Cakupan Vaksinasi Pertama Sejumlah Daerah Masih Rendah
Cakupan vaksinasi di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat dinilai masih rendah. Daerah-daerah itu diminta menggenjot vaksinasi sembari melakukan sosialisasi yang masif terkait pentingnya vaksinasi bagi masyarakat.
Oleh
EMANUEL EDI SAPUTRA
·2 menit baca
PONTIANAK, KOMPAS — Cakupan vaksinasi pertama di sejumlah kabupaten di Kalimantan Barat dinilai masih rendah. Akses ke kantong-kantong permukiman masyarakat yang sulit salah satu penyebabnya. Di sisi lain, sosialisasi terkait pentingnya vaksinasi juga perlu digencarkan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalimantan Barat Harisson, Rabu (5/1/2022), menuturkan, kabupaten yang paling rendah cakupan vaksinasi pertama per tanggal 3 Januari, yaitu Mempawah 57,57 persen, Kubu Raya 60,49 persen dan Kayong Utara 63,89 persen. Harisson meminta daerah-daerah tersebut dapat menggenjot capaian vaksinasi mendatangi kantong-kantong permukiman warga.
”Cakupan vaksinasi di daerah-daerah tersebut masih rendah karena akses sulit menuju pusat permukiman masyarakat,” ungkap Harisson.
Lokasi sasaran vaksinasi kini banyak yang di daerah pinggiran. Selain itu, vaktor pengetahuan masyarakat mengenai vaksin khususnya mengenai informasi negatif terkait vaksin membuat sebagian masyarakat tidak percaya dengan vaksin.
Sementara cakupan vaksinasi pertama kabupaten-kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia sejauh ini relatif baik. Berdasarkan data dari Dinkes Provinsi Kalbar, cakupan vaksinasi pertama Kabupaten Sanggau 69,87 persen. Kemudian, vaksinasi pertama Kabupaten Sambas 67,10 persen, Kabupaten Bengkayang 67,67 persen, Kabupaten Kapuas Hulu 73,91 persen dan Kabupaten Sintang 71,17 persen.
Cakupan vaksinasi tertinggi di Kalbar terdapat di Kota Pontianak dengan cakupan vaksinasi pertama 83,00 persen. Untuk vaksinasi pertama di Kalbar secara umum mencapai 69,01 persen dan vaksinasi kedua 44,69 persen dari total sasaran vaksinasi 3,8 juta penduduk.
Kepala Departemen Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Pontianak Agus Fitriangga menilai, ke depan, target vaksinasi hendaknya masih menjadi prioritas. Sebab, dengan capaian vaksinasi saat ini, belum mencapai target untuk menciptakan kekebalan kelompok.
Cakupan vaksinasi di daerah-daerah tersebut masih rendah karena akses sulit menuju pusat permukiman masyarakat. (Harisson)
Meskipun demikian, secara umum penanganan Covid-19 sebenarnya sudah baik. Semua pemangku kepentingan fokus menangani pandemi Covid-19. ”Suplai vaksin juga sudah cukup sejauh ini. Namun, perlu penguatan dari sisi kesadaran masyarakat untuk mau divaksin,” ujar Agus.
Sosialisasi pentingnya vaksinasi perlu dilakukan karena dari beberapa kegiatan vaksinasi massal, misalnya gebrakan vaksinasi beberapa waktu lalu jarang mencapai target yang ditentukan. Oleh sebab itu promosi kesehatan perlu dilakukan khususnya terkait pentingnya vaksinasi secara massif untuk mencapai target vaksinasi.