Mayoritas Daerah di Jatim Berpeluang Gelar Pembelajaran Tatap Muka Penuh
Mayoritas daerah di Jawa Timur berpeluang menggelar pembelajaran tatap muka secara penuh atau dengan kapasitas 100 persen dari ruang kelas dan lama belajar maksimal enam jam per hari karena capaian vaksinasinya tinggi.
Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
·3 menit baca
SIDOARJO, KOMPAS — Sebagian besar daerah di Jatim berpeluang menggelar pembelajaran tatap muka dengan kapasitas ruang kelas 100 persen selama enam jam per hari. Tingginya capaian vaksinasi menjadi salah satu alasan utamanya.
Berdasarkan data Pemprov Jatim, ada 29 kabupaten/kota dari total 38 daerah yang capaian vaksinasi bagi warga lansia di atas 60 persen. Sebanyak 30 kabupaten/kota memiliki capaian vaksinasi di atas 70 persen bagi masyarakat umum. Selain itu, ada lima kabupaten/kota yang capaian vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun di atas 60 persen.
”Segera lakukan pendetailan terhadap kesiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka atau PTM. Dengan vaksinasi di atas 60 persen bagi warga lansia dan 70 persen bagi umum, Jatim bisa segera bersiap PTM penuh sesuai capaian vaksinasi,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat memimpin apel di kantor BPBD Jatim di Sidoarjo, Senin (3/1/2021).
Khofifah mengatakan, identifikasi kesiapan secara detail penting untuk menentukan persentase siswa yang bisa masuk ke sekolah dalam satu rombongan belajar. Hal itu juga dilakukan untuk mengetahui durasi pembelajaran per hari dan berapa kali masuk sekolah dalam seminggu.
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19, PTM terbatas dapat dilaksanakan dengan kapasitas 100 persen setiap hari. Sekolahnya adalah satuan pendidikan di daerah yang ditetapkan sebagai daerah khusus. Daftar daerah khusus itu merujuk Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 160/P/2021 tentang Daerah Khusus Berdasarkan Kondisi Geografis.
Satuan pendidikan di level PPKM level 1 dan level 2 bisa melaksanakan PTM terbatas setiap hari dengan kapasitas 100 persen dari ruang kelas dan lama belajar maksimal enam jam per hari. Syaratnya, capaian vaksinasi dosis kedua pada tenaga kependidikan di atas 80 persen dan usia lanjut di atas 50 persen.
Salah satu daerah yang bisa menggelar PTM penuh ialah Kabupaten Sidoarjo. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sidoarjo Tirto Adi mengatakan, pelaksanaan PTM penuh dilakukan mulai hari pertama siswa masuk semester genap, Senin (3/1/2022). Kebijakan itu diambil setelah mendapat rekomendasi dari Satgas Covid-19 Sidoarjo.
”Sidoarjo dinilai memenuhi syarat menggelar PTM dengan kapasitas kelas penuh. Durasi pembelajarannya hanya enam jam dan disertai penerapan protokol kesehatan ketat,” kata Tirto Adi.
Tirto mengatakan, pada jenjang SMP, durasi pembelajaran setiap jamnya berlangsung 40 menit. Dengan demikian, untuk enam jam pembelajaran berarti 240 menit. Artinya, siswa hanya empat jam berada di sekolah. Adapun untuk SD, durasi pembelajaran berlangsung 35 menit. Tirto mengimbau orangtua murid membawa bekal. Alasannya, kantin sekolah belum boleh buka untuk mencegah kerumunan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sidoarjo, capaian vaksinasi total untuk dosis pertama 83 persen atau 1.347.754 orang. Adapun capaian vaksinasi untuk dosis kedua 69 persen atau 1.124.774 orang.
Kepala Dinkes Sidoarjo Syaf Satriawarman mengatakan, capaian vaksinasi untuk petugas publik termasuk tenaga kependidikan di wilayahnya cukup tinggi. Capaian vaksinasi dosis pertama sebesar 230.097 orang atau 241 persen dan dosis kedua sebanyak 214.410 orang atau 224 persen.
”Capaian vaksinasi untuk remaja juga tinggi, yakni 83 persen pada penyuntikan dosis pertama dan 73 persen pada penyuntikan kedua. Adapun untuk vaksinasi dengan sasaran anak-anak baru 22 persen,” ujar Syaf Satriawarman.