Kesadaran Nelayan Gunakan Jaket Keselamatan Minim, 4 Orang Tenggelam di Cilacap
Kecelakaan laut kembali terjadi di Cilacap. Empat nelayan hilang, tiga di antaranya ditemukan meninggal. Kesadaran memakai jaket keselamatan masih minim.
CILACAP, KOMPAS — Lima hari terakhir, dua perahu terbalik dihantam ombak di pantai selatan di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Empat orang dilaporkan tenggelam. Dari keempat orang itu, tiga orang ditemukan meninggal dan satu orang masih dalam pencarian. Minimnya kesadaran nelayan dan pemancing ikan untuk menggunakan jaket keselamatan meningkatkan risiko timbulnya korban jiwa dalam kecelakaan laut.
”Imbauan tidak kurang-kurang sudah diberikan. Namun, banyak nelayan yang ndableg (keras hati) tidak mau pakai life jacket (jaket pelampung) karena alasannya ribet dan sering nyantol di jaring,” kata Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Cilacap Sarjono, Senin (17/1/2022).
Menurut Sarjono, baik HNSI maupun dinas dan instansi terkait pelayaran sudah memberikan bantuan berupa life jacket kepada nelayan, tetapi jarang dipakai. ”Untuk perahu kecil itu sudah diberi dua pelampung per satu perahu. Tapi, ya, dibawa saja dan tidak dipakai. Padahal, meski sedikit ribet, yang penting bisa selamat karena anak-istri menunggu di rumah,” tuturnya.
Pekan lalu, dua pemancing ikan yang tenggelam akibat perahunya terbalik di Pantai Menganti, Cilacap, Jawa Tengah, pada Kamis (13/1/2022) sore ditemukan tewas pada hari dan lokasi berbeda. Korban atas nama Handi Oktaria (45) ditemukan meninggal pada Jumat (14/1/2022) pukul 23.00.
Adapun korban kedua atas nama Andri (38) ditemukan meninggal pada Sabtu (15/1/2022) pukul 03.40. ”Para pemancing tidak menggunakan pelampung atau life jacket,” kata rescuer Basarnas Cilacap, Fachri Achsan.
Baca juga : Kapal Kemenkumham Terbalik di Segara Anakan Cilacap, 2 Orang Meninggal
Fachri menyampaikan, korban atas nama Handi ditemukan di sekitar lokasi kejadian terbaliknya kapal. Adapun korban kedua atas nama Andri ditemukan sekitar 20 meter arah timur dari lokasi tenggelamnya perahu.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Cilacap I Nyoman Sidakarya menyampaikan, dua pemancing tenggelam setelah perahu yang mereka tumpangi terbalik di Pantai Menganti, Kamis pukul 17.00. ”Saat hendak pulang dari memancing, perahu yang dipakai korban bersama rekannya terbalik karena cuaca buruk,” katanya.
Kecelakaan terbaru terjadi pada Sabtu (15/1/2022) siang, yaitu saat kapal nelayan Intan Kamulyan yang membawa 12 orang terbalik setelah dihantam ombak di Pantai Sodong. Sebanyak 10 orang selamat dan dua orang lainnya tenggelam. Kedua korban tenggelam adalah Juweni (55) dan Toni (45).
Nyoman menyampaikan, korban atas nama Juweni (55) ditemukan meninggal pada Minggu (16/1/2022) Pukul 16.05. ”Korban ditemukan saat tim sedang melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet dan melihat sesuatu mengambang. Setelah didekati, itu korban yang dicari dan langsung dievakuasi ke daratan dan dibawa ke RSUD Cilacap,” paparnya.
Baca juga : Hilang di Pantai Kebumen, Pemancing Ditemukan Meninggal di Pantai Cilacap
Fachri menambahkan, korban yang ditemukan dalam kecelakaan kapal di Pantai Sodong ini juga tidak menggunakan pelampung. Satu korban atas nama Toni masih dalam pencarian.
Pencarian ini mengerahkan sekitar 70 personel SAR gabungan dengan dua perahu karet, satu perahu RIB Basarnas, juga perahu nelayan dan SAR lokal. Tim SAR gabungan terdiri dari Basarnas Kantor SAR Cilacap, Polairud Cilacap, Polsek Adipala, Koramil Adipala, Cilacap Rescue, Bagana, SAR Sodong, TPKL, SAR MTA, Lintas Ambulance Indonesia, SAR Pantas DIY, Rapi, Relawan Elang Putih, MDMC, Siaga Peduli, dan nelayan setempat.