Sebanyak 19 Siswa dan 2 Guru SMA Al Irsyad Purwokerto Positif Covid-19
Sebanyak 21 orang, terdiri atas 19 siswa dan 2 guru, di SMA Al Irsyad Purwokerto positif Covid-19 dari tes usap PCR. Pembelajaran tatap muka pun dihentikan selama 14 hari.
Oleh
WILIBRORDUS MEGANDIKA WICAKSONO
·3 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Pembelajaran tatap muka di SMA Islam Teladan Al Irsyad Purwokerto, Jawa Tengah, terpaksa dihentikan selama 14 hari ke depan setelah 19 siswa dan 2 guru dinyatakan positif Covid-19. Mereka diketahui positif berdasarkan pemeriksaan tes usap PCR terhadap 25 orang di komunitas itu. Ruangan kelas akan disemprot disinfektan untuk memutus mata rantai penyebaran.
“Hasil swab PCR SMA Al Irsyad dari 25 sampel yang diperiksa, 21 positif dan 4 negatif,“ kata Bupati Banyumas Achmad Husein kepada wartawan di Purwokerto, Jumat (28/1/2022) sore.
Husein mengatakan, dari 21 orang yang positif berdasarkan pemeriksaan swab PCR, 19 orang adalah siswa, sementara 2 orang lainnya adalah guru.
Kepala SMA IT Al Irsyad Purwokerto Faizal Munif mengatakan, pihaknya akan menaati aturan yang berlaku bahwa ketika ditemukan adanya kasus positif Covid-19, maka pembelajaran tatap muka akan dihentikan selama 14 hari. “Hari ini memang direncanakan ada penyemprotan peralatan-peralatan di kelas, juga me-laundry gorden yang ada,“ kata Faizal.
Faizal mengatakan, kasus di sekolahnya muncul ketika di suatu kelas ada banyak siswa, sekitar 10 siswa, yang izin lantaran sakit. Kemudian, dilakukan beberapa kali tes usap antigen. Dari 10 sampel awal, hasilnya negatif, tapi ketika sampel diperluas atau ditambah, ditemukan kasus reaktif. “Dari sampel 44 orang, ada 21 siswa yang reaktif dan 3 guru yang reaktif,“ tuturnya.
Menurut Kepala Puskesmas Purwokerto Timur 1 dokter Yufana Dewanti, sebagian besar mereka yang reaktif antigen sudah menjalani vaksinasi dosis kedua. Beberapa anak mengalami gejala batuk dan pilek. Selain 21 siswa dan 3 guru yang reaktif, ada pula 1 orangtua siswa yang reaktif. Dengan demikian, total sampel yang dikirimkan untuk swab PCR ada 25 sampel.
Atas temuan kasus ini, Balai Diklat Baturraden akan kembali difungsikan sebagai persiapan isolasi terpusat. (Yufana Dewanti)
Menurut Yufana, atas temuan kasus ini, Balai Diklat Baturraden akan kembali difungsikan sebagai persiapan isolasi terpusat.
Sebelumnya, Sekretaris Satgas Covid-19 Kabupaten Banyumas Suwondo Geni menyampaikan, pihaknya bersama tim Satgas Kecamatan Purwokerto Timur melakukan pemantauan rutin terhadap sekolah-sekolah dan juga mengecek seberapa ketat penerapan protokol kesehatannya.
“SOP PTM harus dilaksanakan. Sebelum masuk harus cuci tangan, ukur suhu. Saat di kelas harus jaga jarak dan AC di ruangan dimatikan, jendela dibuka. Tapi, kelihatannya kemarin karena ada kelonggaran, hal tersebut jadi ikut dikurangi. Misalnya, yang masuk semula 50 persen, 70 persen, dan 100 persen. Lalu, jaga jarak jadi tidak tercapai. Kelas pun jadi panas, AC lalu dinyalakan,“ papar Suwondo.
Suwondo menyampaikan, kasus ini harus menjadi pembelajaran bahwa pelaksanaan protokol kesehatan yang ketat juga berpotensi kebobolan. Kepada sekolah lain diharapkan kembali memperhatikan penerapan protokol kesehatan dan jangan sampai kasus serupa terjadi di sekolah lain.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Wilayah X Jawa Tengah Agus Triyanto mengatakan, dari 235 SMK, SMA, dan SLB yang berada di wilayahnya, yaitu Banyumas dan Cilacap. baru ditemukan kasus reaktif antigen di SMA Al-Irsyad ini. “Kami akan terus pantau ke sekolah-sekolah bagaimana protokol kesehatan ini benar-benar ditaati atau tidak. Kalau ada satu yang kena, ya, harus ditutup dulu dan pembelajaran lewat PJJ (pembelajaran jarak jauh),“ kata Agus.
Kondisi Covid-19 di Banyumas kian meningkat sepanjang Januari 2022 ini. Pada 19 Januari ditemukan 1 orang positif Covid-19, pada 20 Januari ada 2 orang positif Covid-19, kemudian pada 21 Januari terdapat 5 orang positif Covid-19.
Pada 22, 23, dan 24 Januari masing-masing terdapat 1 kasus aktif. Namun, pada 25 Januari terdapat 5 orang positif Covid-19 dan 26 Januari terdapat 12 orang positif Covid-19. Oleh karena itu, Husein mengajak warganya untuk kembali disiplin protokol kesehatan, mengingat adanya ancaman varian Omicron yang lebih cepat menyebar.