Kawasan Malioboro Yogyakarta Dipadati Pengunjung, Petugas Kewalahan Mengurai Kerumunan
Kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipadati pengunjung pada malam Tahun Baru, Jumat (31/12/2021) malam. Padatnya pengunjung membuat kerumunan tak terhindarkan.
Oleh
HARIS FIRDAUS
·3 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, dipadati pengunjung pada malam Tahun Baru, Jumat (31/12/2021) malam. Padatnya pengunjung membuat kerumunan tak terhindarkan. Petugas yang berjaga pun mengaku kewalahan mengurai kerumunan.
Berdasarkan pantauan Kompas, Jumat sekitar pukul 23.00, trotoar kawasan Malioboro dipadati warga dan wisatawan yang berjalan kaki. Sementara itu, jalan raya di kawasan itu juga dipadati oleh kendaraan bermotor yang melintas.
Akibat banyaknya pengunjung, aturan jaga jarak pun menjadi sulit diterapkan di kawasan Malioboro. Oleh karena itu, kerumunan orang menjadi tak terhindarkan. Selain itu, banyak pengunjung yang tak memakai masker atau memakai masker tetapi tidak dengan benar.
Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Yogyakarta Agus Winarto mengakui, kondisi Malioboro memang padat pada malam Tahun Baru ini. Kondisi itu membuat petugas kesulitan mengurai kerumunan.
”Makanya, yang kami tekankan adalah prokes (protokol kesehatan), terutama memakai masker. Kalau kerumunan kayaknya sudah susah,” ujar Agus saat ditemui di kawasan Malioboro, Jumat malam.
Agus memaparkan, pada malam Tahun Baru ini, Satpol PP Kota Yogyakarta menerjunkan sekitar 400 personel. Mereka berjaga di sejumlah kawasan yang menjadi lokasi keramaian, misalnya kawasan Tugu Yogyakarta, Malioboro, hingga area Titik Nol Kilometer Yogyakarta.
Selain mengawasi penerapan prokes, para petugas juga membawa masker untuk dibagikan kepada pengunjung yang tidak memakai masker. ”Masker kami tekankan betul. Jadi, teman-teman yang bertugas dari Tugu sampai Titik Nol kami bekali masker dan menekankan masker harus dipakai,” kata Agus.
Ia menuturkan, pada malam Tahun Baru ini, masih banyak ditemui warga yang tidak memakai masker. Padahal, kebanyakan pengunjung itu membawa masker, tetapi enggan memakainya. ”Masih banyak yang enggak pakai masker. Mereka bawa, tapi enggak pakai. Ini yang kami ingatkan terus,” ujarnya.
Agus juga mengakui, jumlah pengunjung kawasan Malioboro pada malam Tahun Baru ini tidak bisa dibatasi. Apalagi, selama ini, kawasan Malioboro memang masih menjadi favorit bagi warga dan wisatawan untuk merayakan pergantian tahun.
Aturan pembatasan
Dalam kesempatan sebelumnya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya Kota Yogyakarta Ekwanto mengatakan, kawasan Malioboro dibagi dalam lima zona. Selama libur Natal dan Tahun Baru, pengunjung di setiap zona itu dibatasi sebanyak 1.000 orang dalam satu waktu. Oleh karena itu, jumlah pengunjung Malioboro dibatasi maksimal 5.000 orang dalam satu waktu.
Agar pembatasan itu bisa diterapkan, ia menambahkan, Pemerintah Kota Yogyakarta menggunakan aplikasi bernama Sugeng Rawuh untuk mendata pengunjung yang ingin masuk ke kawasan Malioboro. Pengunjung yang hendak masuk harus memindai QR code untuk mengisi sejumlah data, termasuk nomor ponsel. Dengan begitu, jumlah pengunjung di tiap zona di Malioboro bisa diketahui.
Sementara itu, Kepala Polresta Yogyakarta Komisaris Besar Purwadi Wahyu Anggoro menyatakan, pada malam Tahun Baru, jalan raya di kawasan Malioboro tidak akan ditutup. Oleh karena itu, kendaraan bermotor tetap bisa melintasi kawasan tersebut. Namun, kendaraan yang melintas dilarang berhenti di Malioboro agar tidak menimbulkan kemacetan.
”Pada hari-H (malam Tahun Baru), tidak akan ada penutupan. Semua jenis kendaraan boleh melewati Malioboro, tetapi tidak boleh berhenti,” kata Purwadi.
Menurut dia, polisi akan berjaga di sepanjang Malioboro untuk mencegah kendaraan berhenti. Larangan itu diterapkan untuk mencegah kemacetan lalu lintas. Selama perayaan Natal dan Tahun Baru, Polresta Yogyakarta pun menyiagakan 1.100 personel. Polisi juga akan berkoordinasi dengan TNI dan satpol PP. ”Karena kalau sekali ada yang berhenti, pasti akan numpuk panjang sekali,” ujarnya.