Tangani Dampak Gempa, Tim Medis dan Logistik Diterjunkan ke Selayar
Pemerintah terus berupaya menjangkau wilayah terdampak gempa di Kabupaten Selayar. Selain untuk distribusi logistik, hal ini juga untuk melihat langsung kondisi warga dan dampak kerusakan.
Oleh
Reny Sri Ayu
·2 menit baca
MAKASSAR, KOMPAS — Untuk membantu korban gempa di Kabupaten Kepulauan Selayar, Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menerjunkan tim medis dan logistik, Rabu (15/12/2021). Tim diharapkan bisa secepatnya mencapai pulau-pulau atau kecamatan yang terdampak parah. Sejauh ini, kerusakan di beberapa kecamatan di Selayar dilaporkan cukup parah. Sebagian warga juga mengungsi.
Pascagempa bermagnitudo 7,4 di Laut Flores, NTT, pada Selasa (14/12/2021), Selayar yang dekat dengan episentrum gempa ikut terdampak. Ada empat kecamatan yang terdampak, yakni Takabonerate, Pasimasunggu, Pasimarannu, dan Pasilambena.
Pasimarannu dan Pasilambena mengalami kerusakan paling banyak. Kedua kecamatan ini berada di pulau terluar Selayar. Pasilambena bahkan hanya berjarak sekitar 50 kilometer arah barat laut dari titik pusat gempa di Laut Flores.
Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Rabu (15/12/2021), mengatakan, Pemprov Sulsel menurunkan tim medis, tim dapur umum, serta tim evakuasi. Selain itu, logistik juga dikirim untuk membantu kebutuhan warga.
”Tim medis bersegera ke lokasi, termasuk untuk membawa logistik yang sudah kami drop untuk satu ton pertama berupa beras dan juga tim dapur umum untuk dua wilayah yang sangat terdampak di wilayah terdekat dari pusat gempa di NTT,” kata Sudirman.
Dia menjelaskan, pengiriman logistik ini akan dilakukan secara bertahap. Hal ini karena akses pengiriman dan kapasitas kapal pengangkut logistik yang terbatas.
”Dapur umum sementara berdiri di beberapa lokasi pengungsian. Adapun bantuan lainnya akan bergerak dengan speedboat untuk menambah bantuan logistik, medis, dan dapur umum untuk tempat-tempat pengungsi lainnya. Saya berharap masyarakat tetap tenang dan waspada,” katanya.
Sudirman mengungkapkan, penyediaan dapur umum menjadi fokus sementara untuk memenuhi kebutuhan makan dan logistik para pengungsi. Dapur umum ini akan tetap beroperasi hingga kondisi masyarakat mampu memenuhi kebutuhan logistik secara mandiri.
Sementara itu, data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Selayar, jumlah bangunan yang rusak terus bertambah. Rumah rusak sejauh ini terdata lebih dari 500 unit, sebagian besar mengalami rusak berat. Selebihnya adalah kerusakan bangunan sekolah dan rumah ibadah. Tak ada laporan korban jiwa, tetapi sejumlah warga mengalami luka ringan. Saat ini lebih dari 700 warga mengungsi.
Di Benteng, ibu kota Selayar, situasi mulai kondusif dan aktivitas warga berangsur normal. Kantor pemerintah pun mulai buka, begitu juga pasar. Sebagian warga sudah kembali ke rumah.
”Saya beserta keluarga sudah kembali ke rumah karena melihat keadaan mulai kondusif. Tak ada kerusakan berarti. Sepanjang hari ini warga mulai beraktivitas normal. Pasar buka, kantor pemerintah juga sudah membuka pelayanan,” kata M Ibrahim, warga Benteng.