Siap Hadapi Omicron, Jabar Perkuat Pelacakan hingga Persiapan Fasilitas Kesehatan
Pengalaman penanganan gelombang kedua Covid-19 pada pertengahan tahun 2021 menjadi rujukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat varian Omicron yang dinilai bisa menular lebih cepat.
Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — Jawa Barat bersiap menghadapi Covid-19 varian Omicron yang mulai terdeteksi dari sejumlah warganya. Pengalaman penanganan gelombang kedua Covid-19 pada pertengahan tahun 2021 menjadi rujukan untuk mengantisipasi lonjakan kasus akibat varian yang dinilai mampu menular lebih cepat tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi menyatakan, 14 warga Jabar terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron dan mereka sudah mendapatkan penanganan maksimal. Sebanyak 10 pasien sudah melakukan isolasi di Wisma Atlet, Jakarta, dan empat warga lainnya menjalani perawatan Rumah Sakit Umum Daerah Al Ihsan, Kabupaten Bandung.
Kami sudah menyimpan data dari gelombang kedua terkait rumah sakit mana yang bisa meningkatkan kapasitas tempat tidur sampai 40 persen dari total kapasitas.
Nina mengatakan, pihaknya telah melakukan pelacakan kontak erat dari pasien-pasien ini dan semuanya tercatat negatif. Meski demikian, Jabar tetap meningkatkan kewaspadaan dengan protokol kesehatan maksimal dan vaksinasi.
”Semua sudah dilacak termasuk yang pernah kontak erat dan negatif. Semua harus tetap berhati-hati, kasus Covid-19 pada bulan Februari bisa saja naik. Namun, penularan bisa tertahan atau landai jika kita bersama-sama meningkatkan protokol kesehatan,” ujarnya dalam keterangan yang diterima di Bandung, Kamis (13/1/2022).
Pengalaman saat menangani gelombang kedua Covid-19 di Jabar pertengahan tahun 2021, lanjut Nina, akan menjadi rujukan dalam menghadapi ancaman Omicron. Persiapan ini mulai dari penyiapan isolasi dari tingkat desa, kabupaten-kota, hingga provinsi. Penelusuran kontak erat dan tes Covid-19 mulai gencar dilakukan dan mempersiapkan obat-obatan.
Di samping itu, penguatan fasilitas pelayanan kesehatan menjadi strategi jika kasus Covid-19 di Jabar meningkat. Nina mengatakan, puskesmas bersama berbagai pihak, seperti TNI/Polri, akan gencar melaksanakan pengetesan dan penelusuran sebagai upaya deteksi dini.
”Semua harus siap, termasuk pengetesan. Tes ini menggunakan tes cepat (rapid test) dan PCR (reaksi berantai polimerase). Kami juga harus menyiapkan sumber daya manusia (SDM),” paparnya.
Persiapan SDM ini termasuk dengan penguatan rumah sakit. Menurut Nina, di samping persiapan tempat tidur untuk penanganan Covid-19, ketersediaan oksigen hingga alat pelindung diri (APD) serta obat-obatan perlu disiapkan.
”Kami sudah menyimpan data dari gelombang kedua terkait rumah sakit mana yang bisa meningkatkan kapasitas tempat tidur (Covid-19) sampai 40 persen dari total kapasitas. Bagi kabupaten/kota yang memerlukan APD, dapat mengirimkan surat kepada kami,” ujarnya.
Gubernur Jabar Ridwan Kamil juga mengimbau masyarakat tidak panik tetapi tetap waspada terhadap virus Covid-19 varian Omicron. Meski jauh lebih cepat menular dibandingkan varian Delta, Omicron memiliki dampak fatalitas yang lebih rendah dibandingkan varian sebelumnya tersebut.
Emil tetap mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan. Warga juga diminta untuk meningkatkan kembali kebiasaan penggunaan masker dan mengurangi mobilitas.
Kewaspadaan ini diperlukan untuk menekan laju penambahan kasus Covid-19 yang masih terjadi di Jabar. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar (Pikobar), hingga Rabu (12/1/2022) pukul 21.00, jumlah warga Jabar yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 709.204 orang.
Dari jumlah tersebut, 589 pasien masih dalam isolasi atau perawatan, sedangkan 693.856 orang dinyatakan sembuh. Selama pandemi, sebanyak 14.759 warga Jabar meninggal akibat terpapar Covid-19.
”Mudah-mudahan dengan kewaspadaan kita, Omicron bisa dikendalikan lebih baik lagi. Kegiatan 3T (testing, tracing, treatment), tetap dilakukan, khususnya bagi warga yang baru kembali dari luar negeri,” ujar Emil.