Peningkatan Jumlah Wisatawan di Magelang Masih di Bawah Batasan Prokes
Peningkatan kunjungan wisatawan terjadi di sejumlah destinasi wisata di Kota dan Kabupaten Magelang. Namun, capaian kunjungan masih jauh di bawah batasan maksimal yang ditetapkan.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Selama libur Natal sekitar sepekan terakhir, jumlah wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di Kabupaten dan Kota Magelang, Jawa Tengah, terpantau meningkat. Kendati demikian, kenaikan tersebut masih jauh di bawah batas maksimal pengunjung yang ditetapkan sesuai protokol kesehatan
Direktur Ketep Pass di Kabupaten Magelang Mul Budi Santoso mengatakan, dalam seminggu terakhir, rata-rata jumlah pengunjung pada hari biasa yang sebelumnya hanya 200-300 orang per hari meningkat menjadi 600-700 orang. Peningkatan kunjungan juga terjadi pada akhir pekan, dari sebelumnya hanya 1.000 orang per hari, pada Sabtu (25/12/2021), terdata 1.500 orang, dan Minggu (26/12/2021) sekitar 2.500 orang.
Kendati demikian, jumlah kunjungan tersebut masih jauh di bawah jumlah maksimal pengunjung Ketep Pass yang saat ini dibatasi 75 persen dari kapasitas atau sebanyak 4.500 orang per hari.
Kondisi ini, menurut Mul, menandakan gairah dan minat masyarakat untuk berwisata belum kembali pulih seperti situasi normal sebelum pandemi. ”Di tengah pandemi, dunia pariwisata kita saat ini belum terbilang pulih,” ujarnya, Minggu.
Di luar itu, tingkat kunjungan ke destinasi wisata Ketep Pass juga belum optimal sebab masih ada wisatawan yang ditolak atau urung berkunjung karena belum divaksin. Jumlah pengunjung yang membatalkan kunjungan tersebut rata-rata 300 orang per hari.
Kondisi serupa terjadi di destinasi wisata di Taman Kyai Langgeng, Kota Magelang. Batasan maksimal jumlah pengunjung di Taman Kyai Langgeng mencapai 8.000 orang per hari. Namun, dalam seminggu terakhir, jumlah wisatawan terbanyak terjadi pada Minggu (26/12/2021) sebanyak 3.927 orang.
Di tengah pandemi, dunia pariwisata kita saat ini belum terbilang pulih. (Mul Budi Santoso)
Kendati demikian, Direktur Utama Taman Kyai Langgeng Arif Taat Ujiyanto mengatakan, pihaknya cukup bersyukur karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3 serentak yang sebelumnya direncanakan di seluruh Indonesia akhirnya dibatalkan.
”Karena bisa kembali pada kondisi Kota Magelang yang berstatus level 1 PPKM, setidaknya kami pun cukup senang sebab musim libur Natal dan Tahun Baru ini tetap memberikan dampak peningkatan jumlah kunjungan,” ujarnya.
Dua minggu lalu, sebelum musim libur Natal dan Tahun Baru, jumlah pengunjung di Taman Kyai Langgeng pada hari biasa hanya 400-700 orang per hari. Peningkatan pengunjung langsung terjadi dalam seminggu terakhir dengan rata-rata jumlah wisatawan mencapai 2.000 orang per hari. Adapun pada akhir pekan, jumlah wisatawan cenderung stabil, berkisar 2.000-5.000 orang per hari.
Karena jumlah pengunjung di destinasi wisata tidak melonjak drastis dan di bawah batasan yang ditetapkan, kepadatan lalu lintas pun terbilang tak begitu ramai. Sejak seminggu lalu, Minggu (19/12/2021) hingga Minggu (26/12/2021), kemacetan selama beberapa saat hanya terjadi satu kali di persimpangan Secang pada Jumat (24/12/2021).
”Padahal, sebelum pandemi, setiap mendekati akhir tahun, kemacetan selalu terjadi di semua persimpangan jalan nasional,” ujar Dessy Ariffianto, perwira jaga Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang, di posko terpadu pelayanan dan pemantauan libur Natal dan Tahun Baru di Kabupaten Magelang.
Di Kabupaten Magelang terdapat enam persimpangan di ruas jalan nasional yang tersebar di lima kecamatan, yaitu Kecamatan Secang, Muntilan, Salam, Mertoyudan, dan Mungkid.
Menurut Dessy, kondisi saat ini relatif sama dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2020. Karena masih dalam situasi pandemi, situasi ini pun diduga terjadi karena masyarakat masih enggan dan ragu-ragu untuk bepergian.
Kepala Bagian Operasi Kepolisian Resor Magelang Komisaris Maryadi mengatakan, arus lalu lintas selama seminggu terakhir juga terpantau lancar. ”Memang terlihat ada peningkatan jumlah kendaraan, tetapi lalu lintas tetap terpantau lancar tanpa ada kemacetan,” ujarnya.
Personel Polres Magelang disebar untuk berjaga di lima pos pengamanan dan pelayanan. Kendati demikian, di setiap pos tersebut, tiap personel hanya sebatas memantau lalu lintas dan mengawasi pelaksanaan protokol kesehatan dari pengendara kendaraan.
Dalam hal ini, Maryadi mengatakan, pengawasan juga tidak dilakukan secara ketat dengan mengecek status vaksinasi setiap orang atau memberikan sanksi kepada mereka yang tidak mengenakan masker. ”Kami tidak melakukan penyekatan atau pembatasan dalam bentuk apa pun. Mereka yang belum mengenakan masker tetap diizinkan lewat dan akan kami beri masker,” ujarnya.