PMI Banyumas Bantu Penderes Kelapa dan Kacamata bagi Anak Sekolah
PMI Banyumas menyalurkan bantuan bagi mereka yang membutuhkan, antara lain penderes kelapa yang jatuh dari pohon dan anak-anak yang butuh kacamata. Selain mengumpulkan darah, PMI juga membantu masyarakat rentan.
Oleh
MEGANDIKA WICAKSONO
·2 menit baca
PURWOKERTO, KOMPAS — Palang Merah Indonesia Kabupaten Banyumas memberikan bantuan kepada pelajar sekolah dasar yang membutuhkan kacamata dan para penderes kelapa yang mengalami musibah jatuh dari pohon. Para penderes kelapa dinilai sebagai salah satu kelompok dengan pekerjaan berisiko tinggi yang masih butuh perhatian.
”Bantuan yang sudah keluar hingga November adalah kacamata untuk anak SD kelas IV, V, dan VI yang orangtuanya tidak mampu. Total ada 100 kacamata dengan nilai per kacamata Rp 150.000. Kemudian, untuk bantuan penderes itu sudah keluar 122 logistik senilai satu paket Rp 750.000 dan kursi roda ada delapan unit,” kata Kepala Markas Palang Merah Indonesia Kabupaten Banyumas Ariono di sela-sela kegiatan Diseminasi Kepalangmerahan di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (16/12/2021).
Wakil Ketua I PMI Kabupaten Banyumas Dibyo Yuwono menambahkan, bantuan tersebut semata-mata untuk meringankan beban mereka yang membutuhkan. Bantuan bagi penderes kelapa yang terjatuh dari pohon, misalnya, berupa pemenuhan kebutuhan pokok, yaitu bahan makanan yang bisa dipakai untuk 7-10 hari.
”Bagaimanapun mereka adalah tulang punggung keluarga. Jika sakit akibat terjatuh, diharapkan bantuan ini bisa sedikit meringankan,” tutur Dibyo.
Dibyo menyebutkan, dalam tugasnya, PMI sebagai lembaga sosial kemanusiaan tidak sekadar mengumpulkan dan menyalurkan darah, tapi juga melakukan pelayanan sosial, seperti mengirim sukarelawan ke tempat bencana, mengadakan pelatihan bagi sukarelawan, dan menggelar sunatan massal.
Sekretaris PMI Kabupaten Banyumas Windu Supomo menyampaikan, bantuan kepada mereka yang membutuhkan berasal dari Bulan Dana PMI. Dana dari masyarakat dikembalikan lagi kepada masyarakat yang membutuhkan. Penggalangan dana tahun ini tidak melibatkan siswa-siswi di sekolah karena pandemi, tapi menggalang dana dari para aparatur sipil negara.
Terkait kebutuhan darah, kata Windu, setahun ini PMI telah mengumpulkan 61.516 kantong darah. Namun, kebutuhan terus meningkat setiap hari.
”Kebutuhan saat ini meningkat menjadi 209 kantong per hari, dari sebelumnya 144 kantong per hari. Kami sedang mencari para donor pemula karena saat ini golongan darah O kritis. Apalagi, musim hujan tentunya akan berdampak pada wabah penyakit seperti demam berdarah di mana trombosit sangat diperlukan sekali,” tuturnya.
Adapun selama pandemi Covid-19, PMI Banyumas juga telah menyediakan 1.000 kantong plasma konvalesen dan sudah tersalurkan kepada para pasien yang membutuhkan. ”Saat ini stok plasma konvalesen ada 259 kantong. Semoga pandemi segera berakhir,” kata Windu.