Meningkatkan penularan Covid-19 varian Omicron di Indonesia mesti menjadi kewaspadaan semua pihak. Percepatan vaksinasi, penerapan protokol kesehatan, dan pelacakan kasus adalah kunci untuk pengendalian pandemi.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Seluruh daerah di Indonesia diminta mempercepat vaksinasi guna mencegah lonjakan kasus Covid-19 varian Omicron. Percepatan vaksinasi, khususnya bagi anak-anak, sangat penting karena pembelajaran tatap muka di sekolah sudah mulai dilaksanakan.
Hal itu disampaikan Kepala Polri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau vaksinasi serentak di Bandar Lampung, Lampung, Selasa (11/1/2022). Sigit meminta semua pihak bersinergi mengejar target vaksinasi, khususnya daerah yang cakupan vaksinasinya di bawah 70 persen.
”Secara nasional vaksinasi serentak menargetkan 1 juta lebih orang. Kami berikan target beberapa wilayah bisa menyelesaikan ini dalam waktu dua minggu untuk mencapai 100 persen,” kata Sigit saat dialog interaktif secara virtual di Bandar Lampung.
Sigit mengatakan, percepatan vaksinasi sangat penting untuk menekan risiko penyebaran Covid-19 di tengah munculnya varian Omicron. Apalagi, kebijakan pembelajaran tatap muka di sekolah juga mulai dilaksanakan.
”Sehingga mau tidak mau ada potensi kontak erat dan potensi ada orang yang membawa virus sehingga memunculkan kluster baru apabila tidak diantisipasi. Jalan untuk mencegahnya lewat akselerasi vaksinasi,” kata Sigit.
Untuk itu, ia mengimbau masyarakat segera mendatangi gerai vaksinasi Covid-19 yang sudah disiapkan pemerintah daerah maupun TNI/Polri. Masyarakat juga harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan. Pemerintah daerah juga harus segera melakukan pelacakan jika ditemukan kasus baru.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Lampung, dari 6,64 juta sasaran vaksinasi Covid-19, sebanyak 5,28 juta warga telah mendapat vaksinasi dosis pertama. Sementara 3,22 juta jiwa lainnya menerima dosis kedua.
Sementara untuk anak-anak, sasaran vaksinasi sebanyak 913.590 orang. Dari jumlah itu, 230.531 anak mendapat vaksin dosis pertama atau setara 25,23 persen. Sementara anak-anak yang telah mendapat vaksin dosis kedua baru 162 orang atau 0,02 persen.
Kepala Dinas Kesehatan Lampung Reihana menuturkan, terus melakukan pelacakan kasus baru Covid-19. Pasien dengan gejala suspek varian Omicron akan diisolasi di rumah sakit. Sampel pasien itu juga akan diteliti di laboratorium. Sejauh ini, belum ditemukan kasus Omicron di Lampung.