Penumpang dan Pergerakan Pesawat di Bandara Lombok Turun, Angkutan Kargo Naik
Pemberlakuan PPKM darurat pada 2021 turut berdampak pada pergerakan penumpang di Bandara Lombok. Sepanjang tahun 2021, di bandara tersebut terjadi penurunan penumpang 15 persen dibandingkan dengan tahun 2020.
Oleh
ISMAIL ZAKARIA
·2 menit baca
PRAYA, KOMPAS — Pergerakan penumpang dan pesawat di Bandara Internasional Lombok, NTB, sepanjang 2021 lebih rendah dibandingkan setahun sebelumnya. Namun, angkutan kargo justru naik seiring ajang World Superbike 2021.
General Manager Bandara Internasional Lombok Nugroho Jati, Kamis (6/1/2022), mengatakan, total penumpang, baik datang maupun berangkat, sebanyak 1,1 juta orang pada tahun 2021. Jumlah itu lebih rendah dibandingkan angka di tahun 2020 yang tercatat hingga 1,3 juta orang.
Pergerakan pesawat juga turun 17 persen. Pada tahun 2020, pergerakan pesawat sebanyak 15.600 kali. Namun, pada tahun 2021, pergerakan pesawat hanya tercatat 13.000 kali.
Jati menjelaskan, penurunan pergerakan penumpang dan pesawat dipengaruhi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada Juli 2021. Kebijakan itu turut mengatur tata cara perjalanan dalam negeri.
Sesuai Surat Edaran Kementerian Perhubungan Nomor 45 Tahun 2021, calon penumpang pesawat udara dari dan ke bandara di Jawa dan Bali wajib menunjukkan kartu vaksin Covid-19, minimal dosis pertama. Mereka juga harus memiliki surat keterangan hasil tes negatif RT-PCR yang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 2 × 24 jam sebelum keberangkatan.
Kebijakan itu diduga membuat banyak masyarakat menunda hingga membatalkan perjalanan, termasuk ke NTB. Pergerakan penumpang baru kembali terasa di Bandara Lombok di November. Ketika itu, surat hasil antigen bisa menjadi alternatif syarat keberangkatan selain PCR.
Stakeholder Relation Manager Bandara Lombok Arif Haryanto menambahkan, khusus Natal dan Tahun Baru 2022, penumpang di Bandara Lombok turun 11 persen. Dalam periode yang berlangsung 19 hari (17 Desember 2021-4 Januari 2022), jumlah penumpang hanya 75.000 atau lebih kecil ketimbang setahun sebelumnya, 85.000penumpang.
Dalam periode yang sama, menurut Arif, pergerakan pesawat juga turun 35 persen. Dari 1.025 pergerakan pesawat pada tahun 2021 menjadi hanya 659 pergerakan pesawat di Nataru 2022. ”Penurunan ini bisa jadi disebabkan animo masyarakat ke Lombok pada masa libur Natal dan Tahun Baru tahun ini tidak sebesar tahun lalu,” kata Arif.
Akan tetapi, tidak semua volume angkutan turun di tahun lalu. Angkutan kargo justru meningkat 11 persen. Pada 2020, total kargo sebanyak 7,5 juta kilogram dan tahun 2021 tercatat hingga 8,3 juta kilogram.
”Peningkatan kargo ditopang aktivitas logistik selama World Superbike di Sirkuit Mandalika pada November 2021,” kata Jati.