15 Kasus Covid-19 Varian Omicron Terdeteksi di Sumbar
Sebanyak 15 kasus positif Covid-19 varian Omicron diumumkan terdeteksi di Sumatera Barat, Kamis (27/1/2022).
Oleh
YOLA SASTRA
·3 menit baca
PADANG, KOMPAS — Sebanyak 15 kasus positif Covid-19 varian Omicron diumumkan terdeteksi di Sumatera Barat, Kamis (27/1/2022). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Sumbar meminta warga tidak panik, tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi lengkap.
Temuan itu dilaporkan Kepala Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas (Unand), Andani Eka Putra. Dari 31 sampel kasus positif Covid-19 yang diuji pada Kamis pagi, hasilnya 15 sampel atau 48 persen adalah varian Omicron.
”Sebanyak 15 sampel probable (kemungkinan) Omicron. Namun, karena kesesuaian hasil SGTF (S-gene target failure) dengan whole genom sequencing antara 98-100 persen, bisa dikatakan lebih dari 98 persen hasil probable itu adalah Omicron,” kata Andani, Kamis, dalam pernyataan tertulis.
Menurut dia, dari 15 kasus varian Omicron yang terdeteksi, 14 sampel adalah dari Sumbar dan 1 sampel dari luar Sumbar. Namun, Andani tidak menjelaskan, dari daerah mana saja 14 sampel varian Omicron itu. ”Sebaiknya tanya ke satgas, karena semua hasil dikirim ke mereka,” ujarnya.
Andani pun memperkirakan sebesar 48 persen populasi kasus Covid-19 di Sumbar adalah varian Omicron. Data tersebut sinkron dengan peningkatan positivity rate (PR) dari 0,1 persen menjadi 0,4 persen, 0,6 persen, 0,8 persen, hingga 1 persen. Angka itu hampir sama dengan angka PR Jawa-Bali dan di atas non-Jawa-Bali yang hanya 0,14 persen.
”Kita tidak perlu panik karena peningkatan vaksinasi menyebabkan (gejala) klinis tidak terlalu berat. Namun, kita harus tetap waspada mengingat banyak (warga) lansia yang vaksinasinya belum lengkap,” ujarnya.
Andani juga mengusulkan agar rumah sakit di Sumbar disiapkan kembali sebagai antisipasi awal. Selanjutnya, upaya tracing atau pelacakan diharapkan lebih baik sehingga upaya kontrol lebih mudah. Protokol kesehatan pun mesti diatur dengan lebih baik. Mal, kantor, hingga pasar diwajibkan menggunakan aplikasi Peduli Lindungi.
Secara terpisah, juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sumbar, Jasman Rizal, mengatakan, pihaknya baru mendapat informasi dari Lab Diagnostik FK Unand, Kamis pagi. Walakin, ada ataupun tidak ada Omicron di Sumbar, Pemprov Sumbar selalu bersiap 24 jam.
”Jangan terlalu panik. Masyarakat boleh waspada, tetapi jangan panik. Biasa saja. Yang penting protokol kesehatan dijalankan terus. Yang belum vaksinasi ikut vaksinasi lengkap, dua kali suntikan,” kata Jasman.
Menurut Jasman, 31 kasus Covid-19 itu kemungkinan besar data akumulasi. Sebab, saat ini yang terdeteksi oleh dinas kesehatan di tempat isolasi terpadu di Asrama Haji Padang cuma enam orang. Upaya tracking (pelacakan) dan penelusuran kontak erat tengah dilakukan. Terkait daerah asal temuan kasus varian Omicron itu, Jasman tidak menjawab.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Sumbar, Rabu (26/1/2022), kasus Covid-19 di Sumbar bertambah enam orang, yaitu lima warga Padang dan satu warga Pesisir Selatan. Pada Rabu itu, ada 735 sampel yang diperiksa. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Sumbar hingga Rabu sore sebanyak 28 orang.
Adapun total kasus Covid-19 di Sumbar sejak wabah itu merebak mencapai 89.908 orang. Sebanyak 2.155 orang meninggal (2,40 persen) dan 87.725 orang sembuh (97,57) persen.