Helikopter Kecelakaan di Boven Digoel, Empat Korban Berhasil Dievakuasi
Empat korban kecelakaan helikopter milik maskapai Airfast di pedalaman Kabupaten Boven Digoel, Papua, berhasil dievakuasi dalam kondisi luka-luka. Tiga dari empat korban ini mengalami cedera pada bagian tulang belakang.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi empat korban kecelakaan helikopter milik maskapai Air Fast PK-ODB dari daerah Kali Silet, Kabupaten Boven Digoel, Papua, Jumat (31/12/2021). Para korban dibawa ke rumah sakit di Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel.
Kepala Kantor Pencarian Dan Pertolongan (SAR) Merauke Supriyanto Ridwan mengatakan, tiga helikopter dikerahkan dalam upaya evakuasi dua awak helikopter dan dua penumpang. Identitas para korban adalah Kapten Agung Miharja, Fauzan Huda selaku teknisi, Iwan, dan Kanisius.
Upaya evakuasi para korban di daerah Kali Silet dimulai pada pukul 06.45 WIT di tengah guyuran hujan. Agung dan Fauzan yang terlebih dahulu dievakuasi ke Tanah Merah.
Kemudian helikopter mengevakuasi Kanisius pada pukul 08.25 WIT, sedangkan helikopter mengevakuasi Iwan pada pukul 09.10 WIT. Adapun tiga helikopter yang diterjunkan dalam upaya evakuasi para korban dari maskapai Dimonim Air, Asian One Air, dan Carpediem.
Diketahui helikopter Airfast PK-ODB lepas landas dari Deikai, ibu kota Yahukimo, pada pukul 15.35 menuju ke Kali Silet pada Kamis kemarin. Menurut rencana, helikopter dari Kali Silet akan menuju daerah Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel.
Helikopter dilaporkan hilang kontak pada pukul 16.00 WIT di ketinggian 1.067 kaki atau 325 meter dengan kecepatan pesawat 79,63 kilometer per jam. Pihak SAR Merauke menerima sinyal marabahaya via satelit yang terpancar dari helikopter PK-ODB pada titik koordinat 4 derajat Lintang Selatan dan 140 derajat Bujur Timur atau berjarak 130,8 kilometer dari arah utara Tanah Merah, ibu kota Boven Digoel.
Warga setempat menemukan helikopter yang mengalami kecelakaan di Kampung Kawe. Warga pun mengevakuasi keempat korban ke Kali Silet dengan menggunakan perahu motor.
”Kapten Agung bersama penumpang bernama Iwan dan Kanisius mengalami cedera pada tulang belakang akibat kecelakaan ini. Para korban telah mendapatkan perawatan medis di rumah sakit,” kata Supriyanto.
Ia menambahkan, tim SAR gabungan dalam proses evakuasi empat korban ini meliputi Basarnas, aparat Kodim, Polres Boven Digoel, serta pihak maskapai. ”Proses evakuasi selanjutnya menuju Timika dengan menggunakan pesawat twin otter PK-OC masih menunggu keputusan dari pihak perusahaan Airfast,” tambahnya.
Kapten Agung bersama penumpang bernama Iwan dan Kanisius mengalami cedera pada tulang belakang akibat kecelakaan ini.
Staf Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Perwakilan Papua, Norbert Tunyanan, mengatakan, pihaknya telah mendapatkan laporan kecelakaan helikopter Airfast PK-ODB. ”Saya masih berkoordinasi dengan KNKT pusat terkait rencana penyelidikan penyebab kecelakaan helikopter ini,” kata Norbert.
Ia berpendapat, ada beberapa kemungkinan helikopter mengalami kecelakaan di wilayah Papua. Salah satu penyebabnya adalah kondisi cuaca yang buruk.