Tangkal Omicron, Tegal Buka Sentra Vaksinasi di Tempat Wisata
Pada masa libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah daerah di kawasan pesisir utara Jateng menyiapkan antisipasi untuk menangkal varian baru Covid-19. Caranya melalui vaksinasi dan pengecekan syarat perjalanan.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
SLAWI, KOMPAS — Selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Pemerintah Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, akan membuka sentra vaksinasi di tempat wisata. Vaksinasi di wilayah itu terus digencarkan untuk menangkal meluasnya Covid-19 varian Omicron yang sudah menjangkiti tiga orang di Indonesia.
Juru Bicara Satuan Tugas Covid-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny mengatakan, vaksinasi penting untuk membantu kekebalan komunal. Kendati tidak bisa menghindarkan seseorang dari paparan, vaksin bisa melindungi dari pemburukan kondisi saat terpapar Covid-19.
”Salah satu strategi menghadapi masuknya varian Omicron ke wilayah kami dengan menggenjot vaksinasi. Libur Natal dan Tahun Baru akan kami manfaatkan untuk membuka gerai vaksinasi di tempat wisata. Biasanya kalau sedang libur, orang-orang cenderung akan berwisata. Itu yang akan kami sasar,” ucap Sarmanah, Selasa (21/12/2021) petang.
Menurut Sarmanah, gerai vaksinasi itu akan dibuka di tempat pemandian air panas Guci pada 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Gerai itu melayani vaksinasi dosis satu maupun dosis kedua.
Sarmanah mengimbau masyarakat yang belum divaksin untuk segera menjalani vaksinasi di gerai-gerai vaksinasi terdekat. Setelah divaksin, protokol kesehatan juga mesti diterapkan dengan ketat.
”Berdasarkan pengalaman, orang-orang yang sudah divaksin itu tidak mengeluhkan gejala atau hanya mengalami gejala ringan. Pokoknya, vaksin dan protokol kesehatan itu dua kunci utama menangkal Covid-19,” ujarnya.
Sistem Informasi Pantauan Covid-19 Kabupaten Tegal mencatat ada empat kasus Covid-19 aktif pada Sabtu. Dari empat orang tersebut, dua orang mengeluhkan gejala ringan seperti batuk dan demam, sementara dua orang lainnya tanpa gejala. Keempat orang yang telah divaksin dosis lengkap itu menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Hingga Selasa, sebanyak 734.703 orang sudah divaksin Covid-19 dosis pertama di Kabupaten Tegal. Jumlah itu baru 59,89 persen dari target sasaran 1,2 juta orang. Padahal, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta agar pemerintah kabupaten/kota menggenjot capaian vaksinasi di wilayahnya hingga minimal 70 persen.
Selain membuka gerai vaksinasi di tempat wisata, pemerintah setempat juga berencana membuka gerai vaksinasi 24 jam. Gerai vaksinasi 24 jam itu dibuka di markas Palang Merah Indonesia Kabupaten Tegal.
”Vaksinasi malam itu tujuannya untuk mewadahi masyarakat yang bekerja pagi sampai sore dan tidak sempat vaksinasi. Kalau 24 jam, mereka bisa vaksinasi saat pulang kerja di sore atau malam hari,” kata Sarmanah.
Syarat perjalanan
Sementara itu, masyarakat yang akan masuk atau keluar Kota Pekalongan selama libur Natal dan Tahun Baru diwajibkan membawa syarat-syarat perjalanan, seperti kartu vaksinasi dan surat keterangan negatif Covid-19 berdasarkan tes usap ataupun tes antigen. Pengecekan syarat-syarat perjalanan itu akan dilakukan di pintu-pintu masuk dan keluar wilayah tersebut.
”Kami akan mendirikan tiga posko pelayanan pengecekan syarat perjalanan di pintu keluar tol Setono, di pos polisi THR untuk jalur pantura, dan di simpang Matahari yang berada di sekitar Alun-alun Kota Pekalongan. Jika syarat perjalanan sudah dipenuhi, mereka diperkenankan melanjutkan perjalanan. Tetapi, jika tidak dipenuhi, tim akan meminta yang bersangkutan divaksin atau menjalani tes Covid-19 di titik-titik tersebut,” tutur Kepala Kepolisian Resor Pekalongan Kota Ajun Komisaris Besar Wahyu Rohadi.
Selain menyiapkan posko pengecekan syarat perjalanan, pemerintah setempat juga menyiapkan tempat tidur khusus pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan. Tempat tidur yang disiapkan oleh rumah sakit rujukan Covid-19 Kota Pekalongan itu sebanyak enam unit. Namun, tempat tidur sewaktu-waktu bisa ditambah menjadi 31 unit.
”Pasien Covid-19 di RSUD Bendan sudah nol sejak Oktober. Namun, ruangan, tempat tidur, dan tenaga kesehatan tetap kami siagakan untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 setelah libur Natal dan Tahun Baru,” kata Direktur RSUD Bendan Junaedi Wibawa.
Sepanjang pandemi, Kota Pekalongan mencatatkan 5.640 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 321 orang meninggal dan 5.319 orang sembuh. Adapun jumlah kasus aktif pada Selasa malam nihil.