SOLO, KOMPAS – Sepekan pasca-kebakaran Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah, Pemerintah Kota Solo mulai mendirikan pasar darurat di area parkir Pasar Legi, Senin (5/11/2018). Pemkot Solo memanfaatkan material bekas Pasar Klewer darurat untuk membuat pasar darurat itu.
Dari pantauan Kompas, material bekas Pasar Klewer darurat berupa rangka besi mulai dipasang di area parkir Pasar Legi. Selain para pekerja dan tukang las, puluhan personel Satuan Polisi Pamong Praja Solo dikerahkan membantu memasang rangka besi tersebut.
“Ini bekas Pasar Klewer darurat yang kita bongkar dan sekarang didirikan di sini,” kata Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di Solo.
Menurut Rudy, struktur Pasar Klewer darurat yang menggunakan rangka besi sangat kokoh sehingga lebih kuat dibandingkan dengan tenda untuk pasar darurat. Ada empat blok pasar darurat yang siapkan di area parkir Pasar Legi. Pembangunannya ditargetkan rampung dalam waktu dua minggu.
Rudy mengatakan, pembangunan kembali Pasar Legi akan membutuhkan waktu lama. Karena itu, pasar darurat harus kuat dan tahan lama. “Kalau pasar darurat itu dari tenda, kena angin bubar semua,” katanya.
Kepala Dinas Perdagangan Solo Subagiyo mengatakan, pasar darurat di area parkir Pasar Legi disiapkan menjadi los yang bisa menampung sekitar 400 pedagang. Setiap los berukuran 2 meter x 2 meter. Los tersebut diperuntukkan bagi para pedagang yang sebelumnya menempati lantai 2 Pasar Legi. Di lantai 2 tercatat ada sebanyak 590 los dan kios, namun sebagian pedagang ada yang memiliki 2-3 los ataupun kios. “Setiap pedagang nanti hanya mendapatkan satu los darurat,” ujarnya.
Selain di area parkir Pasar Legi, pasar darurat juga akan didirikan di pinggir Jalan Sabang berupa kios-kios berukuran 2 m x 3 m. Kios-kios itu diperuntukan bagi pedagang yang sebelumnya menempati kios-kios di lantai 1. Ditargetkan kios-kios di Jl Sabang selesai dibangun dalam waktu 2 minggu. “Di jalan Sabang itu bisa menampung 220 kios,” katanya.
Sementara itu, sebagian pedagang telah berjualan kembali di tenda-tenda yang disiapkan Pemkot Solo di halaman depan Pasar Legi dan pinggir Jalan Monumen 45 Banjarsari. Dewi, salah salah satu pedagang mengaku baru menempati tenda yang disediakan Pemkot Solo untuk berjualan, Senin (5/11/2018). Sebelumnya, sejak Rabu (31/10/2018) telah mulai berjualan di pinggir Jalan Letjen S Parman di depan Pasar Legi. “Nanti kalau pasar daruratnya sudah jadi, saya pindah ke sana,” tuturnya.