Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Terbesar di Kalimantan Sudah Beroperasi
Stasiun pengisian kendaraan listrik umum terbesar di Kalimantan dibangun dan beroperasi di Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Pembangunannya untuk mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai.
Oleh
JUMARTO YULIANUS
·4 menit baca
BANJARBARU, KOMPAS — Stasiun pengisian kendaraan listrik umum atau SPKLU terbesar di Kalimantan telah dibangun dan beroperasi di Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. SPKLU tersebut memiliki fitur teknologi pengisian daya cepat. Pembangunannya untuk mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di wilayah Kalimantan, khususnya di Kalsel.
SPKLU terbesar di Kalimantan saat ini berada di halaman depan Kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UIW Kalselteng) di Banjarbaru. SPKLU itu memiliki fitur teknologi pengisian daya cepat (fast charging) sebesar 50 kilowatt sehingga pengecasan baterai kendaraan listrik dari 20 sampai 100 persen hanya 45 menit.
General Manager PLN UIW Kalselteng Tonny Bellamy mengatakan, SPKLU di Banjarbaru menjadi SPKLU pertama di wilayah Kalsel dan Kalteng serta beroperasi selama 24 jam. SPKLU ini dibangun untuk mendukung Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
”Dengan hadirnya SPKLU ini, kami berharap dapat mengurangi emisi karbon akibat penggunaan bahan bakar fosil. Kapasitas fast charging yang ditawarkan menjadikannya sebagai SPKLU terbesar di Kalimantan saat ini,” katanya dalam acara peresmian SPKLU terbesar di Kalimantan serta penyalaan listrik 24 jam di enam desa, di Banjarbaru, Kamis (30/12/2021). Turut hadir dalam acara peresmian itu Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Ketua DPRD Kalsel Supian HK.
Menurut Tonny, peresmian SPKLU ini merupakan langkah awal PLN Kalselteng dalam mendukung penetrasi kendaraan bermotor listrik dan menciptakan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai di Kalsel pada khususnya. Kehadiran SPKLU akan mendukung transportasi yang ramah lingkungan dan memberikan dampak signifikan terhadap kemajuan kendaraan listrik.
”PLN sangat siap untuk mendukung green environment (lingkungan hijau). Saat ini PLN Kalselteng menyediakan keandalan listrik yang juga siap untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik,” ujarnya.
PLN Kalselteng saat ini dalam posisi surplus energi listrik. Daya yang terpasang dalam sistem kelistrikan Kalselteng sebesar 1.679 megawatt (MW), sedangkan beban puncaknya hanya 1.233 MW sehingga masih ada surplus daya sebesar 400-500 MW.
Tonny mengatakan, masa depan menuntut penggunaan energi yang ramah lingkungan sekaligus efisien. Energi yang bersifat fosil dan mahal lambat laun akan tersisih diganti energi hijau yang ramah lingkungan dan efisien.
”Itulah perlunya kita bersiap dan beralih penggunaan energi fosil ke energi listrik yang memenuhi kebutuhan kita sehari-hari sehingga dapat tercipta green environment. Hal ini juga sejalan dengan revolusi hijau yang telah dicanangkan Bapak Gubernur Kalsel,” katanya.
Ia menyatakan, PLN Kalselteng sangat mendukung komitmen pemerintah untuk mencapai Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia pada 2030 dan net zero emission atau emisi nol pada 2060. Merujuk pada NDC, Indonesia akan mengurangi emisi gas rumah kaca 29 persen dengan pendanaan mandiri dan 41 persen dengan bantuan internasional pada tahun 2030.
Diperbanyak
Tonny menambahkan, SPKLU di wilayah Kalsel dan Kalteng akan terus diperbanyak. Pada 2022 sudah direncanakan untuk membangun lima SPKLU di Kalsel (3 unit) dan Kalteng (2 unit). Di Kalsel, SPKLU akan dibangun di Banjarmasin, Tanjung, dan Batulicin. Di Kalteng, SPKLU akan dibangun di Kuala Kapuas dan Palangkaraya.
”PLN juga membuka layanan kemitraan (partnership) SPKLU sebagai bentuk dukungan untuk mendorong percepatan tersedianya infrastruktur kendaraan bermotor listrik berbasis baterai. PLN membuka kesempatan dan peluang usaha kepada badan usaha UMKM untuk menyediakan SPKLU dengan model ekonomi berbagi (sharing economy),” tuturnya.
Sebelum menghadirkan SPKLU, PLN Kalselteng sudah menyediakan cukup banyak stasiun pengisian listrik umum (SPLU) untuk mengecas baterai sepeda motor listrik serta memberi kemudahan kepada UMKM dan para pedagang kaki lima. SPLU yang sudah terpasang di wilayah Kalsel dan Kalteng sebanyak 78 unit.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengapresiasi apa yang sudah dilakukan PLN Kalselteng di Kalsel, khususnya dalam meningkatkan pasokan energi listrik bagi masyarakat Kalsel. Energi listrik merupakan kebutuhan dasar yang diperlukan warga di mana pun berada. Terlebih di era modern sekarang, banyak sekali kebutuhan hidup yang ditentukan oleh ketersediaan energi listrik.
”Pasokan energi listrik yang cukup pastinya akan menjadi keunggulan tersendiri bagi Kalsel yang saat ini sedang bergerak maju menuju hilirisasi industri serta kecukupan energi untuk memenuhi kebutuhan mobil listrik yang tumbuh dengan pesat,” katanya.
Sahbirin pun menyatakan siap mendukung percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk transportasi jalan demi mewujudkan lingkungan hijau. ”Nanti akan kami usulkan untuk pembelian mobil listrik sebagai mobil dinas Pemprov Kalsel,” ujarnya.