Pontianak Mengejar Target Vaksinasi Lansia dari Rumah ke Rumah
Kabupaten/kota di Kalimantan Barat mulai melaksanakan vaksinasi lansia, Kamis (13/1/2022), sembari tetap mengejar capaian vaksinasi dosis pertama dan kedua lansia. Sebab, capaian vaksinasi lansia masih rendah,
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·3 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Selain melaksanakan vaksinasi penguat untuk lansia berusia 60 tahun ke atas, Dinas Kesehatan Kota Pontianak, Kalimantan Barat, terus mengejar target vaksinasi dosis pertama lansia. Vaksinasi dosis pertama dilakukan dari rumah ke rumah.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Pontianak Sidig Handanu, Kamis (13/1/2022), menuturkan, secara nasional vaksinasi penguat sudah dimulai 12 Januari 2022. Namun, di Pontianak vaksinasi penguat dimulai hari ini (Kamis) untuk warga berusia 60 tahun ke atas atau lansia. Pelaksanaan vaksinasi penguat tidak dipisahkan dari vaksinasi pertama dan kedua.
Pelaksanaan vaksinasi dilakukan di sentra-sentra vaksinasi yang biasa digunakan untuk vaksinasi, antara lain di puskesmas-puskesmas dan Pontianak Convention Centre. Lansia yang sudah memenuhi syarat bisa meminta divaksin penguat dengan menunjukkan sertifikat vaksinasi kedua.
Jumlah Lansia di Pontianak yang sudah divaksin kedua sebanyak 21.413 orang. Namun, belum tentu semuanya bisa langsung divaksin penguat karena bisa saja ada lansia yang vaksin dosis kedua belum sampai enam bulan.
”Mungkin ada yang baru satu bulan lalu vaksin kedua. Vaksinasi penguat diberikan kepada lansia yang sudah vaksinasi dosis kedua enam bulan lalu,” ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Handanu, vaksinasi dosis pertama dan kedua bagi lansia juga terus dilakukan. Capaian vaksinasi dosis pertama bagi lansia baru 51,75 persen dari 47.000 sasaran. Pihaknya mendorong minimal vaksinasi dosis pertama lansia 60 persen.
Vaksinasi dosis pertama masih rendah karena terdapat berbagai kendala. Lansia kelompok usia rentan terhadap semua penyakit, antara lain penurunan fungsi tubuh serta penyakit-penyakit degeneratif, sehingga mereka tidak bisa langsung divaksin. Oleh sebab itulah, vaksinasi lansia lamban.
”Belum lagi ada beberapa lansia merasa sudah tidak mungkin bepergian ke mana-mana sehingga mereka menganggap tidak perlu mengikuti vaksinasi. Keluarga lansia juga ada yang mengkhawatirkan kejadian ikutan pascavaksinasi,” ungkap Handanu.
Untuk menggenjot vaksinasi lansia, pihaknya terus melaksanakan vaksinasi dosis pertama lansia dari rumah ke rumah. Meskipun sudah mengunjungi dari rumah ke rumah, jumlah lansia yang bisa divaksin hanya 3-5 orang dari 20 lansia yang dikunjungi.
Demikian juga di Kabupaten Sintang, 300 km dari Pontianak. Vaksinasi lansia, baik dosis pertama maupun penguat, dijalankan bersama. Sintang juga memiliki tantangan yang sama dengan Pontianak.
Kepala Dinkes Kabupaten Sintang Harysinto Linoh menuturkan, saat ini Kabupaten Sintang memulai vaksinasi penguat bagi lansia yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dua dosis minimal jarak enam bulan. Tantangan untuk vaksinasi lansia adalah banyak lansia menganggap diri mereka tidak perlu divaksin dan khawatir sakit.
Ada juga yang berpendapat bahwa mereka ini punya penyakit darah tinggi dan kencing manis sehingga tidak bisa divaksin. Padahal orang-orang dengan penyakit-penyakit kronis masih bisa diberikan vaksinasi selama sudah diperiksa oleh tim dokter. Kemudian, banyak juga yang mengatakan merasa tidak perlu divaksin karena menganggap vaksinasi hanya untuk orang yang bepergian. Sementara lansia merasa sudah tidak bisa bepergian.