Antisipasi Lonjakan Harga, Pasar Murah di Cirebon Digelar Pekan Depan
Mengantisipasi lonjakan harga sejumlah bahan pangan, Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menggelar operasi pasar murah di depan Pusat Grosir Cirebon pada Selasa-Kamis (18-20/1/2022).
Oleh
ABDULLAH FIKRI ASHRI
·2 menit baca
CIREBON, KOMPAS — Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, bakal menggelar operasi pasar murah di depan Pusat Grosir Cirebon pada Selasa-Kamis (18-20/1/2022). Kegiatan tersebut diharapkan dapat mengantisipasi lonjakan harga sejumlah bahan pangan, seperti minyak goreng dan cabai.
Kepala Pelaksana Harian Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kota Cirebon Agus Mulyadi mengatakan, sebanyak 25.000 liter minyak goreng disiapkan Kementerian Perdagangan untuk operasi pasar di Cirebon. ”Setiap orang maksimal membeli 2 liter,” katanya, Kamis (13/1/2022), di Cirebon.
Harga 1 liter minyak goreng di pasar murah itu Rp 14.000. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan harga minyak goreng di pasaran, yakni berkisar Rp 19.000-Rp 20.000 per liter. Lonjakan harga tersebut sudah berlangsung sebulan terakhir.
Pemkot Cirebon juga bekerja sama dengan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia menyediakan 1,4 ton gula dengan harga Rp 11.500 per kilogram untuk operasi pasar. Adapun harga gula di pasaran sekitar Rp 13.000 per kilogram atau melebihi harga acuan, yakni Rp 12.500 per kilogram.
Operasi pasar tersebut juga menyediakan terigu, sarden, dan beras dari Perum Bulog. ”Nanti ada cabai merah juga sekitar 4 kuintal yang akan dijual. Harganya di bawah harga pasaran. Pembeli bisa siapa saja, enggak perlu menunjukkan KTP (kartu tanda penduduk),” kata Agus.
Mengantisipasi kerumunan saat pasar murah, pihaknya akan menyiagakan petugas satpol PP dan aparat agar warga tertib mengantre. ”Kami berharap pasar murah ini bisa cukup menurunkan harga sejumlah komoditas di bawah harga pasaran,” kata Agus yang juga Sekretaris Daerah Kota Cirebon.
Kami berharap pasar murah ini bisa cukup menurunkan harga sejumlah komoditas.
Berdasarkan data Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Cirebon, inflasi Kota Cirebon pada Desember 2021 tercatat 0,54 persen. Jumlah ini meningkat dibandingkan pada bulan sebelumnya, yakni 0,42 persen. Realisasi inflasi periode kali ini juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata inflasi lima tahun sebelumnya.
Inflasi yang semakin tinggi menunjukkan kecenderungan kenaikan harga sejumlah barang. Lima komoditas penyumbang utama inflasi di Kota Cirebon yakni daging ayam ras, telur ayam ras, cabai rawit, minyak goreng, dan cabai merah.
Kepala KPwBI Cirebon Bakti Artanta mengatakan, kenaikan inflasi juga terjadi di daerah lain, seperti Jabar dan DKI Jakarta. ”Penyebabnya, kenaikan harga komoditas (pangan) global dan dampak dari La Nina (kemarau basah),” ujarnya.
Meski meningkat, Bakti mengklaim, laju inflasi di Kota Cirebon pada Desember dibandingkan pada periode tahun lalu masih normal, yakni 1,81 persen. Jumlah itu masih dalam batas bawah target nasional, yakni 2 persen.
”Yang penting produsen tidak tergerus pendapatannya dan konsumen tidak merasa berat dengan kenaikan harga,” ujarnya.