Rampung Dibangun Kembali, Pasar Legi Surakarta Diharapkan Dorong Pemulihan Ekonomi
Pasar Legi di Surakarta, Jawa Tengah, selesai dibangun. Kehadiran pasar tersebut diharapkan mampu mendorong pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SURAKARTA, KOMPAS — Pembangunan kembali Pasar Legi di Kota Surakarta, Jawa Tengah, sudah rampung dikerjakan. Aktivitas jual beli hendaknya bergeliat lagi dengan beroperasinya pasar tersebut. Diharapkan kehadiran pasar tersebut mampu mendorong terjadinya percepatan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
Rampungnya pembangunan kembali pasar tersebut ditandai dengan peresmian pasar yang dilakukan pada Kamis (20/1/2022). Peresmian dilakukan oleh Ketua DPR Puan Maharani. Ia didampingi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka serta Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
”Alhamdulilah, pasar ini bisa dipergunakan lagi. Nantinya, Pasar Legi tidak hanya bermanfaat bagi warga Kota Surakarta saja, tetapi juga warga di seluruh wilayah Surakarta Raya,” kata Puan dalam sambutannya.
Puan menyebutkan, pergerakan ekonomi ditandai juga dengan menggeliatnya aktivitas jual beli di pasar. Adanya program revitalisasi pasar bertujuan untuk memberikan kenyamanan lebih bagi penjual ataupun pembeli dalam bertransaksi. Dengan demikian, keberadaan pasar tradisional dapat terus bertahan mengingat pentingnya peran pasar tersebut bagi masyarakat.
Lebih lanjut Puan menyampaikan, evaluasi terhadap pasar tersebut masih akan dilakukan. Kekurangan yang ditemukan, seperti tempias air hujan pada lantai bawah pasar, juga diharapkan segera diperbaiki. Namun, yang paling utama, pihaknya meminta pedagang ikut menjaga kebersihan pasar yang sudah direvitalisasi.
”Hal-hal yang masih kurang ini tentu saja harus dibenahi dan diperbaiki. Nanti dalam fungsi pengawasannya, DPR akan mengawal hal ini. Saya juga minta kepada PUPR agar segera memperbaiki yang harus segera diperbaiki,” kata Puan.
Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan, pihaknya berkomitmen menjaga pasar yang baru saja direvitalisasi tersebut. Sebab, pasar tersebut merupakan pasar induk terbesar di Kota Surakarta. Pihak yang memanfaatkan juga tidak hanya dari wilayah Kota Surakarta, tetapi juga di Surakarta Raya. Untuk itu, beroperasinya kembali pasar tersebut berpotensi ikut mendorong pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
”Kami berkomitmen merawat dan memelihara pasar ini agar menjadi pasar induk yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana perdagangan yang aman, bersih, tertata, dan tidak kumuh, tetapi juga pendorong pemulihan ekonomi yang terpuruk akibat pandemi Covid-19,” kata Gibran.
Saat ini, Pasar Legi mempunyai tiga lantai. Jumlah pedagang yang ditampung di pasar tersebut terdiri dari 321 pedagang kios, 221 pedagang los, dan 700 pedagang pelataran.
Gibran menambahkan, transaksi yang dilakukan di pasar tersebut juga didorong agar menggunakan sistem nontunai. Pemanfaatan metode pembayaran nontunai membuat transaksi jual beli bisa semakin efisien. Jaringan internet yang ada di pasar tersebut akan diperbaiki guna mengoptimalkan pemanfaatan metode pembayaran itu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, program revitalisasi pasar tradisional merupakan program prioritas pemerintah. Di Jawa Tengah, masih akan ada 14 pasar lain yang diperbaiki sesuai dengan peraturan presiden yang sudah ditetapkan. Lewat revitalisasi tersebut, pasar dibuat menjadi higienis, bersih, aman, dan nyaman untuk berbelanja.
”Semalam, saya meninjau sekitar pukul 23.00 hingga 02.00 di lantai tiga pasar ini. Pasarnya masih ramai dan buka untuk berjualan macam-macam kebutuhan pokok. Saya kira, akan kita teruskan program revitalisasi ini,” kata Basuki.
Basuki menambahkan, persoalan tempias air akan ditangani dengan pemasangan kanopi. Pengerjaannya akan dilakukan sesegera mungkin. Pihaknya akan mengevaluasi kekurangan-kekurangan yang ada agar pengoperasian pasar dapat berjalan optimal.
Pasar Legi dibangun kembali setelah terbakar hebat pada 2018. Kebakaran itu membuat bangunan induk pasar ludes. Penyebab kebakaran diduga akibat hubungan pendek arus listrik (korsleting). Pembangunan kembali dimulai pada November 2020. Pengerjaannya rampung pada November 2021. Total anggarannya berasal dari APBN senilai Rp 104 miliar.
Editor:
CHRISTOPERUS WAHYU HARYO PRIYO, GREGORIUS MAGNUS FINESSO