Dua Keluarga Jadi Tamu Istimewa di Candi Borobudur
Tahun 2022, Taman Wisata Candi Borobudur tetap tanpa target jumlah pengunjung. Pertimbangannya, kunjungan wisatawan masih bergantung pada situasi pandemi.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·2 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Dua rombongan keluarga menjadi tamu istimewa di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jateng, Sabtu (1/1/2022). Mereka adalah dua keluarga pertama yang datang ke Borobudur tahun ini.
Dua rombongan itu adalah keluarga Boyman Harefa (40) dari Jepara, Jateng, dan keluarga Almak (32) dari Garut, Jabar. Keduanya disambut jajaran pengelola Taman Wisata Candi Borobudur. Mereka juga mendapat syal khusus karya UKM setempat, terlibat menanam pohon nangka dan pranajiwa, akses gratis ke Museum Samudraraksa, hingga mendapat buku kumpulan kisah relief Candi Borobudur.
Boyman mengatakan, kunjungannya ke tempat wisata kali ini adalah yang pertama dalam dua tahun terakhir. Semakin istimewa, dia dan keluarganya juga baru sekali datang ke Borobudur. ”Sebenarnya masih khawatir Covid-19. Namun, merasa lebih aman karena sudah vaksin,” ujarnya.
General Manager Taman Wisata Candi Borobudur Aryono Hendro Malyanto berharap, apresiasi terhadap dua rombongan pertama tahun 2022 itu memicu minat warga lain untuk datang. Namun, tidak ada target kunjungan untuk tahun ini. Aryono hanya berharap, ada peningkatkan kunjungan dibanding tahun sebelumnya.
”Kami masih fokus menjamin keamanan kunjungan wisatawan saat pandemi ini,” kata Aryono.
Candi Borobudur adalah salah satu destinasi wisata favorit di Indonesia. Pada tahun 2019 tercatat kurang lebih 3,9 juta orang datang ke tempat ini. Jumlahnya anjlok akibat pandemi. Tahun 2020, hanya ada 990.000 pengunjung dan 420.000 pengunjung tahun 2021.
Ketua Paguyuban Homestay Ngaran II di Desa Borobudur Muslih mengatakan, geliat wisatawan mulai terlihat akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Setelah dua tahun lebih pandemi, untuk pertama kalinya, sebanyak 135 kamar di 27 homestay warga Dusun Ngaran II penuh, Jumat (31/12/2021). Sebagian besar adalah wisatawan asal Jabar dan Jatim yang datang tanpa reservasi.
”Bahkan, Sabtu ini masih ada pesanan tiga kamar. Namun, permintaan ditolak karena semua kamar penuh,” katanya.
Dia mengatakan, kunjungan marak saat Natal hingga malam pergantian tahun. Saat pergantian tahun, tamu merayakan pergantian tahun sederhana dengan bakar jagung dan ikan tanpa menyalakan petasan.