Operasi Perdana Berhasil, RSUD Ulin Siapkan Layanan Mandiri Bedah Jantung di Kalsel
RSUD Ulin di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menyiapkan layanan mandiri bedah jantung setelah berhasil melakukan operasi perdana. Kehadiran layanan bedah jantung diharapkan bisa mempercepat penanganan penderita jantung.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·3 menit baca
BANJARMASIN, KOMPAS — Setelah berhasil melakukan operasi perdana bedah jantung, Rumah Sakit Umum Daerah Ulin di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, menyiapkan layanan mandiri bedah jantung dalam waktu 1-2 tahun ke depan. Kehadiran layanan bedah jantung diharapkan bisa mempercepat penanganan penderita jantung di daerah itu.
Dua pasien dengan masalah pada jantung, yang menjalani operasi jantung terbuka di RSUD Ulin, akhir Desember 2021, sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing, Rabu (5/1/2022). Acara pelepasan kedua pasien operasi jantung terbuka itu turut dihadiri Gubernur Kalsel Sahbirin Noor.
Pelaksana Tugas Direktur RSUD Ulin Izaak Zoelkarnain mengatakan, kedua pasien sudah melakukan operasi jantung terbuka di RSUD Ulin pada 23 dan 24 Desember 2021. Operasi yang diketuai oleh tim dokter dari Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta, serta dibantu dan didukung oleh tenaga medis yang ada di RSUD Ulin ini berjalan lancar.
”Pasien sudah dirawat selama dua minggu dan kondisinya dari hari ke hari menunjukkan progres perbaikan yang signifikan. Sesuai perintah dari dokter penanggung jawab, pasien diperbolehkan pulang ke rumah. Namun, mereka masih tetap dalam perawatan,” katanya.
Menurut Izaak, operasi perdana ini masih ditangani langsung oleh tim bedah jantung dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta. Namun, penanganan pascaoperasi kedua pasien sepenuhnya dilakukan oleh tim dokter dan tenaga medis RSUD Ulin.
”Kami akan melakukan tindakan operasi ini secara berkelanjutan didampingi RS Harapan Kita sampai waktunya nanti kami bisa dilepas. Harapannya, dalam 1-2 tahun ke depan, tim kami sudah solid dan mampu melakukan operasi secara mandiri,” ujar dokter spesialis bedah ortopedi itu.
Izaak mengakui, RSUD Ulin sampai saat ini belum mempunyai sumber daya manusia (SDM) yang cukup memadai untuk layanan operasi jantung terbuka. Karena itu, RSUD Ulin secara periodik harus mengirimkan SDM untuk mengikuti pelatihan dan pematangan keilmuan di RS Harapan Kita.
”Adanya operasi jantung di RSUD Ulin merupakan salah satu cara untuk mempercepat pelayanan. Sebab, kasus penyakit jantung selama ini harus dirujuk ke Jakarta. Di RS Harapan Kita, waktu tunggunya sangat panjang, bisa lebih dari 1 tahun,” tuturnya.
Padlan Nursin (67), pasien yang menjalani operasi jantung di RSUD Ulin, merasa sangat bersyukur dan bergembira bisa menjalani operasi jantung di Banjarmasin. Setelah dioperasi, ia merasa kesehatannya membaik dan tidak pernah lagi merasa nyeri dada.
”Saya menderita sakit jantung sekitar 7 bulan dengan keluhan nyeri dada. Dulu, sempat mau ke Jakarta, tetapi diberi tahu kalau daftar tunggunya bisa 1-2 tahun. Saya langsung menyatakan bersedia dioperasi di Banjarmasin begitu ditelepon RSUD Ulin,” ucap warga Banjarmasin itu.
Padlan pun mengajak warga Kalsel lainnya yang mengalami masalah pada jantung untuk tidak ragu menjalani operasi jantung di RSUD Ulin. ”Insya Allah, kalau Tuhan menghendaki, kita pasti sembuh. Jangan khawatir untuk mengikuti jejak kami,” ujarnya.
Sangat dibutuhkan
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyampaikan terima kasih kepada tim dokter dari RS Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita, Jakarta, dan RSUD Ulin, Banjarmasin, yang sudah memberikan pelayanan operasi jantung terbuka kepada warga Kalsel. Layanan seperti ini sangat dibutuhkan masyarakat yang mengalami masalah pada jantung.
”Mengingat panjangnya antrean di RS Harapan Kita, maka kami terus mendorong RSUD Ulin untuk terus meningkatkan kemampuan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” ujarnya.
Menurut Sahbirin, segala kekurangan yang masih ada di RSUD Ulin, terutama SDM, harus segera dilengkapi. Mereka bisa dipersiapkan dengan mengikuti pelatihan secara periodik di RS Harapan Kita ataupun dengan studi lebih lanjut. Harapannya, RSUD Ulin bisa segera menjadi rumah sakit yang mandiri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mengidap penyakit jantung.
”Berbagai strategi harus dicari untuk percepatan pelayanan jantung di Kalsel. Kalau memang ada dokter yang harus disekolahkan lagi, ya, harus difasilitasi. Ini demi kemanusiaan,” katanya.