Layanan MRI RSUP Kariadi Dialihkan, Polisi Selidiki Pemicu Kebakaran
Pelayanan kesehatan di RSUP dr Kariadi, Kota Semarang, Jateng, berangsur membaik pascakebakaran. Kendati tak menimbulkan korban jiwa dan luka, kebakaran itu menyebabkan mesin MRI rusak. Pelayanan MRI dialihkan sementara.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SEMARANG, KOMPAS — Kebakaran yang terjadi di Rumah Sakit Umum Pusat dr Kariadi, Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/12/2021) malam, menyebabkan mesin magnetic resonance imaging (MRI) rusak. Untuk sementara waktu, pelayanan MRI dialihkan ke rumah sakit lain yang terdekat.
Kebakaran tersebut pertama kali diketahui Kamis sekitar pukul 18.30. Api pertama kali diketahui muncul dari ruang MRI yang berada di sebelah Gedung Kasuari. Khawatir api merambat, petugas rumah sakit dibantu oleh petugas pemadam kebakaran dan kepolisian setempat mengevakuasi lebih kurang 50 pasien dari Gedung Kasuari ke Gedung Garuda. Beruntung, dalam kejadian itu, tidak ada korban luka ataupun korban jiwa.
Setelah api berhasil dipadamkan sekitar pukul 21.00, pelayanan terhadap pasien di rumah sakit itu berangsur pulih. Pelayanan rawat jalan dan kemoterapi yang biasanya dilakukan di Gedung Kasuari sudah bisa dilakukan, Jumat (31/12/2021). Hanya saja, pelayanan MRI untuk sementara tidak bisa dilakukan karena mesin MRI rusak. Pihak rumah sakit berencana mengalihkan pelayanan MRI ke rumah sakit lain yang terdekat.
”Terkait ruangan dan mesin MRI yang terbakar, nanti pemeriksaannya akan dialihkan sementara ke rumah sakit terdekat. Setelah ini, kami akan rapat untuk menentukan (pelayanan MRI) dilaihkan ke RSUD Tugurejo atau ke mana,” kata Parna dari Humas RSUP dr Kariadi saat dihubungi, Jumat.
Menurut Parna, pihaknya belum menghitung besaran kerugian yang terjadi akibat kebakaran Kamis malam. Ia memperkirakan, kebakaran menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah.
”Mesin MRI-nya saja sudah miliaran. Padahal, mesin itu pengadaan tahun 2014. Kalau dikonversi ke harga sekarang, kemungkinan lebih tinggi,” tuturnya.
Perawatan ataupun kondisi pasien tidak ada yang terganggu (akibat kebakaran).
Parna menyebut, pasien-pasien yang dipindahkan dari Gedung Kasuari ke Gedung Garuda dalam kondisi stabil, Jumat pagi. Saat kebakaran terjadi, para pasien sempat panik karena evakuasi pasien dilakukan dengan cepat.
”Perawatan ataupun kondisi pasien tidak ada yang terganggu (akibat kebakaran). Kemarin memang sempat ada kepanikan waktu mereka dipindahkan, mungkin (para pasien) takut karena evakuasinya dilakukan dengan terburu-buru,” ucap Parna.
Sesaat setelah api berhasil dipadamkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berkunjung ke RSUP Kariadi. Setelah meninjau gedung yang terbakar, Ganjar juga sempat menengok dan mengobrol bersama para pasien yang dievakuasi ke paviliun lantai 6 Gedung Garuda.
Saat berkomunikasi dengan Ganjar, para pasien ataupun penunggunya tampak senang. Ketakutan dan kepanikan yang dirasakan pasien berubah menjadi tawa karena kedatangan orang nomor satu di Jateng itu. Beberapa pasien dan penunggu pasien sempat mengajak Ganjar berfoto hingga mencurahkan perasaan terkait kekalahan Timnas Indonesia dari Thailand pada pertandingan Final Piala AFF Leg Pertama, Rabu (29/12/2021).
”Kemarin (kami) nonton bareng di sini, sama pasien lain. Lemas Pak, saya pas 0-3, tak tinggal tidur,” ujar salah satu penunggu pasien.
Mendengar ucapan tersebut, Ganjar mencoba menghibur. ”Masih ada satu leg lagi, besok. Merurut Anda skornya berapa?” kata Ganjar.
Pertanyaan itu disahut salah seorang pasien, ” 3-1 Pak, menang Indonesia. Tapi harusnya 5-0 sih, Pak.” Pernyataan itu mengundang gelak orang-orang di Gedung Garuda.
Ganjar mengapresiasi kesigapan perawat, tenaga kesehatan, dan pegawai lain dalam mengevakuasi para pasien. Apresiasi juga disampaikan kepada pemadam kebakaran, relawan, dan kepolisian yang turut membantu memadamkan api.
”Saya senang semuanya sigap. Pasiennya baik, enggak ada yang terkena (api). Insya Allah perawatan lancar-lancar saja dan tidak terganggu,” ucap Ganjar.
Hingga Jumat pagi penyebab pasti kebakaran belum dipastikan. Kepolisian setempat masih terus melakukan penyelidikan terkait hal tersebut. Dugaan sementara, kebakaran terjadi akibat korsleting listrik dari salah satu ruangan.
”Untuk penyelidikan, kami mohon waktu. Saat ini, tim laboratorium forensik dari Kepolisian Daerah Jawa Tengah akan menyelidiki lebih lanjut terkait penyebab kebakarannya,” kata Kepala Polrestabes Semarang Komisaris Besar Irwan Anwar.