Warga Kupang Sambut Tahun Baru dengan Doa dan Kumpul Kelompok Kecil
Warga Kota Kupang dan sekitarnya menyambut Tahun Baru 2022 dengan misa dan kebaktian bersama di rumah-rumah ibadat, dilanjutkan kumpul bersama keluarga atau kelompok di rumah dan lokasi tertentu di Kota Kupang.
Oleh
KORNELIS KEWA AMA
·4 menit baca
KUPANG, KOMPAS — Warga Kota Kupang dan sekitarnya menyambut Tahun Baru 2022 dengan misa dan kebaktian bersama di rumah-rumah ibadat, dilanjutkan kumpul bersama keluarga atau kelompok di tempat tertentu. Tidak ada pesta kembang api yang diselenggarakan resmi oleh pemerintah daerah setempat guna menghindari kerumunan. Perayaan tutup tahun berlangsung aman.
Ribuan warga berbondong-bondong mendatangi rumah ibadat, yang dijadwalkan dalam tiga sampai empat kali kegiatan peribadatan, di Kota Kupang, Jumat (31/12/2021) mulai pukul 15.00-19.00 Wita. Peribadatan ini digelar menyambut pergantian tahun sebagai ungkapan syukur atas anugerah kehidupan sepanjang tahun 2021 dan memohon pertolongan Tuhan sepanjang tahun 2022.
Gereja Santo Yoseph Pekerja Penfui, Kupang, misalnya, dipadati umat Katolik yang berjumlah 2.000 orang. Misa diselenggarakan tiga kali, yakni pukul 15.00, pukul 17.00, dan pukul 19.00 Wita. Ketiga misa ini dipimpin Rm Erik Efkun, Sekretaris Keuskupan Agung Kupang.
Dalam kotbahnya ia mengajak umat Katolik untuk menatap Tahun Baru 2022 dengan semangat juang dan harapan penuh kepada Tuhan selaku penyelenggara kehidupan. ”Syukuri semua yang kita lalui sepanjang 365 hari pada 2021 dan mari bersiap menapaki 365 hari lagi yang sudah terbentang di depan. Tentu situasi suka dan duka tidak akan pernah hilang dari perjalanan hidup, tetapi tetap berdoa dan berharap pada Tuhan agar semua itu dapat dilalui dalam kuasa Tuhan,” kata Efkun.
Putra Kefamenanu, Timor, ini mengatakan, setiap manusia mengalami dua sisi situasi, yakni suka dan duka, senang dan kecewa, bahagia dan derita, serta sukses dan gagal. Dua sisi kehidupan ini tidak bisa ditolak, kecuali dijalani dengan semangat juang sambil bersyukur dan berdoa kepada Tuhan sebagai penyelenggara kehidupan untuk memberikan yang terbaik bagi manusia.
Dalam misa ini, rohaniwan itu membacakan sebanyak 417 intensi doa yang disampaikan umat yang hadir, selain ritus resmi doa umat dalam liturgi Katolik Roma. Doa itu disampaikan setiap kepala keluarga, berisikan berbagai permohonan, syukur, dan doa bagi para arwah anggota keluarga yang telah meninggal.
Syukuri semua yang kita lalui sepanjang 365 hari pada 2021 dan mari bersiap menapaki 365 hari lagi yang sudah terbentang di depan.
Kebaktian malam pergantian tahun juga berlangsung di sekitar 340 gereja di Kota Kupang dan sekitarnya. Kebaktian ini merupakan ungkapan syukur sekaligus permohonan rahmat Tuhan untuk menapaki kehidupan sepanjang 365 hari pada tahun 2022.
Protokol kesehatan
Kegiatan peribadatan ini tetap menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Di setiap pintu gereja, panitia perayaan Tahun Baru menyiapkan masker, hand sanitizer, dan tempat cuci tangan serta sabun. Hanya, di pintu masuk rumah ibadat masih terjadi kerumunan dan masih ada beberapa anggota jemaat yang tidak mengenakan masker secara benar sepanjang kegiatan peribadatan.
Doa keluarga pun dilantunkan di setiap rumah dengan intensi yang sama, yakni ucapan syukur dan permohonan hidup untuk tahun 2022. Kegiatan ini dilakukan dalam satu keluarga atau keluarga besar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Kembang api, trompet, dan suasana penuh kegembiraan menggema di setiap RT dan RW saat jarum jam menunjukkan pukul 00.00 Wita. Penyambutan Tahun Baru ini dilakukan oleh setiap keluarga atau beberapa keluarga.
Di sepanjang Jalan El Tari, Kupang, dari Bandara El Tari menuju Kantor Gubernur NTT, terdapat sekitar 12 titik kumpul warga secara spontan. Titik kumpul warga terbanyak berada di Bundaran Peu, Kota Kupang, dengan melibatkan sekitar 500 warga dan dijaga ketat aparat keamanan.
Kondisi Kota Kupang, yang dikenal sebagai kota mati, pada pukul 24.00 Wita mendadak ramai dan hiruk-pikuk kendaraan roda dua dan roda empat, bahkan terjadi kemacetan di beberapa lokasi. Pengusaha kios dan warung makan mendadak menggelar dagangan mereka. Hal itu sebelumnya tidak pernah dilakukan.
Tidak ada pesta kembang api yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kota Kupang guna menghindari kerumunan warga. NTT termasuk salah satu dari delapan provinsi yang mendapat peringatan dari Kementerian Kesehatan agar menerapkan protokol kesehatan ketat sepanjang perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022.
Kepala Bagian Humas Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Rishian Krisna Budhyaswanto mengatakan, perayaan malam pergantian tahun di provinsi ini berlangsung aman. Aparat kepolisian didukung anggota TNI dan satpol PP melakukan patroli di sejumlah tempat keramaian sambil mengimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.