distrik Gome Papua Terapkan Kesiagaan Tertinggi
Prajurit TNI AD di Kabupaten Puncak siaga satu dalam menghadapi serangan kelompok kriminal bersenjata. Satgas Damai Cartenz juga akan menghentikan kelompok ini dengan upaya penegakan hukum.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Prajurit TNI AD yang tergabung dalam Satuan Tugas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha menerapkan siaga satu atau kesiagaan tertinggi di Distrik Gome, Kabupaten Puncak, Papua. Hal ini untuk mengantisipasi serangan kelompok kriminal bersenjata yang meningkat di daerah itu.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kolonel (Inf) Aqsha Erlangga, di Jayapura, Jumat (28/1/2022), membenarkan adanya status siaga satu di Distrik (kecamatan) Gome. Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha menempati sebuah pos di distrik itu.
Ia mengatakan, TNI mengambil upaya penegakan hukum secara terukur untuk menghadapi kelompok tersebut. KKB dua kali menyerang anggota Satgas Kodim Yonif Raider 408/Suhbrastha di pos tersebut pada Kamis (27/1/2022). Upaya pengejaran terhadap para pelaku sedang dilakukan.
Akibat serangan itu, tiga prajurit TNI gugur dan satu prajurit lainnya luka berat. Ketiga korban yang gugur adalah Sersan Dua Rizal Maulana Arifin, Prajurit Satu Tupel Alomoan Baraza, dan Prajurit Satu Rahman Tomilawa. Adapun Prajurit Satu Syaiful luka berat.
”Jenazah ketiga korban dipulangkan ke kampung halamannya pada Jumat ini. Rizal dipulangkan ke Jawa Barat, Tupel Baraza ke Jambi, dan Rahman ke Maluku,” ujar Aqsha.
Ia menambahkan, kondisi Pratu Syaiful yang sempat kritis sudah membaik. Syaiful kini masih menjalani perawatan di Puskesmas Ilaga di ibu kota Puncak. ”Kami tidak akan membiarkan kelompok ini mengganggu situasi keamanan di Puncak. Hal ini akan berdampak pada pelayanan publik di kabupaten tersebut,” ujar Aqsha.
Sementara itu, Kepala Polda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri menyatakan, Satgas Damai Cartenz tetap mengutamakan program humanis di lima daerah rawan aksi KKB. Namun, upaya penegakan hukum akan dilaksanakan untuk menghentikan aksi kekerasan KKB yang membahayakan warga sipil dan aparat.
Satgas Damai Cartenz berkekuatan sebanyak 1.824 anggota Polri dan 101 prajurit TNI. Satgas ini tersebar di lima kabupaten yang rawan aksi KKB, yakni Nduga, Intan Jaya, Pegunungan Bintang, Puncak, dan Yahukimo. ”Saya telah menginstruksikan seluruh anggota satgas untuk meningkatkan kewaspadaan. Satgas Damai Cartenz akan menghentikan aksi kekerasan KKB sekaligus mencegah warga sipil menjadi korban,” tuturnya.
Total sudah lima kali KKB menyerang aparat keamanan di Papua dan Papua Barat sejak awal tahun ini. Di Papua, KKB dua kali menyerang anggota Polri di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, dan dua serangan terhadap anggota Satgas Kodim dari Yonif Raider 408/Suhbrastha di Kabupaten Puncak.
Sementara itu, di Papua Barat, KKB menyerang anggota Batalyon Zeni Tempur 20/Pawbili Pelle Alang di pertengahan jalan antara Kampung Faan Kahrio dan Kampung Kamat, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat.
Serangan KKB menyebabkan empat anggota TNI gugur dalam tugas di Papua dan Papua Barat. Selain itu, empat anggota TNI dan dua anggota Polri luka berat karena tertembak.