Capaian Rendah, 3 Daerah di Jateng Diminta Genjot Vaksinasi dalam Dua Pekan
Vaksinasi Covid-19 di Jateng digencarkan di wilayah dengan capaian vaksinasi paling rendah, yakni Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang. Vaksinasi dari rumah ke rumah hingga vaksinasi massal digelar tiada henti.
Oleh
KRISTI UTAMI
·3 menit baca
PEMALANG, KOMPAS — Tiga kabupaten di pantura barat, yakni Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang, menjadi daerah dengan capaian vaksinasi terendah di Jawa Tengah. Tiga daerah dengan rata-rata cakupan vaksinasi sekitar 57 persen itu diberi waktu dua pekan untuk menggenjot capaian menjadi 70 persen.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan, pemerintah pusat terus mengimbau pemerintah daerah mempercepat vaksinasi di wilayahnya. Momen libur Natal dan Tahun Baru diharapkan bisa dimanfaatkan untuk mencapai target vaksinasi rata-rata 70 persen.
”Ada tiga kabupaten yang bupatinya saya kontak karena persentase (vaksinasinya) masih kecil. Sudah di atas 50 persen, tetapi kami maunya 70 persen, perintah Presiden segitu,” kata Ganjar dalam keterangannya, Rabu (8/12/2021).
Berdasarkan data vaksin Kementerian Kesehatan pada Kamis (9/12/2021), tiga daerah dengan capaian vaksinasi terendah di Jateng adalah Kabupaten Pemalang dengan 57,29 persen, Kabupaten Brebes dengan 57,40 persen, dan Kabupaten Tegal dengan 57,90 persen. Adapun capaian vaksinasi di Jateng secara keseluruhan sebesar 73,11 persen.
Ganjar menyebut, ketersediaan vaksin di tiga daerah itu memadahi. Di Pemalang, stok vaksin 168.118 dosis dan cukup untuk 26 hari. Di Brebes, stok vaksinnya cukup hingga 37 hari, yakni 269.891 dosis. Sementara itu, di Kabupaten Tegal, stok vaksin 178.722 dosis dan cukup untuk 27 hari.
Ganjar memberi waktu selama dua pekan bagi pemerintah di Kabupaten Tegal, Brebes, dan Pemalang untuk menggenjot capaian vaksinasinya. Jika dalam dua pekan target itu tidak tercapai, Ganjar akan mengerahkan kekuatan untuk membantu proses vaksinasi di tiga daerah tersebut.
Komitmen
Adapun pemerintah di tiga daerah itu berkomitmen memenuhi target yang ditentukan oleh Pemprov Jateng. Di Pemalang, misalnya, vaksinasi dari rumah ke rumah atau door to door akan digencarkan.
”Sejauh ini, cara yang cukup efektif adalah vaksinasi door to door. Risikonya adalah kami perlu banyak tenaga vaksinator. Untuk itu, kami mulai menggerakkan vaksinator-vaksinator dari rumah sakit untuk membantu vaksin door to door,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pemalang Yulies Nuraya, saat dihubungi, Kamis petang.
Di Kabupaten Brebes, setiap puskesmas ditargetkan bisa menyuntik sedikitnya 400 orang per hari. Jika 38 puskesmas yang ada di Brebes mampu menyelesaikan target tersebut, dalam 15 hari, target capaian 70 persen atau 1.076.126 orang tervaksin bisa tercapai.
”Puskesmas siap menjalankan perintah memvaksin minimal 400 orang per hari. Nanti akan kami kombinasikan antara vaksinasi terpusat di balai-balai desa dan vaksinasi dari rumah ke rumah,” kata Kepala Puskesmas Ketanggungan Susani Ali.
Menurut Ali, masih adanya warga yang menolak divaksin karena termakan berita bohong menjadi kendala utama merampungkan vaksinasi di wilayah Kecamatan Ketanggungan. Untuk itu, sosialisasi dan edukasi juga terus dilakukan oleh bidan desa ataupun kader-kader kesehatan di berbagai kesempatan, seperti saat pertemuan RT/RW, karang taruna, dan kegiatan di posyandu serta posbindu.
Sementara itu, di Kabupaten Tegal, pemerintah setempat terus menggelar vaksinasi massal di desa-desa, bekerja sama dengan berbagai instansi. Hal itu diharapkan mampu mendongkrak capaian vaksinasi.
”Kami rutin mengadakan serbuan vaksinasi ke desa-desa. Selain itu, kami juga melakukan vaksin door to door untuk melayani warga yang kesulitan mendatangi titik-titik vaksinasi,” ucap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tegal, Hendadi Setiaji.